Diabetes Tipe 2? Baca Siklus Asam Sitrat Dululah

Diabetes-Tipe-2?-Baca-Siklus-Asam-Sitrat-Dululah

Diabetes tipe 2 menjangkiti Anda? Tenang jangan panik. Itu penyakit yang bisa ditendang tanpa obat lho. Tapi ada syarat agar Anda bisa menghilangkan penyakit si-penyakit-diabetes-tipe-2 ini. Syaratnya adalah Anda harus paham tentang siklus asam sitrat.  

Jika Anda kebelet ingin sekali langsing, Anda juga harus ngerti tentang ini. Atau setidaknya sekedar tau lah. Kulitnya aja nggak apa-apa, deh.

Sekali lagi saya tandaskan, Anda akan sanggup menghempas penyakit diabetes tipe 2, jika Anda ngelotok banget dan menguasai dasar logika dari siklus asam sitrat.

Kesimpulannya, benefit menjadi tau tentang siklus asam sitrat ini terdiri dari dua hal:

  1. Membuat Anda langsing cantik atau tampan.
  2. Menghilangkan diabetes tipe 2.

Karena Anda mengerti fundamental dari memBULATnya badan Anda, maka Anda jadi bisa memutuskan dengan haqul yaqin dan sahih jenis pola makan apa yang akan dipilih. Dan berbadan kurus nan langsing dijamin pasti sukses, bukan sekedar halu. Plus, sifatnya ini langsing permanen. Anda akan langsing untuk selamanya, asalkan Anda terus mengikuti caranya, yang untungnya, nggak susah-susah banget dan gratis.

Dengan begitu, jenis diet-suka-suka-terserah-whatsoever-apalah-apalah yang Anda pilih itu menjadi tak tergoyahkan, karena Anda paham betul, luar dalam. Tidak hanya menurut orang lain.

Sebelum kita memasuki pasal siklus asam sitrat, mari kita bermain logika, menurut Anda nih ya, apa yang membuat bus di film berjudul Speed yang dibintangi oleh Keanu Reeves meledak? Terlalu banyak bahan bakar bukan? Bisa jadi ya, bisa jadi tidak, tapi salah satu kemungkinannya adalah YA.

Itu juga yang terjadi saat siklus asam sitrat terganggu atau dikenal dengan insulin resisten.

Disclaimer: postingan kali ini mengandung metabolisme biokimia, yang mana tidak semua manusia pernah mempelajarinya di sekolah. Tapi tenang aja, saya akan membikin semua ini sederhana dan mudah dicerna.

Jika tubuh Anda menyandang surplus glukosa intra-seluler karena makan melulu, organ hati akan berikhtiar untuk mendekompresnya sendiri dengan merombaknya menjadi lemak.

Maksud kalimat tadi apa? Jika Anda memamah-biak-tiada-henti, maka glukosa akan tumpah-tumpah, nah, eng ing eng, datanglah si tukang bersih-bersih yaitu hati yang akan menyulapnya menjadi lemak.

Organ hati lalu mengekspor lemak ini sebagai VLDL yang akibatnya menyebabkan:

  1. Trigliserida jangkung.
  2. HDL buruk dan.
  3. Lemak ini akan diperam juga dalam organ visceral (area perut) lainnya, yang condong membuat hati menjadi berlemak, pankreas juga berlemak, dan perut membesar.

Ngerti nggak maksudnya? Jadi gini, organ hati lalu mengubah lemak menjadi sesuatu yang bernama VLDL, nah efek sampingnya adalah tanda-tanda di atas, pendek kata, Anda menjadi buncit.

Mari kita kembali ke awal mula perkara.

Ketika kita makan, kita menyantap campuran tiga makronutrien:

  1. Karbohidrat.
  2. Protein.
  3. Dan lemak.

Terserah apa pun makronutrien yang kita jebloskan ke mulut, kita ingin output yang sama—energi seluler dalam bentuk ATP.


Protein, komponennya dipecah menjadi asam amino, nggak murni dipake untuk energi, dan doski  digunakan sebagai bahan penyusun protein paling gres. Sementara itu di belahan lain, ada beberapa asam lemak esensial juga, tetapi sebagian besar, lemak makanan dan karbohidrat faedahnya terutama sebagai sumber energi.

Jadi, kita sekarang memiliki 3 input (karbohidrat, asam amino, dan lemak) dan 1 output—ATP seluler. Bagaimana tubuh kita memetabolisme atau mengubah makanan menjadi ATP? Itulah pekerjaan siklus asam sitrat (juga disebut asam tricarboxylic atau TCA Cycle). Siklus TCA, yang terjadi di dalam organel yang dikenal sebagai mitokondria digambarkan di bawah ini.

Diabetes tipe 2 dan siklus asam sitrat
Diebetes tipe 2. Sumber Gambar

Glukosa pertama kali diubah menjadi piruvat melalui proses glikolisis (secara sesungguh-sungguhnya atau secara harfiah—pemecahan glukosa). Dalam kondisi anaerob, ini dapat digunakan sebagai sumber energi, dengan hasil akhirnya adalah produksi asam laktat. Tetapi dalam kondisi aerobik normal, ia mengalami oksidasi piruvat lebih lanjut menjadi Acetyl CoA.

Ini kemudian menjalani Siklus TCA yang menghasilkan NADH dan FADH2 yang diperlukan sel untuk menjalani fosforilasi oksidatif. Setiap siklus dari siklus TCA meregenerasi substrat oksaloasetat original sehingga dapat terus berjalan. Setiap Asetil KoA menyediakan 2 karbon, yang bisa berubah menjadi karbon dioksida, tetapi dalam proses menghasilkan 3 NADH dan 1 FADH2, bersama dengan ATP atau GTP. Jadi tidak banyak ATP yang menggenerasi atau memproduksi pake siklus TCA secara langsung. Tetapi secara tidak langsung, tubuh Anda biasanya melanjutkan ke fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan 36 ATP per glukosa, yang membutuhkan NADH dan FADH2 untuk rantai transpor elektron. Selain glukosa, ada tempat lain dimana asam amino dan asam lemak dapat memasuki siklus ini dan pada akhirnya menghasilkan ATP. Ini adalah proses gimana sih kok semua makanan pada akhirnya dapat diubah menjadi ATP seluler.

Asam amino umumnya tidak digunakan untuk energi, tetapi jika jumlahnya berlebihan, mereka dapat menghilangkan gugus amino mereka, menjadikan amonia (NH3) sebagai produk limbah, yang kemudian diubah menjadi NH4 + dan diekskresikan dalam urin. Asam amino yang berbeda masuk pada titik yang berbeda dalam siklus.

Sebagai contoh, glutamat memasuki siklus sebagai alfa ketoglutarat. Lemak (trigliserida) dipecah menjadi gliserol dan rantai asam lemaknya. Gliserol masuk mirip dengan glukosa. Asam lemak dipecah oleh oksidasi beta dan bergabung dengan CoA untuk membentuk asetil CoA, yang memungkinkannya untuk memasuki siklus TCA dengan lancar.

Tapi apa yang terjadi jika ATP terlalu melimpah ruah?

Analoginya gini aja, Anda beli bensin untuk motor. Ini penting, tanpa bensin motor tidak bisa menggelinding. Sudah pasti begitulah hukum alamnya. Okelah, Anda misalnya biasanya mengisi 20 liter udah full tank. Tapi kali ini, karena Anda parno, kondisi negara sedang resesi, Anda membeli bensin 20 liter lagi dan menyimpannya di jerigen. Tapi, apa yang terjadi jika Anda menambah stok lagi dan lagi. Mau disimpan di mana itu bensin?

Itu juga yang terjadi pada sel tubuh manusia, jika ATP terlalu banyak, mau disimpan di mana lagi? Jika nutrisi yang masuk terlalu gigantis, mau ditaruh di mana? Jika Anda makan terus-menerus mau ditimbun di mana?

Diabetes Tipe 2 dan analoginya dengan bahan bakar yang meledak
Diebetes Tipe 2 Tidak Menjangkiti Keanu Reeves. Semoga. Sumber Gambar

Nah, pada saat sel kelolodan ATP, maka yang dilakukannya adalah melakukan umpan balik negatif. Maksudnya? Pompa sel akan berhenti supaya ATP tidak menjalar kemana-mana. Atau perumpamaannya kita akan berhenti memasukkan bensin ke dalam tangki untuk menghindari hal yang tidak kita inginkan, misal motor meledak. Jadinya kita menggelontorkan bensin ke dalam jerigen. Tapi seandainya jerigen udah nggak cukup, harus gimana hayo?

Ketika sel mendeteksi adanya kelebihan ATP, ia kemudian mengerem seluruh sistem. ATP secara langsung akan menghambat glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus asam sitrat dalam upaya putus asa untuk memperlambat produksi seluler ATP untuk menghindari skenario ‘motor meledak’. Secara khusus, ATP dan sitrat (ingat ini adalah salah satu molekul kunci yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat) akan menghambat enzim phosphofructokinase (PFK), yang memblokir konversi glukosa menjadi piruvat, langkah pertama dalam rantai. ATP juga bertindak menghalangi aksi piruvat dehidrogenase (PDH) untuk menyumbat konversi piruvat menjadi Acetyl CoA, langkah kedua dalam rantai. ATP kemudian bertindak di banyak lokasi dalam siklus TCA untuk menghentikan produksinya sendiri.

Ini adalah sistem yang luar biasa elegan yang memastikan ATP diproduksi saat dibutuhkan, tetapi tidak pernah berlebihan.

Ketika proses ini terhenti, glukosa berada di bagian paling atas rantai, ia pun akan mundur. Ini memperlambat produksi ATP dan mengembalikan sistem ke normal. Tetapi bagaimana jika kita terus memasukkan glukosa ke dalam sistem?

Ketika glukosa melonjak di dalam sel, ada semakin sedikit gradien konsentrasi untuk glukosa mengalir dari luar ke dalam sel. Ingatlah pembahasan dulu bahwa insulin membuka gerbang bagi glukosa untuk masuk. Biasanya, konsentrasi glukosa di luar sel lebih tinggi daripada di dalam sel, dan karena itu sanggup mengalir ke dalam mengikuti gradien konsentrasi.

Jika gradien ini diminimalkan atau dihilangkan, insulin memiliki waktu lebih keras dan lebih sulit mendorong glukosa ke dalam sel, dan karenanya Anda melihat kadar glukosa dalam darah di luar naik, yang mengarah ke istilah ‘resistensi insulin’. Karena kondisi resistensi insulin inilah yang menyebabkan Anda akan tetap menimbun lemak lagi, meski Anda makan sedikit. Jelas kondisi resistensi ini harus ditendang.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara menendangnya?

Masalah mendasar ‘resistensi insulin’ sesungguhnya hanyalah dua komponen sederhana—glukosa yang meluap, yang menyebabkan insulin menanjak. Solusinya, sungguh sederhana banget dan hanya terdiri dari dua hal:

  • Jangan menambahkan lebih banyak glukosa ke dalam tubuh Anda.
  • Anda harus membakar si glukosa itu tadi.

Perlu Anda catat, bukan hanya karbohidrat yang menyebabkan resistensi insulin. Lemak (trigliserida) juga bisa membikin insulin mengangkasa. Setiap makronutrien di bumi ini dapat menghasilkan ATP, yang mana akan membebani sistem dan menyebabkan tangki bensin penuh. Jadi gimana cara mengosongkan tangki bensin. Nggak usah makan sama sekali alias lakukan puasa intermittent. Ingin tau cara melakukan puasa intermittent yang mudah? Simak pembahasan selanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.