Rahasia Kurus ala Tahun 70-an

Rahasia-Kurus-ala-Tahun-70an

Rahasia Kurus ala Tahun 70-an? Mengapa di masa itu orang-orang cenderung langsing. Dengan celana cutbrainya yang semlohai, mereka melenggang kangkung ke sana ke sini. Apa memang benar di zaman itu orang sering mengonsumsi makanan sehat?

Jika kita melihat sejarah—sayangnya, di Indonesia mungkin tidak tercatat—, pandemik obesitas di Amerika Utara terjadi sekitar tahun 1977.

Dan, sebenarnya, apa sih yang terjadi sebelum itu? Apakah sebelum tahun 1977, semua orang tetap langsing? Sepertinya, orang-orang di zaman itu, enggak terlalu memperhatikan apa yang mereka makan. Namun, mereka tetap dapat ramping dengan mudah. Lalu, apa rahasia besar mereka? Kayaknya, mereka tidak makan jamuan sehat seperti orang-orang di era sekarang. Palingan hanya nasi, lauk-pauk, dan sayuran.

Karena saya tidak lahir di tahun 1970-an, mari kita baca cerita dari dokter Jason Fung

Cekidot.

Hai, saya dokter Jason Fung. Saya tumbuh di tahun 1970-an. Dan ketika saya berflashback, apa yang saya makan di kurun tahun itu, mungkin itu bukan makanan yang akan dianggap melangsingkan di hari ini.

Saya makan sandwich setiap hari untuk makan siang—dua lembar roti putih, dengan daging “buatan” di tengahnya—, saya akan dibekali beberapa kotak jus, dan sejumlah kue kering, yang ibu saya kemas.

Dan itu bukan hanya saya. Dari kelas 1 sampai dengan kelas 13, semua orang akan melakukan hal yang sama di kantin.

Tidak ada seorang pun yang makan kangkung. Atau quinoa. Atau makan pasta gandum utuh. Atau roti gandum sempurna. Memang ada yang seperti itu, namun hanya minoritas. Tidak banyak orang yang memperhatikan asupan lemak dan karbohidrat mereka. Industri diet sangat kecil. Tidak ada boom aerobic. Dan orang-orang juga nggak olahraga terlalu banyak. Orang lain nggak ada banyak masalah dengan berat badan. Tetapi mereka tetap langsing.

Tidak ada program pemerintah yang mewajibkan kita harus makan apa. Jadi orang tua kita tidak mendikte kita harus melahap apa. Tapi, mengapa angka obesitas sangat kecil.

Rahasia Kurus ala Tahun 70-an adalah:

Mereka tidak makan setiap saat

Ada dua bagian penting tentang melangsing:

  1. Makanan apa yang dimakan
  2. Seberapa sering kamu mengunyah

And those two things go hand in hand, artinya keduanya enggak bisa dipisahkan, keduanya harus berjalan beriringan. Dan anehnya di masa itu, bahan pangan itu enggak terlalu sehat, apalagi jika dilihat dari standar periode sekarang. Yaitu dua tampuk roti putih (sandwich), kotak jus, dan biscuit. Tapi kami tidak memamah biak sepanjang waktu. Apakah tidak akan jadi masalah? Enggak dong, selama kita tidak mengunyah terus menerus, itu akan baik-baik saja.

Tetapi, semuanya berubah menjelang akhir 70-an. Perubahan itu mencakup:

  1. Apa yang kita kunyah.
  2. Seberapa sering kita menelan hidangan.
  1. Makanan zaman now itu lebih banyak yang melalui proses njelimet.
  2. Jauh tidak alami a.k.a artifisial.
  3. Dan yang dimasukkan ke perut pun jauh lebih banyak.

Pokoknya, perihal di ataslah yang sebenarnya perlu kita fokuskan.

Mari kita berkonsentrasi pada seberapa sering kita makan. Karena, pada tahun 1970-an, orang-orang hanya makan tiga kali sehari. Jadwal makannya terdiri dari:

  1. Sarapan
  2. Lunch
  3. Makan malam

Dan jika ingin ngemil, mereka mencaploknya pas ketika selesai bersantap. Mengudap bukanlah hal yang baik. Dan ibu di periode itu tidak juga menyiapkan jajanan setelah makan malam. Dia kan berkata, “biar enggak laper, kamu harus makan lebih banyak di saat makan malem, nak. Pokoknya, makan sekenyang mungkin. Jika kamu enggak makan di meja makan, maka kamu tidak akan makan. Semua serba disiplin. Harus dikerjakan di tempatnya.

Kita enggak boleh makan di depan komputer. Terlarang untuk makan di depan TV. Di tahun 70-an, orang makan hanya sekitar tiga kali sehari. Sementara di tahun 2000-an, kita bisa makan, sehari sebanyak 6 kali. Itu aja udah banyak banget bedanya. Bukan berarti apa yang kita makan itu tidak penting lho ya. Tetapi, yang saya maksudkan adalah, kita harus melihat, seberapa sering kita makan. Itu adalah sebuah trik

yang jarang diungkap. Kita perlu punya hacks, agar kita bisa berhenti makan terus-menerus.

Rahasia Kurus ala Tahun 70-an. Keep it boring. Kita harus buat masakan jadi membosankan

Coba batasi pilihan makananmu. Bayangkan aja ya, jika kamu makan itu lagi-itu lagi, apakah nafsu makanmu tetap menggelegar? Di kasus saya, saya makan sandwich lagi dan lagi. Jadi saya merasa sangat jenuh dengan hidangan. Sehingga saya pun enggak terlalu nafsu makan lagi. Jadi porsi makan pun berkurang dengan sendirinya. Kamu tau enggak, ada 2 alasan mengapa kita makan.

  1. Lapar.
  2. Menikmati santap-menyantap.

Jika kesenangan kita pada makanan lezat berkurang, otomatis kita pun akan gak teralu antusias pada hal itu.  

Jika masakan kita sangat membosankan, kesenangan kita akan memamah biak pun akan berkurang.

Tidak masalah jenis makanan apa yang kamu makan. Jika kamu makan setiap hari. Itu akan menjadi rutin, lantas akan menjemukan. Sehingga kamu enggak lagi lapar, simpel aja sih alasannya. Karena kamu enggak mau. Muak aja gitu.

Nah, sebenarnya itu adalah rahasia dari banyak diet ketat. Contohnya aja nih ya, kamu dilarang makan daging. Mau enggak mau kamu cuma makan sayur kan. Secara otomatis, pilihan konsumsi akan hal itu akan berkurang. Jujur saja, kamu jadi enggak bergairah untuk makan. Jika kamu memilih diet keto, yang mana sangat rendah karbohidrat, variasi hidangan pun akan semakin berkurang.

Jika kamu diet rendah lemak, kamu juga akan jenuh, karena yang dimakan ya itu-itu saja.

Nah itulah power dari membatasi variasi. Dan seandainya kita sadar, itulah rahasia dari banyak rumus diet yang selama ini beredar di dunia persilatan. Sebaiknya kamu makan bahan pangan alami, karena secara natural, kita akan berkurang makannya karena merasa bosan. He he.

Sedangkan jamuan olahan memang didesain untuk membuat ketagihan, karena biasanya kaya akan MSG, garam, zat tambahan atau gula. Makanan artifisial tersebut memang telah melalui berbagai proses penelitian, sehingga sangat menarik.

Lakukan Fat Fasting atau Makan Lemak Tinggi

Untuk orang-orang yang berjuang dengan lapar atau kecanduan, memakan lemak tinggi adalah upaya untuk mengendalikan nafsu makan. Idenya sederhana saja. Yaitu membiarkan periode makanan berlemak sangat tinggi, akan memungkinkan tubuh beralih ke pembakaran lemak untuk sumber energi. Yang pada akhirnya, memudahkan kamu untuk mencoba berpuasa, atau enggak makan untuk waktu yang lebih lama. Di mana kamu akan mencoba dan mengandalkan simpanan lemak tubuh. Terlepas apakah tubuh membakar lemak makanan, atau lemak tubuh, adalah proses yang sama. Jika kamu tidak makan makanan tinggi karbohidrat atau gula tinggi. Semisal pasca liburan. Atau selepas kamu mengalami stress yang ekstrim.

Jika kamu mengalami masa mengidam yang sangat ekstrim atau lapar yang luar biasa, kamu bisa memakai trik ini. Karena jika kamu makan makanan tinggi lemak seperti:

  1. Telur
  2. Bacon
  3. Salmon
  4. Sarden
  5. Minyak zaitu
  6. Avocado butter

Dan terlarang untuk makan dairy food atau kacang-kacangan, karena kamu bertendensi makan secara berlebihan.

Makanan lain yang diizinkan adalah

  1. Teh hijau
  2. Kopi
  3. Kaldu tulang

Dalam masa transisi, sebelum orang mengalami kehilangan nafsu makan, biasanya kami menganjurkan untuk memakan makanan di atas, dan melarang yang lainnya. Lambat laun, rasa lapar akan berangsur hilang, dan kamu bisa mengendalikan rasa lapar dengan lebih mudah.

Rahasia Kurus ala Tahun 70-an: Getol Olahraga

Pada umumnya, olahraga enggak begitu efektif sebagai alat untuk melangsing, karena jumlah kalori yag dibakar selama olahraga pada umumnya sangat kecil dibandingkan dengan kalori yang dimakan dalam sehari. Tetapi, manfaat besar dari olahraga adalah untuk mengalihkan pikiran dari makanan. Coba kamu ingat-ingat, saat kamu harus main bola basket, atau main sepak bola, atau pergi main sepeda, atau jogging. Apakah kamu berpikir untuk makan di saat olahraga berlangsung? Di saat kamu sedang berkonsentrasi penuh pada permainan yang menuntut aliran darah mengalir ke otot, enggak mungkin kamu merasa lapar. Darah tidak ada di system percernaanmu. Jadi, kamu enggak mikirin makanan. Kamu enggak lapar. Kamu mematikan system pencernaan dalam rangka mengalihkan darah ke otot. Jadi, ini adalah cara yang bagus untuk mengalihkan pikiran dari makanan. Olahraga yang bagus untuk hal itu misalnya pergi ke alam dan mendaki gunung, atau bersepeda. Berjalan-jalan di sepanjang sungai. Itu adalah pereda stres alami dan begitulah cara kita berevolusi untuk menangani stress. Ambil aja beberapa hobi, misalnya olahraga. Itu adalah cara yang bagus untuk berhenti makan sepanjang waktu. Saya rekap. Jika kamu ingin langsing seperti di masa 70-an, maka pilih saja salah satu kegiatan olahraga yang akan mengalihkanmu dari hidangan. Karena focus dan suplai darah akan mengalir ke otot alih-alih ke perut. Saran untuk jangan makan sepanjang waktu agak sulit di waktu sekarang ini, di mana makanan ada di mana-mana. Fast food juga bergeletakan ke mana pun kita melangkah. Bahkan di tempat kerja kita sekalipun.

Jadi jika ingin kurus dengan merujuk “buku” siasat kurus ala tahun 70-an, maka:

  1. Batasi variasi makanan
  2. Makanan makanan tinggi lemak
  3. Olahraga

Leave a Reply

Your email address will not be published.