Menghapus Bintik Hitam? Pake Baju Ber-SPF

Menghapus-Bintik-Hitam-?-Pake-Baju-Ber-SPF

Menghapus bintik hitam, flek, melasma, penuaan dini itu sudah jelas gampang-gampang susah. Si hitam akan kembali. Pertanyaannya, adakah cara terjempolan untuk menangkis bahaya sinar matahari (UVR), secara kita nih kan harus kerja, travel, dan kadang-kadang bermain di luar tanpa harus mengoleskan krim ke seluruh tubuh? Jawabannya? Ada, Sob.

Efek ‘biadab’ dari sinar matahari bisa dihalau dengan manfaatin pakaian yang korek, dan ini umumnya, merupakan pilar yang vital. Sayangnya, nggak semua pakaian punya standar yang sama, banyak juga yang nggak ngasih perlindungan UV sama sekali. Pertanyaan krusialnya, apa sih sebenernya yang membikin pakaian itu mantap sebagai tameng dari matahari?

Menghapus Bintik Hitam dengan prinsip More Is More

Sinar matahari akan merusak setiap jengkal area tubuh yang terbuka, namun sifatnya kumulatif, jadi nggak langsung keliatan ya, inilah yang membuat risiko penuaan kulit dini dan kanker kulit menanjak. Jadi, sederhananya, semakin banyak kulit yang Anda tutupi, semakin perfek.

  1. Kemeja lengan panjang lebih memayungi kulit daripada T-shirt, terutama jika memiliki leher tinggi atau kerah yang melindungi bagian belakang leher.
  2. Celana panjang menyelubungi lebih banyak kulit daripada celana pendek.
  3. Topi bertepi lebar menudungi lebih luas dibanding topi baseball, dan.
  4. Kacamata hitam dengan cover yang pas menaungi lebih merata di ‘sektor’ sekitar mata daripada lensa mini.

Menghapus Bintik Hitam dengan Melihat Elemen Kain

Of course, Anda dapat memakai kain di setiap inci persegi tubuh Anda, tetapi jika matahari meretasnya, itu nggak ngaruh, sia-sia aja jadinya. Kain berpangkal dari serat-serat ‘subtil’ dirajut menjadi satu. Di balik mikroskop, kita bisa mendapati ruang yang melimpah di celah serat; oleh karena itu, UV dengan frontal menerobos bolongan-bolongan ini, lantas menjangkau kulit. Kian erat rajutan atau tenunan, semakin renik lubang dan bertambah minim UV yang sanggup menembusnya.

Twill, yang dipake untuk merakit bahan wol atau denim, adalah contoh kain tenun yang berapit, doski dibikin super rapat.

Kain tenun terbuka menyodorkan proteksi yang sedikit banget. Kain dapat diproduksi dari beraneka tipe serat, termasuk kapas, wol, dan nilon. Mayoritas serabut kain naturalnya memang menyerap sejumlah radiasi UV, dan beberapa punya benang elastis yang membetot serat sekuat Bima, sehingga sanggup memangkas ruang di antara lubang.

Serat sintetis seperti poliester, lycra, nilon, dan akrilik lebih ‘defensif’ ketimbang kapas yang diputihkan, dan kain semi-sintetik mengilap atau berkilau seperti rayon memantulkan lebih banyak UV daripada yang matte, seperti linen, yang cenderung menyerap daripada mantulin UV.

Selain itu, pertimbangkan tentang berat dan kerapatan kain—ringan, kasa sutra tipis kurang membentengi daripada denim kapas tebal. Lima contoh kain otentik, seluruhnya dengan kuantitas fiber atau benang yang berbeda per unit luas permukaan dan ngasih jumlah perlindungan matahari yang juga lain. Semakin banter UPF (elemen tameng pada ultraviolet), kian agam variabel perlindungannya.

Komparasi Warna

Sebagian besar busana kita dibikin dengan color yang memikat atau fungsional. Multipel pewarna menyerap UV, yang ngebantu banget menyusutkan paparan. Warna yang lebih gelap cenderung menghisap UV lebih melimpah dibandingkan color yang lebih terang, termasuk putih dan pastel, tetapi warna-warna cerah seperti merah juga memungkinkan sinar UV diabsorpsi secara substansial.

Semakin mencolok warnanya, semakin gigantis perlindungannya; kemeja kuning cerah lebih protektif daripada kemeja pucat. Tetapi bahkan kain pucat bisa cukup cespleng ngelindungin kita dari UV, jika kain, bahan, berat, dll memenuhi standar UPF. Dan banyak kain putih memiliki “zat pemutih optik,” senyawa kimia yang sangat menyerap UVR, lebih-lebih UVA.1,2.

Menghapus Bintik Hitam dengan Memperhatikan Peringkat UPF


Meskipun mengevaluasi konten kain, warna, berat dan tenunan dengan mata sangat membantu dalam mengukur perlindungan UV, sulit untuk menentukan seberapa protektif sepotong pakaian hanya dengan menatap dengan mata telanjang.

Memegangnya di bawah cahaya bisa jadi berkontributif mengindikasikan berapa banyak cahaya yang melewati kain, tetapi ini nggak ideal, karena mata manusia nggak bisa melihat radiasi UV. Salah satu solusinya adalah memilah busana dengan label UPF.

UPF, sebuah konsep yang pangkalnya distandarisasi di Australia pada tahun 1996, singkatan dari faktor perlindungan ultraviolet, yang mengukur seberapa efektif selembar perisai pakaian terhadap matahari. Label tersebut berarti kain tersebut telah diuji di laboratorium dan konsumen bisa yakin tentang kualitas preservasi yang tertempel.

Dengan fondasi berdasarkan konten, berat, warna, dan konstruksi kain, dan nunjukkin seberapa banyak UV dapat merembes pada kain. Misalnya, kemeja dengan UPF 50 ini mengindikasikan hanya 1/50 radiasi UV matahari untuk menggapai kulit Anda.

Dalam riset yang dikerjain di Australia, kain lycra/ elastane adalah yang paling mungkin memiliki UPF 50 atau lebih tinggi, diikuti oleh nilon dan poliester. Saat ini, sistem untuk memverifikasi dan nentuin UPF serupa sejagat raya.

Di banyak negara, termasuk AS, mereka pake kriteria ASTM Internasional (sebelumnya disebut American Society for Testing and Materials) untuk penilaian UPF; Label UPF di AS mengindikasikan bahwa suatu barang memenuhi standar ASTM International.

Apakah ini berarti bahwa setiap orang harus membeli pakaian berlabel UPF—teruji/ UPF secara khusus, yang naasnya, paling sering mempromosikan merek tertentu?

Apakah pakaian ini lebih juarak daripada pakaian sehari-hari sehingga sepadan dengan biaya ekstra dan keruwetan nemuin baju kayak gini? Belum tentu.

Menghapus Bintik Hitam? Pake Baju Ber-SPF
Picture Credit: unsplash by STIL

Beberapa item pakaian, seperti denim dan korduroi, adalah yang terhebring dari semua pakaian, label UPF atau tanpa label. Namun, kemeja UPF tinggi yang dibuat khusus, misalnya, dengan lengan panjang dan lapisan ganda kain di pundak—area ini akan terpapar sinar UV paling brutal—dapat dibuat dengan bahan ringan yang menyodorkan kenyamanan dan kesejukan yang superior bagi pemakainya serta aman dari radiasi matahari. Kelebihan lain adalah, label UPF ngasih kepastian bahwa ukurannya sudah mutlak.

Do-It-Yourself

Sebagai alternatif, konsumen bisa kok meningkatkan level UPF. Pertama, cuci aja dulu. Ini biasanya mengubah garmen sedikit menyusut, menutup lubang pada kain yang lazimnya bisa ditembus oleh radiasi UV.

Tes juga mengekspos nyuci bisa menambah perlindungan ekstra dan meningkatkan derajat UPF dengan pewarna penyaring UV dan zat tambahan lainnya.

Berikut adalah sejumlah tips eminen untuk menyortir busana dengan bonus perisai UV:

  1. Beli pakaian yang klop dengan target.
  2. Anda nggak perlu baju kerja yang berat untuk pantai, tetapi bahan linen yang sudah kuno dan lepas dari tenunan bisa lebih dingin dan merupakan jalan keluar yang smart juga lho.
  3. Jika Anda membeli pakaian elastis seperti legging, pastikan Anda membeli ukuran yang akurat—terlalu renggang akan melingsirkan peringkat UPF.
  4. Cari pakaian dengan UPF seenggaknya 30, sehingga Anda tahu Anda dapet perlindungan matahari yang ampuh.
  5. Pilih pakaian yang menutupi lebih banyak kulit—nggak ada gunanya memakai bikini UPF tinggi. Sebagai gantinya, pertimbangkan a rash guard atau baju renang tangan panjang. Kelebihan lain, doski ‘dirakit’ dari bahan ringan dan elastis seperti spandex. Atasan atletik ini akan menutupi tubuh bagian atas Anda tanpa membebani Anda.
  6. Anda juga bisa mengemas rok pantai atau sarung, jadi Anda bisa memakainya saat Anda meninggalkan air.
  7. Cuci garmen anyar yang bahannya katun atau campuran kapas seenggaknya dua atau tiga kali.
  8. Pilih topi bertepi lebar (setidaknya berdiameter 3 ”) yang menaungi wajah, leher, dan telinga Anda.
  9. Ketika sedang melakukan aktivitas outdoor, cari tempat teduh di bawah tenda atau pohon dan meminimalkan waktu Anda di bawah sinar matahari direk.
  10. Be aware, bahwa sinar UV dapat memantul dari permukaan seperti air dan kaca, mengenai kulit Anda dua kali dan melambungkan intensitas eksposur.
  11. Gunakan kacamata hitam UV filter dan tabir surya dengan faktor perlindungan matahari (SPF) minimal 15 untuk paparan insidental sehari-hari dan 30 atau lebih luks untuk paparan yang dieksten.
  12. Oleskan tabir surya di semua zona yang terbuka—pakaian nggak bisa menutupi semuanya.
  13. Remember, pakaian pelindung matahari nggak harus ngebosenin kok: itu bisa ringan dan cerah serta modis plus fun. Dan ketika dipilih dan digunakan dengan benar, ini adalah bentuk proteksi dari matahari tersakti.

Leave a Reply

Your email address will not be published.