Teh Hijau Benefit: ada Zat Pelangsingnya lho!

Teh-Hijau-Benefit-ada-Zat-Pelangsingnya-lho

Teh hijau sangat berfaedah. Selain sebagai penunjang jantung sehat, ternyata mengandung zat pelangsing. Ini fakta atau mitos? Mari kita bahas lebih dalam. Begini, sejak tahun 1977, obesitas telah menjadi epidemi di Amerika Serikat, dan ini secara bertahap menyentuh seluruh dunia. Mulai sekitar 10 tahun kemudian, diabetes tipe 2 juga melambung secara dramatis

Oleh karena itu, strategi pencegahan dan pengobatan adalah prioritas global. Sebuah uji coba terkontrol secara acak yang dilakukan pada tahun 2016, mensinyalir bahwa teh hijau mendongkrak kesembuhan partisipan dalam terapi obesitas.

By: Dokter Jason Fung (Anti-Obesity effect of Green Tea – Tea 4)

Banyak suplemen telah diklaim bisa membantu berat badan, tetapi pada akhirnya terjun bebas, suplemen-suplemen itu mayoritas gagal ketika diuji via ilmiah yang selektif. Pil diet ajaib meruah namun telah datang dan pergi.

  1. Ada obat preskripsi seperti Fen-Phen, yang, seperti dijanjikan hasilnya akan instan nan ekspres, mencetuskan penyusutan berat badan, tetapi juga membuahkan segepok problematika. Fen-Phen bisa membikinmu kurus, tetapi bisa juga membunuhmu.
  2. Ada Orlistat, yang menyawar absorpsi lemak. Ini menerbitkan harapan bahwa pasien bisa meramping, tetapi juga dibubuhi setumpuk efek samping yang mengusik kedamaian hari pasien seperti diare, karena tubuh berusaha mengeluarkan semua lemak. Advis terbaik untuk Orlistat?Jangan pake celana putih, Sob.
  3. Lalu ada Meridia, dia juga dianggap bisa membuat pasien langsing singset eplok cendol, tetapi sebaskom efek buruk seperti serangan jantung dan stroke.
  4. Ada juga suplemen pelangsing yang tidak akan membunuh Anda, tapi sayangnya nggak efektif bingit.
  5. Kopi hijau, raspberry keton dan ekstrak grapefruit semuanya muncul dalam pasar. Mereka terdengar jempolan, tetapi seluruhnya hanyalah hype.

Kabar baiknya adalah ada satu zat, telah bertahan dalam ujian waktu—teh hijau—, sebagai obat tradisional Asia, yang mana menggembar-gemborkan efek penurunan berat badan sepanjang ribuan tahun.

Percobaan acak modern baru saja membidik manfaat teh untuk penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi dan kolesterol.

Teh hijau sangat berkhasiat karena konsentrasi EGCG yang luks, sejenis katekin (50-80% dari total katekin dalam teh hijau). Katekin diserap di usus, tetapi eksistensi makanan secara signifikan memangkas penyerapan.

Studi sering menggunakan ekstrak teh hijau karena dosis yang krusial, tetapi juga karena ketersuguhan bio dalam ekstrak jauh lebih semampai daripada teh yang diseduh.

Umumnya secangkir teh yang diseduh mungkin memiliki 70-100 g katekin. Sementara proses kristal dingin seperti Pique Tea menyandang katekin sekitar tiga kali lebih tinggi per cangkirnya.

Pada uji acak tersupervisi plasebo pada tahun 2016, peneliti pake EGCG yang cukup tinggi yaitu 856 mg, oleh karena itu, butuh ekstrak teh hijau dosis tinggi (GTE). Minum sebanyak ini dari teh hijau yang diseduh panas adalah hal yang bikin deg-deg-ser karena memerlukan 12 cangkir per hari.

Suplemen ini mengantongi efek plasebo yang tinggi, sehingga arbitrer/ pengacakan dan penjagaan plasebo adalah esensial. Jika orang percaya suplemen akan membuat berat badan melorot, umumnya mereka nggak akan peduli tentang apa yang mereka telan, yang penting sakses.

Sumber Gambar

Untuk mengintensifkan ekstraksi EGCG, GTE disiapkan dengan seduhan daun teh hijau dalam air murni pada suhu 90 C tiga kali, masing-masing selama 20 menit, lantas si ekstrak didinginkan untuk mengontrol muatan katekin. Ekstrak meluruh di bawah suhu rendah dan dalam kondisi supresi sehingga tersisa zat yang diinginkan tanpa kafein.

Dan ini hasilnya:

  1. GTE menerjunkan berat badan sekitar 1 kg dan memapas lingkar pinggang juga.
  2. Plasebo, sebaliknya tidak mendepak berat badan atau skala di timbangan.
  3. Ghrelin terlihat meluncur, tetapi perbedaannya nggak signifikan.

GTE menginvalidkan ghrelin dari 621 menjadi 529, di mana plasebo menumbuhkannya dari 599 menjadi 664, jadi ada variasi kolosal yang bernas secara statistik antara dua divisi. Ghrelin sering disebut sebagai ‘hormon penyebab lapar’. Jika ghrelin menjulang, maka Anda kian lapar.

Studi anekdotal telah mengisyaratkan bahwa katekin dosis tinggi dalam teh hijau ngasih efek menindas nafsu makan. Adiponektin juga melonjak dengan level lumayan, ini hal baik, meskipun signifikansinya belum terbongkar. Teh hijau telah dikenal memiliki sifat anti-aterogenik dan anti-diabetes, tetapi efek ini tidak secara konsisten visibel dalam literatur.

Jelas, kontrol rasa lapar yang lebih apik melantarkan makan lebih sedikit dan membuahkan hasil degradasi berat badan. Rasa lapar adalah perangsang yang kuat. Mengapa? Karena ini adalah salah satu naluri manusia yang paling basis. Tiga hajat manusia yang sangat kuat dikenal sebagai 3F’s—Fluids, Feeding, dan Procreation. Anda mungkin dapat mengabaikan rasa lapar dalam jangka waktu temporer, tetapi ketika itu terus berbuntut hari demi hari, ini akan menjadi semakin runyam. Menyensor rasa lapar adalah salah satu kunci untuk menggulingkan berat badan in the long term period.

Tipikalnya, rencana yang dipake oleh pola makan kalori terbatas me-meti-eskan faktor ini, berpretensi membuat si gagal menjadi hal yang absolut. Kalo Anda mengadopsi pola diet ini, dijamin pasti nggak mungkin bisa langsing. Anda nggak bisa memilih untuk tidak terlalu lapar. Sudah pasti Anda akan lapar.

Puasa, di sisi lain, tanpa ba bi bu menyunat rasa lapar secara totalitas. Teh hijau, sanggup membikin ghrelin mengempis, oleh karena itu bisa dijadikan sokongan yang mulus untuk berpuasa. Sebuah meta-analisis 2009 telah mengaras konklusi yang sekufu bahwa teh hijau dapat menghempas 1,31 kg berat badan. Orang Asia mengekspos hasil yang konsisten lebih baik dipadankan dengan orang Kaukasia, rupa-rupanya karena hasil dari inkompatibilitas genetik dalam aktivitas COMT (enzim yang diblokir oleh katekin, dibahas dalam posting sebelumnya), yang dapat bervariasi sebanyak 3 kali lipat.

Orang-orang Asia menyandang frekuensi yang lebih jangkung dari modifikasi COMT berkapasitas tinggi, oleh karena itu faedah teh hijau lebih mumbung karena adanya penyekatan COMT oleh katekin dari teh hijau.

Teh Hijau Benefit: ada Zat Pelangsingnya lho!
Picture Credit: unsplash by: Alice Pasqual

Merosotnya bobot badan untuk orang Asia rata-rata 1,51 kg, tetapi 0,8 kg doang untuk orang Kaukasia. Namun, 0.8kg masih ngasih manfaat ensiklopedis. Lumayan lah, daripada enggak sama sekali.

Perbedaan superior lainnya antara populasi Asia dan Kaukasia adalah mengenai preferensi. Orang Asia lebih demen minum teh hijau atau teh oolong versus hitam (tingkat katekin yang lebih tinggi), dan fakta bahwa orang Asia kerap minum teh seperti air, jadi mereka menyesap teh nyaris sepanjang waktu, sepanjang hari.

Kafein sendiri memperlihatkan peran sinergis dalam mengakselerasi laju metabolisme. Sebuah meta-analisis dari 15 penelitian menyiratkan bahwa katekin pada teh hijau yang digabungkan dengan kafein dapat menelungkupkan berat badan, jadi perpaduan kafein + katekin hasilnya lebih gigantis, jika dipadankan dengan katekin yang dialokasikan terpisah.

Saya mencatat bahwa teh hijau faktualnya menyembunyikan beberapa kafein, sebaliknya ekstrak teh hijau konon tidak mengangkut itu. Tetapi, sejumlah studi menunjukkan bahwa pemanfaatan kafein secara metodis dan kuantitasnya terlalu banyak justru dapat MENUMPULKAN khasiat dari GTE.

Analitis satu studi, eksploitasi lebih dari 300 mg/ hari kafein setiap hari menghapuskan manfaat baik, namun, di sisi lain, secangkir teh hijau hanya menyandang kafein 30 mg).

Populasi kaukasia biasanya minum lebih banyak, kadang dengan dosis ganda, sehingga manfaat katekin nggak bisa didapet. Selain efek untuk mengekang rasa lapar, eskalasi noradrenalin dapat berulah untuk meningkatkan energi dalam durasi 24 jam. Tes coba terpantau secara acak dari ekstrak teh hijau sanggup mencelatkan pelepasan kalori sebesar 4%.

Sebuah meta-analisis studi menunjukkan tentang adanya penguatan pengeluaran energi, plus, secara umum, mempelihatkan adanya efek sinergis antara katekin dan kafein. Remedi tradisional Cina kuno yakin teh memiliki efek pelingsiran berat badan, dan optimisme ini semakin menjulang sejak 1990-an, bahkan di dunia barat sekalipun, teh diklaim bisa digunakan sebagai herbal alami yang dapat menanjakkan energi, sehingga Anda menjadi lebih setrong.

Efek stimulasi dari komposit katekin-kafein lebih gala daripada kafein saja. Jadi minumlah sesuatu yang mengandung kafein + katekin. Oksidasi lemak (pembakaran lemak untuk energi) mengangkasa dengan katekin + kafein, tetapi nggak begitu banyak jika hanya kafein saja, kecuali pada dosis yang super tinggi.

Teh oolong juga punya efek profitabel ini dan menambah pengeluaran energi sebanyak 2,9%. Teh oolong difermentasi dan katekin dikonversi ke theaflavin. Teh Oolong tidak absolut  difermentasi seperti teh hitam, dan dengan demikian mewakili sebentuk mid-way antara teh hijau dan hitam. Teh Oolong populer banget di Cina dan Jepang.

One thought on “Teh Hijau Benefit: ada Zat Pelangsingnya lho!

  1. magnificent points altogether, you simply gained a brand new reader. What may you suggest in regards to your post that you made some days in the past? Any positive?

Leave a Reply

Your email address will not be published.