Manfaat Teh Hijau itu Apa? Kardiovaskular jadi Sehat

Manfaat-Teh-Hijau-itu-Apa-Kardiovaskular-jadi-Sehat

Manfaat teh hijau sangat banyak terutama untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskular. Tapi adakah hasil risetnya? Jadi tampak klise, jika tanpa bukti. Yang kita butuhkan saat ini bukan rumor. Ada banyak tanda tanya di sini. Oleh karena itu, mari kita bedah tentang manfaat teh hijau.

Teh adalah minuman terpopuler kedua di dunia, menduduki peringkat kedua pasca air. Ini diklasifikasikan berdasarkan tingkat fermentasi ke dalam:

  1. Teh hitam, kebanyakan disesap di Eropa, Amerika Utara dan Afrika Utara.
  2. Teh oolong dan teh hijau, mayoritas diminum di Asia.

Manfaat teh hijau atau efek profitabel sebagian besar dirasakan berkat adanya polifenol, yang merupakan antioksidan yang kedapatan dalam teh. Katekin dalam teh hijau juga sangat tinggi, juga dikenal sebagai flavonoid teh, yang dapat membentengi terhadap penyakit kardiovaskular (CVD), dengan bertingkah sebagai antioksidan.

Flavonoid in vitro, dapat mengoksidasi partikel kolesterol LDL yang membuat penyakit jantung lebih ganas. Ini juga berkhasiat dalam mengepres nafsu makan dan menyuport puasa. Teh selalu kami rekomendasikan di peringkat pertama, jika pasien ingin melangsing. Nah, satu bagian terjawab apa manfaat dari teh hijau.

Manfaat teh sebagian besar dijumpai dalam studi epidemiologi. Namun, nggak mungkin dong untuk mengacak orang dalam uji coba 10-20 tahun karena itu gila, plus mahal. Benefit dari teh, meski sangat sugestif, tetapi tidak pasti.

By: Dokter Jason Fung (Cardiovascular protection from Tea)

Teh adalah salah satu sumber fitonutrien terkaya, mengandung mineral, antioksidan dan asam amino. Ragam bangsa di Asia Timur, seperti Jepang dan Cina adalah ‘penenggak’ teh terbanyak di dunia. Kayaknya sih bukan kebetulan jika mereka juga menyandang harapan hidup terjangkung di dunia.

Seperti dicatat dalam tulisan sebelumnya, kelompok besar Belanda dari sidang EPIC mendeteksi risiko penyakit jantung menjadi lebih rendah jika peserta uji coba meminum 3-6 cangkir per hari.

Penelitian Rotterdam tahun 2002 adalah studi prospektif tentang penuaan pada 4807 pasien yang diikuti lebih dari 5,6 tahun menemukan risiko serangan jantung yang lebih minor pada peminum teh dibandingkan peminum non teh.

Apa yang dijumpai bukan main menarik. Mereka yang menyesap sekitar 2 cangkir memiliki akibat 42% lebih minim, sehingga mereka terhindar dari serangan jantung yang fatal, dan mereka yang minum> 375 mL/ hari membopong efek 70% lebih rendah lagi! Wow!

Segelintir penelitian pada teh hitam, risikonya lebih mini dibandingkan dengan teh hijau. Analisis meta dosis-respons menyiratkan bahwa setiap cangkir teh hijau ekstra yang diminum per hari mengurangi penyakit jantung hingga 1-18%.

Mengapa demikian? Karena kadar katekin dalam teh hijau lebih melimpah, sehingga fungsi endotel bisa ditingkatkan, dan aktivasi trombosit dapat diturunkan. Teh hijau juga membidik efek perlindungan yang forte terhadap stroke, seperti yang visibel dalam riset Ohsaki 2006 di Jepang pada 40.530 orang dewasa Jepang selama 11 tahun.

Secara totalitas hasilnya adalah sebagai berikut:

  1. Kematian menurun 15%.
  2. Kematian akibat penyakit jantung mencuram hingga 26%, dan
  3. Kematian akibat stroke turun hingga 37%.

Mengapa ada variasi? Pertama mungkin ada perbedaan antara jenis teh—hijau versus hitam. Studi dari populasi Eropa, mereka cenderung meneguk teh hitam. Minum 3 -6 cangkir per hari terdengar cukup menakutkan tetapi ada beberapa hal prinsipil yang perlu diingat.

Teh hijau lazimnya memiliki konsentrasi katekin yang lebih jenjang yang dipercaya sebagai barikade atau benteng. Jadi mungkin nggak perlu minum teh hijau sebanyak itu untuk dapet beberapa manfaatnya.

Kedua, bahkan tata cara minum teh hitam atau teh oolong, tipikal Asia dan ala western tetap beda. Di Toronto, Kanada, tempat saya tinggal, orang sering membeli teh dari kedai kopi. Mereka membayar $ 1,50 atau lebih, untuk sekantong teh dan air panas lantas menghirupnya dengan versi yang sama seperti kopi. Untuk menyesap secangkir teh, Anda kudu membelinya. Jika Anda meminum 6 cangkir sehari, seperti yang dilakukan dalam beberapa studi ini, Anda akan menghabiskan $ 9 per hari, hanya untuk mengonsumsi teh.

Manfaat Teh Hijau itu Apa? Kardiovaskular jadi Sehat

Itu bukan formula yang dipake di Asia. Orang tua saya berasal dari China, dan saya sudah terbiasa meminum teh seperti air. Sebuah teko teh penuh daun teh direndam berulang-ulang, oleh karena itu, saban kali Anda haus, Anda akan menuangkan teh.

Saya minum teh oolong ketika menanjak dewasa. Sekarang, saya beralih ke teh hijau. Di restoran, mereka ngelakuin hal yang sama. Ketika orang cabut untuk makan siang ‘yum cha’, itu berarti secara harfiah ‘minum teh’. Teko teh disimpan di atas meja dan pelayan akan terus mengisinya dengan air panas sesuai keinginan pengunjung.

Semua orang di meja terus meminum teh sepanjang makan. Di rumah pun orang mengimplementasikan hal serupa. Alih-alih mencari segelas air untuk pasangan makan malam, mereka memilih mengisi kembali teko teh dan minum teh panas. Apa akhirnya? Teh adalah hidangan standar sepanjang hari.

Di Barat, air putih umumnya adalah minuman baku, dan jika kita menginginkan yang lain, kita akan memilih kopi atau teh. Di Asia, minuman jamak adalah teh, dan karena itu, gampang aja meminum 6 atau 8 cangkir sehari tanpa ambil pusing, di mana orang Amerika Utara menggantinya dengan minum 6-8 gelas air. Itu skenario terbaik.

Sayangnya, anak-anak akan minum soda manis atau jus buah sebagai substitusi. Ada kontradiksi signifikan lainnya dalam hal minum teh di Timur dan Barat. Secara tradisional, di Asia, Anda kebanyakan minum teh ‘polos’ dan nggak menambahkan gula atau krim/ susu ke teh Anda.

Asia modern telah berubah, dengan banyak rumah teh yang waktu ini memadukan teh dengan berbagai rasa, krim/ susu dan gula. Yang pasti, menyematkan gula dan rasa lainnya itu tercela, tapi bagaimana dengan susu? Di Inggris, diperkirakan bahwa 99% peminum teh menambahkan susu ke dalam teh mereka. Apakah ini membuatnya berbeda? Flavonoid terikat pada protein dan membubuhkan susu dapat menghilangkan efek antioksidan.

Quercetin flavonol, yang didapati dalam teh hijau dan hitam, bawang merah dan anggur merah, disinyalir sanggup untuk mengurangi oksidasi kolesterol LDL dan memblokir agregasi trombosit yang dapat menyusutkan penyakit jantung.

Studi Caerphilly diikuti penduduk kota Caerphilly di South Wales dan menganalogikan tingkat penyakit jantung dengan asupan flavonol. Dalam riset ini, tidak ada deklinasi penyakit jantung jika minum teh banyak-banyak, berbeda dengan hasil penelitian zat lain. Ada satu perbedaan krusial antara minum teh di Inggris dan dunia bagian lain, termasuk Belanda. Dalam sampel ini, 99% penghisap teh menambahkan susu, sedangkan praktik ini jarang di benua seperti Asia.

Ada beberapa data eksperimental bahwa protein susu dapat mengikat flavonol dan membendung penyerapan oleh tubuh. Satu percobaan menonjolkan bahwa mengimbuhkan susu ke teh bisa menghalangi efek antioksidan teh hitam.

Tetapi, terlepas dari fakta-fakta di atas, karena teh dikonsumsi di mana-mana, potensi untuk mengubah kesehatan, bisa gigantis banget. Bahkan jika hanya ada manfaat kroco untuk teh, ketika dikalikan dengan miliaran orang yang menelannya beberapa kali per hari, itu dapat menambah benefit besar bagi kesehatan masyarakat.

Analisis meta dari semua riset yang laris pada tahun 2001 yang termasuk 10 penelitian kohort dan 7 studi kasus kontrol (desain studi yang lebih lemah). Hal ini menunjukkan bahwa secara  general, konsumsi 3 cangkir teh setiap hari bisa kita kaitkan dengan 11% penurunan risiko kardiovaskular, meskipun ini hanya berdasarkan penelitian kecil aja.

Menariknya, dua penelitian minum dari Inggris membidik adanya peningkatan risiko penyakit jantung seiring dengan bertambahnya porsi teh. Ini mungkin efek aditif (gula dan susu) terhadap teh, daripada teh itu sendiri, tetapi studi ini nggak eksak kok, jadi masih belum pasti, Sob.

Juga, perbedaan antara teh hijau dan hitam mungkin esensial. Sekali lagi, garis dasarnya relatif simpleks. Ada setumpuk manfaat potensial. Risiko laten nyaris nggak ada. Biayanya marhaen. Minum teh memiliki rasio khasiat yang tinggi sekali, jadi mengapa kita tidak meneguknya?

Leave a Reply

Your email address will not be published.