Penyebab Kanker (Karsinogen) dari Zat Kimia

Penyebab-Kanker-Karsinogen-dari-Zat-Kimia

Penyebab kanker itu apa sih? Mayoritas masyarakat menganggap kanker adalah misteri, enigma. Mereka menganggap pengetahuan tentang kausa-kanker nggak terjamah. Ini salah. Sebenarnya, kita sih udah tau hal-hal yang menyebabkan kanker, meski kadarnya baru sedikit, walaupun memang mungkin pengetahuan yang masif bagaimana kanker bisa berkembang dan merajalela, kita nggak ngerti banget.

Berdasarkan fakta, ada tahun 1761, Dr. John Hill dari London, telah mendeskripsikan penyebab nomor wahid dari kanker adalah dokter, botanis dan penulis medis. Penduduk asli Amerika adalah yang pertama kali pake tembakau, dan menyebutkan bahwa si doi datang dari Penjelajah Dunia Baru.

By: Dokter Jason Fung (Chemical Carcinogens – Cancer 16)

Pada tahun 1614, estimasinya adalah 7000 toko di London memakai itu. Sejenis smokeless tobacco atau tembakau tanpa asap dibuat untuk menggantikannya, agar terlihat tampak lebih sopan di mata masyarakat.

Cara mengonsumsi rokok biasanya dijepit antara jari tengah dan kelingking. Area ini dinamakan Anatomic Snuff Box atau kotak anatomi rokok karena alasan itu. Ada dua riwayat kasus polypus atau polip hidung pada tahun 1761, dan Dr. Hill menggambarkan ini adalah kanker.

Inilah deskripsi pertama tentang zat kimia yang terkandung dalam rokok yang menyebabkan kanker. Ini tidak lagi signifikan. Mengapa? Meski dulunya ada segelintir kontroversi apakah ada kaitannya atau tidak, namun ini langka  digunakan lagi, sama kayak lensa monocle dan topcoat, yang merupakan mode out of date, atau ketinggalan zaman.

Selain itu, alasan lain mengapa ini jauh dari kata popular karena saat menghisap cigarrete memberikan kesan yang tidak menarik, Anda akan terlihat seperti Adolf Hitler. Tetapi, pada tahun 1714-1788, sir Percivall Pott menyediakan bukti terpasti bahwa menggunakan bahan kimia bisa menyebabkan kanker.

Percivall Pott telah lahir di London pada tahun 1714, bekerja dengan sangat rajin untuk menjadi pendeta, tapi kemudian berbelok menjadi ahli bedah terhebat di eranya, bersama dengan John Hunter.

Setelah berubah pikiran, dia magang di di Rumah Sakit St. Bartholomew, kemudian mendapatkan lisensi penuh  pada tahun 1736, ia lalu mendapatkan penghargaan dari the Barbers Surgeon Company, dan mendapatkan gelar the Grand Diploma.

Ia pernah mengalami patah tulang majemuk pada tahun 1756, karena terlempar dari kudanya. Ia mulai menulis banyak topik yang berbau dunia kedokteran saat pemulihan paksa. Ia dikenang sebagai Poot’s Fracture atau Patah Tulang Pott, juga menemukan penyakit tuberkolosa yang dinamakan Pott’s disease, berkat hasil pengamatan yang cerdik dan jitu membidik penyebab.

Pada 1775 dia melihat hubungan antara deskripsi antara kanker scrotum, yang mana dia telah diduga ada hubungannya dengan pekerjaan menyapu cerobong asap di London.

Kode-kode kebakaran baru untuk cerobong asap lalu dibuatkan undang-undangnya setelah kebakaran ultra hebat di London pada tahun 1666, yang mana membutuhkan konfigurasi yang lebih njelimet. Oleh karenanya, membersihkan cerobong menjadi lebih sulit, apalagi jika menggunakan metode mekanis seperti sikat panjang. Ditambah lagi, kelak-kelok yang meningkat membuatnya menimbun jelaga dan kriosot yang perlu dibersihkan ekstra sabar.

Sementara itu pada tahun  1773, seorang laki-laki Inggris bernama Jonah Hanway pulang kembali dari China, dan merasa sangat terganggu mendapati pembunuhan kejam terhadap anak perempuan di sana. Ketika menginvestigasi situasi di rumah, dia juga merasa sangat gelisah ketika mengetahui bahwa hanya ada 7 anak dari 100 yang bertahan hidup di panti asuhan.

Seringkali mereka ditugasin ke work house, yang mana kondisinya menyedihkan dan tanpa harapan. Kemudian Undang-Undang disahkan untuk membatasi work houses kurang dari 3 minggu, dengan efeknya ribuan anak dibuang ke jalanan, dan satu-satunya pekerjaan yang tersisa adalah hanya memanjat cerobong asap yang mengepul, menggadai nyawa untuk mengikis jelaga.

Pada usia 3 ½ tahun—tapi mayoritas lebih tua dari 6 tahun—mereka akan mulai magang menyapu cerobong, hanya karena mereka dianggap terlalu lemah, tidak sanggup kerja di jam panjang, jadi mereka akan meninggal. Janji magang akan butuh mandi mingguan, namun kebanyakan sesuai tradisi umum, mandi biasanya 3 kali per tahun.

Untuk membersihkan cerobong asap, ada 1001 cara yang super mengerikan dan menyakitkan untuk anak-anak. Mereka sering terjebak di dalam cerobong asap, jatuh dari ketinggian, mati lemas ketika jelaga menimpa mereka, atau terbakar sampai mati.

Mereka bisa survive sampai pubertas, tapi horor tetap menunggu mereka—kanker pembersih cerobong asap. Ada lagi yang disebut soot-wart atau kutil jelaga, yang lebih muda dari 8 tahun akan mengalami kanker skrotum. Jika kedapatan dari awal, penyapu cerobong asap akan dipotong soot-war-nya dengan silet.

Tetapi jika enggak, itu akan menyerang kulit, melalui skrotum, ke dalam testis, lalu masuk ke perut. Itu sangat destruktif dan seringkali fatal. Dan kasus itu jarang terjadi di luar Inggris.

Penurunan dalam kasus kanker skrotum tidak terlihat meskipun pada tahun 1840 Undang-Undang Parlemen telah disahkan untuk mengurangi penderitaan para penyapu cerobong asap. Kanker ini sangat jarang terjadi di luar Inggris, karena pakaian pelindung lebih baik sudah tersedia, dan oleh karena itu kategori bahayanya dianggap unik.

Oleh karena itu, Dr. Pott mendeteminasi bahwa jelaga adalah penyebab kanker. Mengapa penyapu menjadi berisiko terhadap kanker, karena jelaga itu menumpuk di lipatan kulit skrotum, dan seiring berjalannya waktu, kondisi akan menjadi semakin parah. Penyakit ini memudar tanpa kejelasan ketika pemerintah menghentikan penggunaan anak kecil untuk membersihkan cerobong asap.

Tar, yang membentuk 1/3 bahan kimia jelaga, adalah tersangka number one. Para ilmuwan Jepang, pada tahun 1915, sanggup menginduksi kanker, dengan mengoleskan tar batubara pada kulit hewan percobaan setiap 2-3 hari selama 3 bulan. Senyawa bahan kimia penyebab kanker (karsinogenik) dari jelaga yang berbeda telah diisolasi oleh para periset selama 1920an. Akhirnya Benzpyrene diisolasi, karena mereka telah berasumsi ini adalah salah satu bahan yang paling karsinogenik.

Memang sih jelaga dianggap salah satu zat karsinogenik yang paling berbahaya, tapi dia hanya berada di urutan nomor satu.

Leave a Reply

Your email address will not be published.