Trik Awet Muda: Kenali Teori Penuaan

Trik-Awet-Muda-:-Kenali-Teori-Penuaan

Trik awet muda biasanya tidak diketahui oleh semua orang. Atau bisa jadi mereka tahu, tetapi tahu dari sekedar rumor. Bagaimana jika Anda mengetahui tentang teori-teori penuaan, dan berbekal pengetahuan itu, Anda bisa menerapkannya, jadi lebih akurat, kan?

Mari kita kenali seluk-beluk tentang teori awet muda.  Organisme bersel single yang sederhana disebut prokariota, seperti bakteri di kehidupan terawal bumi. Mereka masih melimpah hingga kini. Tak lama kemudian, berkembang menjadi organisme yang lebih rumit tetapi masih dengan format bersel tunggal yang dinamakan eukariota. Setelah itu, datanglah form multi seluler dinamakan metazoa.

Semua sel hewan, termasuk manusia, diberi nama sel eukariotik. Karena asal-usulnya sama, mereka mirip satu sama lain. Sepanjang perkembangan genetika menuju evolusi yang lebih kompleks, banyak mekanisme molekuler (gen, enzim, dll) dan jalur biokimia yang dilestarikan.

By: Dokter Jason Fung (Theories of Aging)

Manusia berbagi sekitar 98,8% gen mereka dengan simpanse. Tetapi, perbedaan genetik yang cuma 1,2% ini udah sanggup memisahkan dua jenis spesies. Namun, setelah mempelajari tentang organime sesimpel ragi, dan spesies se-complicated manusia, yang sangat mengejutkan adalah, kita mempunyai jenis gen yang sama, dan lucunya, jumlahnya cukup melimpah, lho.

Seenggaknya, 20% gen manusia yang nyebabin penyakit, ternyata, punya rekan yang sama dalam ragi.

Ketika para ilmuwan membubuhkan 400 lebih genetik manusia yang beraneka rupa ke tubuh ragi Saccharomyces Cerevisiae, mereka menemukan bahwa 47% fungsi sanggup mengambil alih si gen ragi itu sendiri.

Kami menjaring kemiripan yang lebih mega, dengan organisme yang lebih ribet, seperti tikus. Dengan 4000 gen lebih yang diteliti, antara tikus versus manusia, telah ditemukan perbedaan tapi totalnya kurang dari 10. Ini amazing.

Tetapi, dari semua protein—coding genes atau gen coding protein—nggak termasuk yang dinamakan “junk” DNA—ternyata, gen tikus dan manusia sebanyak 85% adalah identik. Jadi, secara genetis, manusia ataupun tikus itu nyaris serupa. Banyak gen terkait penuaan dilestarikan di seluruh spesies, sehingga mungkin banget bagi para ilmuwan ini untuk menganalisis ragi dan tikus, tujuannya? Membedah wawasan vital bagi biologi manusia.

Setumpuk penelitian yang dikutip dalam buku ini, melibatkan organisme yang beragam seperti ragi, tikus, dan monyet rhesus, dan tingkat kesamaannya dengan manusia semuanya bervariasi.

Memang sih, nggak semua hasilnya bisa diaplikasikan pada manusia, namun untuk mayoritas kasus, hasilnya cukup dekat, sehingga kita bisa belajar tentang penuaan dari mereka. Idealnya, sih, kita langsung, aja, ngelakuin eksperimen pada manusia, tetapi untuk banyak kasus, ini nggak mungkin, oleh karena itu kita mengandalkan riset pada binatang.

Trik Awet Muda dengan Kenal Teori-teori penuaan
Disposable Soma/ Soma sekali pakai.

Profesor di University of Newcastle, Thomas Kirkword, mengusulkan the disposable soma theory of aging a.k.a Teori Penuaan Soma Sekali Pakai, dan berpegang teguh pada keyakinan bahwa organisme punya jumlah energi terbatas, yang bisa dipake untuk pemeliharaan, perbaikan tubuh (soma), atau reproduksi.

Seperti pleiotropi antagonis, ada sebuah a trade-off atau barter: jika Anda mengalokasikan energi untuk maintenance dan perbaikan, Anda hanya mengantongi sedikit resource/ sumber tenaga untuk reproduksi.

Reproduksi merupakan tujuan transenden, oleh karena itu evolusi langsung menyalurkan sejibun energi pada reproduksi, yang mana ngebantu banget proses penyebaran pada generasi organisme selanjutnya, kemudian si soma setelah reproduksi ¾-nya akan dibuang.

Mengapa sumber daya yang berharga itu dicurahkan untuk hidup lebih lama, yang mana nggak ngebantu mewariskan gen sama sekali? Strategi jempolan adalah mendapat keturunan sebanyak mungkin, kemudian individu itu akan mati, itu di beberapa perkara. Contohnya adalah salmon Pacific, dia bertelur hanya sekali seumur hidup, lantas mati. Pasca itu cenderung ‘simply to fall apart’ atau hancur morat-marit, sebelumnya, ia telah mencurahkan segala sumberdayanya untuk reproduksi.

Evolusi nggak akan membikin organisme menjadi cepat sepuh, jika ada secercah peluang salmon akan survive dari predator dan bahaya lain untuk menggenapi ronde lain dari reproduksi.

Tikus beranakpinak cukup fantastis, mencapai ‘baligh’ secara seksual pada usia dua bulan. Tikus mengalokasikan energi lebih mumbung pada proses reproduksi dibandingkan menangkis kerusakan tubuh mereka, ini jika tunduk pada azas a heavy predation atau predasi berat.

Di sisi lain, usia yang lebih panjang mengizinkan development untuk mekanisme koreksi yang lebih oke. Sementara seekor gajah berumur 2 tahun baru saja memulai hidupnya, tetapi di bagian lain, tikus dianggap sudah tua jika telah berusia 2 tahun.

Gajah melahirkan keturunan lebih minim, oleh karena itu, energinya kebanyakan untuk pertumbuhan. Periode kehamilan gajah adalah 18-22 bulan, pasca itu, cuma 1 anak yang diproduksi. Tikus menghasilkan 14 anak, dan memiliki 5 atau 10 littlers per tahun. Ada problematika serius dengan teori soma sekali pakai, meski memang framework atau kerangka kerja ini berfaedah banget.

Teori ini memprediksi bahwa kalori yang dipangkas dengan disengaja, via membatasi sumber secara keseluruhan, akan membuahkan reproduksi yang lebih langka atau rentang hidup yang lebih ‘cepak’. Tetapi anehnya, hewan yang dibatasi kalorinya, bahkan sampai nyaris lapar, mereka nggak mati muda tuh, mereka malah hidup lebih lama.

Secara konsisten efek ini selalu keliatan pada berbagai jenis binatang. Konsekuensinya, merampas makanan mereka nyebabin mereka mengalokasikan sebagian besar resource untuk memerangi penuaan.

Selanjutnya, fakta lain adalah mayoritas betina adalah spesies yang hidup lebih lama dibandingkan yang jantan. Nah ini yang menjadikan teori disposable soma menjadi cacat, karena perempuan yang harusnya mencurahkan energi lebih banyak untuk reproduksi, jadinya mereka nggak punya energi lebih untuk disisihkan untuk memelihara sel.

Verdict/ kesimpulan: Emang, sih, teori ini fit dengan sejumlah fakta, tapi pastinya masih ada beberapa masalah. Entah itu nggak komplet atau salah.

Trik Awet Muda tentang Paham Teori Radikal Bebas


Proses biologis menelurkan radikal bebas, yaitu molekul yang dapat membobol jaringan di sekelilingnya. Memang betul bahwa sel bisa menetralisir mereka dengan hal-hal seperti anti oksidan, tapi proses ini nggak sempurna sehingga kerusakannya terakumulasi setiap waktu, menyebabkan efek penuaan.

Vitamin C atau vitamin E, secara paradoks meninggikan tingkat kematian atau berekses kesehatan merosot, ini adalah hasil uji coba dalam skala ensiklopedis. Jadi tetap aja antioksidan ini nggak ada benefitnya jika dikonsumsi dalam jumlah melimpah.

Apakah variabel-variabel yang bisa meninggikan level kesehatan dan lifespan atau harapan?

  1. Pembatasan kalori.
  2. Olahraga.

Dua hal di atas juga meningkatkan produksi radikal bebas, yang mana merupakan sinyal untuk meng-upgrade defense atau pertahanan seluler dan produsen energi mitokondria. Antioksidan juga bisa menghabisi efek olahraga yang seharusnya bisa ‘mereparasi’ kesehatan.

Verdict pada teori radikal bebas: Sayangnya, banyak fakta yang telah membantahnya. Entah ini karena nggak lengkap atau memang salah kaprah.

Teori Penuaan Mitokondria


Generator tenaga sel disebut sebagai mitokondria adalah komponen dari bagian-bagian sel (organel). Kerusakan yang mereka alami sangat banyak sehingga harus didaur ulang secara periodik dan diganti agar bisa menjaga efisiensi puncak. Sel-sel yang menjalani autophagy dan mitochondria memiliki proses yang sama dalam pemusnahan organel yang rusak untuk penggantian yang disebut mitophagy.

Mitokondria mengandung DNA mereka sendiri, yang akan mengakumulasi koyak dan rusak seiring berjalannya waktu.

Ini membuat mitokondria kurang efisien, sehingga ngakibatin lebih banyak kerusakan, dan ini berlangsung seperti lingkaran setan. Manifestasi penuaan adalah energi dari sel-sel itu mungkin mengalami kematian.

Atrofi otot terkait dengan tingginya tingkat ke-rongsok-an mitokondria. Anehnya, produksi energi pada mitokondria beda tipis aja tuh, antara orang muda dan tua. Tingginya mutasi pada mitokondria DNA nggak menghasilkan akselerasi penuaan, tapi ini berlaku pada tikus.

Verdict: Emang, sih, ini menarik, tapi riset ini masih sangat dini dan perlu tindak lanjut. Lagian ini masih bisa diperdebatkan.

Trik Awet Muda dengan Hormesis

Pada 120 SM, Mithridates VI adalah pewaris Pontus, sebuah wilayah di Asia Kecil, sekarang Turki modern. Saat jamuan makan, ibunya meracuni ayahnya untuk naik takhta. Mithridates melarikan diri dan menghabiskan tujuh tahun di hutan belantara. Karena paranoid sendiri bahwa orang lain akan meracuninya, ia pun menjumput racun dosis kecil untuk menempa dirinya supaya menjadi kebal.

Dia kembali ke kerajaan untuk menggulingkan ibunya karena ingin merebut tahta tersebut dan menjadi raja yang sangat kuat. Selama masa pemerintahannya, ia menentang Kekaisaran Romawi, tetapi nggak sanggup menahan mereka.

Sebelum penangkapannya, Mithridates mutusin untuk bunuh diri dengan menenggak racun. Meskipun dosis besar, ia gagal mati dan penyebab pasti kematiannya masih merupakan misteri sampe hari ini.

What doesn’t kill you, may make you stronger. Apa yang tidak membunuhmu, bisa membuatmu lebih setrong.

Hormesis adalah fenomena di mana dosis pemicu yang rendah yang biasanya beracun malah memperkuat organisme, dan membuatnya resisten terhadap dosis atau stressor lebih tinggi.

Tetapi, hormesis malah memberikan implikasi besar untuk teori-teori lain, jadi bukan satu-satunya teori yang digunakan untuk menangkal penuaan. Doktrin fundamental dari toksikologi adalah ‘dosis besar bisa membikin racun’.

Sementara itu, dosis rendah mungkin akan membuat Anda lebih sehat. Pembatasan kalori dan olahraga contoh dari aplikasi hormesis. Misalnya, membuat otot sedikit stres mencetuskan tubuh bereaksi dengan men-double bahkan triple-kan kekuatan, ini  adalah prinsip yang dipakai pada olahraga. Olahraga weight lifting atau menahan beban akan membuat tulang stres, yang mana nyebabin tubuh bereaksi dengan menambah kekuatan pada tulang.

Bed rest atau tidur sepanjang hari atau berada di tempat dengan gravitasi 0, contoh para astronot akan menyulut kondisi otot melemah dengan kecepatan ekspres.

Mengerem kalori di kuantitas minim dapat dianggap sebagai pemicu stres, dan melahirkan kortisol— hormon stres—melambung. Inflamasi akan melandai begitu pula dengan produksi protein heat shock (HSP). Derajat stres yang merendah akan nguatin resistensi terhadap stressor subsekuen. Oleh karena itu, persyaratan hormesis bisa dipenuhi oleh kalori restriksi.

Karena olahraga dan limitasi kalori adalah bentuk stres, mereka melibatkan ‘pabrikasi’ radikal bebas.

Hormesis bukanlah fenomena langka. Alkohol, misalnya, bertindak via hormesis. Penggunaan alkohol moderat secara konsisten dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik daripada abstain total. Tetapi, heavy drinkers atau peminum parah memiliki kesehatan yang lebih buruk, sering kali menderita penyakit hati.

Olahraga diketahui membopong efek kesehatan yang bermanfaat, tetapi olahraga ekstrem dapat berisiko fatal karena menyebabkan patah tulang karena stres.

Bahkan radiasi dosis mini dapat membikin kita afiat, di mana dosis superior akan membunuh Anda.

Segepok efek profitabel dari makanan tertentu mungkin disebabkan oleh hormesis. Polifenol adalah senyawa dalam buah dan sayuran, serta kopi, coklat, dan anggur merah, dan mereka meningkatkan kesehatan, mungkin sebagian dengan bertindak sebagai racun takaran rendah.

Mengapa hormesis penting untuk penuaan?

Trik Awet Muda: Kenali Teori Penuaan

Teori penuaan lainnya adalah merupakan presuppose/ berandai-andai bahwa semua kerusakan adalah negatif, dan terakumulasi dari waktu ke waktu. Tetapi fenomena hormesis mengindikasikan si tubuh memiliki potensi merombak kerusakan, dan bekerja dengan cukup ampuh, artinya ini bermanfaat banget saat diaktifkan.

Berolah raga sebagai contoh. Weight lifting/ angkat beban menyebabkan robekan mikroskopis pada otot kita. Kedengarannya sangat ‘sadis’. Namun dalam proses repair, otot kita menjadi lebih kukuh. Gravitasi memberi tekanan pada tulang kita. Latihan menahan beban, seperti berlari membuahkan patah tulang mikro pada tulang kita. Dalam proses perbaikan, tulang kita menjadi lebih singset.

Situasi yang berlawanan ada di gravitasi nol ruang angkasa. Tanpa tekanan gravitasi, tulang kita menjadi osteoporosis dan lemah. Nggak semua kerusakan buruk—dosis kecil kerusakan faktanya adalah baik.

Apa yang kami deskripsikan adalah siklus renewal/ pembaruan. Hormesis memungkinkan breakdown/ kerusakan jaringan seperti otot atau tulang yang kemudian dibangun kembali untuk menahan stres yang sengaja diterapkan pada mereka. Otot dan tulang tumbuh lebih solid. Tetapi tanpa kerusakan dan perbaikan, Anda nggak bisa menjadi lebih perkasa.

Pertumbuhan Versus Panjang Umur

Hormesis, seperti the disposable soma theory, mensugestikan bahwa ada fundamental trade-off atau barter yang mendasar banget antara pertumbuhan dan umur panjang. Semakin besar dan pesat suatu organisme tumbuh, semakin pendek usianya.

Pleiotropi antagonis bisa jadi ada peranan di kasus ini, karena sejumlah gen yang berfaedah dalam awal fase hidupnya, mungkin bikin rugi nantinya. Ketika Anda membandingkan lifespan/ rentang hidup untuk spesies yang sekufu, seperti tikus [18], dan anjing, hewan yang lebih kecil (lebih sedikit pertumbuhan oleh karena itu bentuknya lebih mini) hidup lebih lama.

Wanita, rata-rata lebih kecil dari pria, juga hidup lebih panjang umur. Di antara pria, lelaki pendek meninggal lebih lambat.

Pikirkan tentang seseorang yang berusia 100 tahun. Manakah yang ada di bayangan Anda? Ia adalah seorang laki-laki 6’6 ‘dengan otot 250 pon, atau seorang wanita mungil?

Obesitas, yang disebabkan oleh membiaknya sel-sel lemak yang lebay, jelas berkorelasi dengan kesehatan yang nggak asik. Tetapi, jika dibandingkan dengan spesies yang berbeda, hewan yang lebih guede hidup lebih lama. Jadi apakah trik awet muda itu harus berbadan imut? Hold on! Sebentar!

Gajah, misalnya, lebih panjang umur dibanding tikus. Tapi ini bisa dipaparkan bahwa pertumbuhan hewan yang lebih besar, selalu lebih lelet. [21] Predator yang minus untuk hewan ‘raksasa’, berarti bahwa evolusi kian menyukai pertumbuhan yang makin pelan, dan penuaan yang lebih lamban.

Hewan kecil, misalnya kelelawar, predatornya juga lebih sikit daripada hewan lain dengan ukuran yang identik, juga hidup lebih lama. Penuaan nggak sengaja terprogram, tetapi mekanisme fisiologis yang serupa, merangsang pertumbuhan, plus, melecut penuaan. Penuaan cuma kelanjutan dari skedul pertumbuhan yang sama dan digenjot oleh komponen pertumbuhan dan nutrisi yang sama.

Jadi, makanan dan proses yang itu-itu aja, membikin kita menjadi sepuh. Ini jelas bukan trik awet muda, tapi trik cepat tua. Jika Anda menyetel mesin mobil ultra cepat, Anda dapat menyabet kecepatan adiluhung, tetapi, meneruskan putaran mesin juga akan membenihkan kelelahan.

Ini adalah metode esensial yang ekuivalen, tetapi rentang waktu yang berbeda (kinerja jangka pendek versus umur panjang). Seluruh teori penuaan menonjolkan trade-off/ pertukaran prinsipil ini.

Ini adalah data yang powerful karena strategi spesifik mungkin bermanfaat pada periode tertentu dalam kehidupan kita. Selama masa muda misalnya, kita perlu tumbuh. Namun, pada usia menengah dan lebih tua, program pertumbuhan luks ini dapat membenihkan penuaan dini, oleh karena itu akan berfaedah banget untuk menangguhkan pertumbuhan.

Karena hidangan yang kita lahap melakonkan peran sebesar samudera dalam pemrograman ini, kita dapat merintis adaptasi yang disengaja dengan diet kita untuk bisa tetap awet muda sekaligus mengayomi ‘healthspan’ kita. Inilah trik awet muda yang sesungguhnya.

Untuk informasi lebih lanjut tentang penuaan yang sehat, lihat buku baru Dokter Fung, The Longevity Solution.

Leave a Reply

Your email address will not be published.