Kurus dengan Teh. Fakta atau Hoax?

Kurus-dengan-Teh-Fakta-atau-Hoax-?

Kurus dengan Teh? Beneran nih jika kita sering-sering mengonsumsi teh kita bisa langsing dan kurus? Secara sains teh memang disinyalir bermanfaat untuk endotel atau sistem peredaran darah. Tetapi, untuk lebih jelasnya, kita harus membedahnya satu persatu.

Dilihat dari kacamata ortodoks, teh diyakini sebagai obat tradisional Tiongkok yang mengantongi khasiat terapi unik. Teh memuat lebih dari 4000 bahan kimia, beberapa di antaranya mungkin profitabel bagi kebugaran manusia.

Mengapa teh hijau dan teh hitam dianggap berfaedah diliat dari sisi kardiovaskular? Karena efek flavonoid, meski tergantung lagi jenjang kelasnya berada di level mana. Fokus paling banter berada di sisi katekin dan flavonol, semisal quercetin.

Basis pangan apa sajakah yang mengandung flavonol?

  1. Bawang
  2. Apel
  3. Brokoli
  4. Teh
  5. Anggur merah

Ini membetot perhatian, karena makanan ber-flavonol dosis luks ini, juga dipercaya sehat banget. Sebuah apel sehari, misalnya, di-intensi-kan untuk merenggangkan kunjungan pasien dengan sang dokter, jadi Anda akan jarang sakit berkat apel.

Menenggak anggur merah telah dikaitkan dengan eskalasi kesehatan dan umur panjang.

By: Dokter Jason Fung (Endothelial Benefits of drinking Tea – Tea 2

Satu cangkir teh (2gm daun teh kering) menyediakan 150-200 mg flavonoid. Karena jumlah asupan flavonoid biasanya kurang dari 1000 gram per hari, minum 2-3 cangkir teh akan menyuplai sebagian besar senyawa flavonoid ini. Dalam teh hijau, bagian superior dari flavonoid adalah katekin nggak berwarna dan larut-dalam-air yang berkontribusi terhadap beberapa kepahitan dan astringency teh hijau. Satu cangkir teh hijau mengandung 90-100 mg catechin (lebih banyak jika diseduh dingin).

Teh hitam difermentasi, dan selama proses ini, banyak katekin dioksidasi menjadi theaflavin. Meta-analisis ini memprediksi koneksi antara asupan flavonoid dan risiko komplikasi jantung. Memadankan sepertiga asupan flavonoid, meski pada kadar terendah, mengakibatkan adanya penyunatan penyakit jantung sekitar 20%, di 7 studi.

Flavonoid dapat meredam penyakit jantung karena efek menguntungkan pada endothelium—lapisan sel yang memisahkan darah dari dinding arteri.

Jadi, Sob. Lapisan sel tunggal ini adalah satu-satunya hal yang memisahkan aliran darah yang tangkas dan pembuluh darah statis di bawahnya, yang mana esensial  banget untuk meng-upgrade kesehatan dan menumpas penyakit.

Setiap agresi pada lapisan tipis ini akan memaparkan dinding pembuluh darah, manifestasinya adalah bisa memicu reaksi peradangan yang menerbitkan aterosklerosis, proses yang me-lambar-i serangan jantung dan stroke, atau dengan kata lain disebut juga dengan nama ‘pengerasan arteri’.

Ketika endotelium dihantam, trombosit memformat gumpalan, yang kadang-kadang dapat membenihkan arus darah terbendung di ‘pipa’ saluran darah. Sumbatan ini mengundang jaringan darah di dasarnya, bisa juga nyebabin sel sekarat.

  1. Di dalam organ hati, itu disebut serangan jantung.
  2. Di otak, itu disebut stroke.
  3. Di kaki, itu disebut penyakit pembuluh darah perifer.

Dalam seantero kasus, itu adalah merupakan titik runtuhnya hal-paling-elementer yang identik pada pembuluh darah dan proses pembekuan darah. Artinya adalah darah membeku sebeku-bekunya, gimana manusia nggak sekarat coba?

Ini alasan terbasis mengapa aspirin pengencer darah difungsikan sebagai profilaksis terhadap serangan jantung. Tujuannya nggak lain dan nggak bukan supaya darah bisa mengalir lagi, tidak kental seperti saus. Proteksi peranan endotel tipikal sangat krusial untuk kesehatan individu-penderita-sakit-jantung. Artinya? Endotel harus tetep sehat, Bro.

Bagaimana cara mendeteksinya? Fungsi endotel dapat diukur dengan USG untuk mengecek apakah pembuluh darah bereaksi secara normal dalam tentamen yang disebut flow mediated dilatation.

Beberapa observasi ini telah digarap untuk analisis efek teh hitam atau hijau dan seenggaknya 4 riset pada manusia mengekspos khasiat yang bernas, baik pada populasi fit dan ataupun pada penderita diabetes.

Dosis teh hitam yang lebih banter menelurkan manfaat yang lebih super. Benefit serupa juga telah ditulis untuk flavonoid yang sumbernya berasal dari cokelat, tetapi kurang konsisten untuk anggur merah.

Flavonoid membuat efek nitrit oksida (NO) semakin hebat sebagai molekul kunci untuk mengendurkan pembuluh darah.

Pengintensifan fungsi endotel diterjemahkan berupa tekanan darah rendah, faktor risiko mendasar pada penyakit jantung. Aneka riset mensinyalir buntut anti-oksidan dari flavonoid in vitro, ini dirasakan menjadi salah satu fakta prinsipil, apakah teh termasuk minuman menyehatkan atau enggak.

Hipertensi

Tekanan darah tinggi (hipertensi) juga disebut silent killer atau pembunuh berdarah dingin, karena menaikkan risiko problem jantung dan stroke, namun gejalanya sikit aja atau bahkan nggak ada gejala sama sekali.

Identifikasi dan efektif enggaknya obat hipertensi telah menangkis ribuan serangan jantung dan stroke dalam beberapa dekade ter-ragil. Tekanan darah 130/80 ditafsir standar yang baik.

Ketika saya mulai sekolah kedokteran pada tahun 1992, saya dididik bahwa tekanan darah stabil adalah 100 + usia, jadi seorang pria 70 tahun harus berekspektasi tekanan darahnya sekitar 170.

Remedi tradisional Tiongkok berkeyakinan bahwa meneguk teh memangkas tekanan darah dan studi termutakhir menandaskan. Dalam penelitian kurus dengan teh di Norwegia, pria dan wanita dewasa di daerah Oppland disaring dari 1976-1978, dan ketika kelompok yang sama diperiksa 12 tahun kemudian, para peneliti menemukan hubungan konsisten yang kuat antara konsumsi teh dan hipertensi.

Semakin melambung kuantitas teh yang disesap, maka tekanan darah akan terus menyusut. Meskipun degradasi-tekanan-darah dianggap mini aja, nggak gede-gede banget gitu lho, ketika konsekuensi ini dikalikan dengan jutaan pria dan wanita selama beberapa dasawarsa, efek total tetap aja hiper banget lho, dan potensi pengiritan uang makro juga, begitu pula dengan tingkat depresi, bisa dipendekkan. Hemat dan bebas stres.

Kurus dengan Teh. Fakta atau Hoax?
Picture credit: unsplash by Alice Pasqual

Sebuah investigasi di Taiwan di kota Tainan mendedah manfaat sejenis. Subjek yang minum teh, mayoritas mengantongi tekanan darah yang lebih inferior. Jumlah utilitas (sekitar 4 mmHG) mirip dengan studi Norwegia.

Menggodanya, ada juga koneksi dengan termin minum teh, karena mereka yang punya habit minum teh selama bertahun-tahun menyandang tekanan darah yang lebih minor. Teh hijau barangkali juga mengenyam manfaat segudang anti-hipertensi.

Dalam analisis 2011 Green Tea Extra (GTE), pasien hipertensi obesitas diberi GTE atau plasebo. Yang krusial, ini adalah uji coba  kurus dengan teh terkontrol plasebo acak. Ini berarti bahwa pasien secara acak diintruksikan untuk menelan GTE atau kapsul plasebo dan sesungguhnya para peneliti nggak tahu hasil mana yang akan mereka dapatkan. Ini adalah standar emas di dunia kedokteran berbasis bukti.

Tetapi, mengapa pake  GTE, bukan malah teh hijau itu sendiri?

  1. Pertama, lebih simpel dengan menyamarkan teh hijau menjadi kapsul.
  2. Kedua, jumlah catechin yang bisa Anda jebloskan ke dalam ekstrak jauh lebih jangkung daripada teh hijau yang diseduh.

Sebagian besar percobaan terkontrol  kurus dengan teh nggak berlangsung selama beberapa dekade sehingga tidak dapat menunjukkan manfaat untuk teh yang diseduh karena dosisnya mungkin sedikit banget.

Anda dapat mengemas sebanyak 2 cangkir catechin ke dalam kapsul. Setiap kapsul mengandung 208 mg EGCG katekin.

Memaksimalkan flavonoid adalah hal vital (seperti teh Pique). Ada beberapa hasil yang spesifik banget dan prestisius dari eksplorasi 3 bulan ini. Tekanan darah merosot sekitar 5 mmHG untuk kedua nomor sistolik (atas) dan diastolik (bawah).

Itu paralel banget lho dengan studi sebelumnya dan faedah yang sangat gigantis secara keseluruhan jika ini dapat dipertahankan selama bertahun-tahun. Hasil kedua yang substansial secara statistik (ketika grafik mengatakan NS—itu berarti ‘Nggak penting-penting banget’. Nilai P kurang dari 0,05 adalah bernas) adalah LDL terjun (kolesterol buruk), pertambahan HDL (‘kolesterol baik’ dan degradasi TG (trigliserida). Setiap bagian dari panel kolesterol standar dilonjakkan.

Whoa! Itu bombatis.

Ya, jumlah transformasi itu subtil, tetapi sekali lagi, dikalikan jutaan orang berarti manfaatnya bisa kolosal.

Ketiga, insulin melingsir. Angkanya pol, Bro. HOMA-IR adalah takaran resistensi insulin dan ini, juga mengangkasa secara substansial. Karena hiperinsulinemia dan resistensi insulin merupakan faktor risiko gadang untuk problem jantung dan stroke, ini juga merupakan temuan transenden.

Keempat, indikator infeksi memuncak secara signifikan. CRP adalah penanda peradangan, dan derajat level banter merupakan indikator untuk akibat masa depan penyakit Tumor Necrosis Factor (TNF) juga menanjak.

Yang vital adalah bahwa segenap manfaat ini teruji dalam ekshibisi secara acak di mana pasien nggak tahu apakah mereka mendeteksi GTE atau plasebo. Juga, semua khasiat ini diperoleh tanpa efek samping. Teh hijau adalah konsekuensi alamiah yang telah diteguk selama ribuan tahun.

Spektakuler.

Ini akan diharapkan untuk ditafsirkan menjadi utilitas klinis faktual, dan menggemakan segelintir temuan dari studi epidemiologi seperti EPIC-NL.

Kurus dengan Teh terkait dengan EPIC-NL

Sebentuk studi populasi Belanda yang mega, di mana disebut Investigasi Calon Eropa ke Kanker dan Nutrisi (EPIC-NL) berkonsentrasi pada korelasi dengan nutrisi dan penyakit kardiovaskular.

Satu sub-studi berfokus partikular pada minum teh dan kopi. 37.514 peserta diikuti selama lebih dari 13 tahun dengan kuesioner frekuensi makanan dan risiko penyakit jantung dan stroke mereka pun ditaksir.

Mereka yang meneguk kopi dalam kuantitas moderat memiliki tameng elementer terhadap penyakit jantung. Namun, minum lebih dari 6 cangkir kopi per hari tampaknya menyaburkan segenap maslahat tersebut.

Data ini kurang lebih sejalan dengan hasil dari eksperimen lain yang menyuratkan bahwa minum kopi medium (3-4 cangkir) bisa jadi mengantongi sejumlah faedah potensial. Sebuah meta-analisis merekomendasikan pemotongan risiko 13% pada penyakit jantung.

Teh, sebaliknya terus mengekspos pertambahan perisai terhadap penyakit dengan konsumsi yang kian besar. Semakin banyak minum teh, hasilnya makin cihuy, Sob.

Mereka yang menelan lebih dari 6 cangkir per hari mengalami penurunan sekitar 36% dalam insiden penyakit jantung. 78% dari teh yang diminum di Belanda adalah teh hitam, dan hanya 4,6% teh hijau, yang telah lebih konsisten dikaitkan dengan impak kebugaran yang perfek.

Ini menampakkan bahwa agaknya lebih membludak manfaatnya bisa kedapatan dengan minum teh hijau tetapi itu adalah spekulasi. Namun demikian, minum teh menyandang beberapa bukti kuat kenaikan kesehatan kardiovaskular, dan mungkin menyematkan teh hijau ke tradisi diet kuno lainnya (puasa) merangkum fungsi lebih melimpah.

Leave a Reply

Your email address will not be published.