Penyebab Kanker Proximate atau Langsung (5)

Penyebab-Kanker-Proximate-atau-Langsung

Penyebab kanker proximate atau langsung selalu saja salah arah. Nah, jika memang ada sebundel bukti bahwa mayoritasnya disebabkan karena lingkungan, maka MENGAPA begitu banyak peneliti menganggap kanker sebagai kondisi-genetik-dominan-dari-akumulasi-mutasi-acak (Somatic Mutation Theory)?

Pendapat ini memang telah kolaps, namun sayangnya, ada kemalasan intelektual dalam mengidentifikasi penyebab proximate/ langsung dan ultimate/ utama.

Let me explain.

Proximate berarti langkah instan yang mendahului atau terjadi sebelumnya. Sebagai contoh, pada kasus kecelakaan pesawat, kita dapat melihat penyebab proximate. Pesawat bisa terbang karena gaya angkat lebih besar daripada gravitasi. Ketika gravitasi melebihi daya angkat, pesawat pun jatuh.

Ini jelas selalu, selalu benar. Tapi itu nggak berguna dengan cara apa pun, karena itu hanyalah penyebab proximate.

Jika Anda tau penyebab proximate ini, maka Anda akan menjaring solusi seperti, ‘Make bigger wings’ or ‘Lighten the plane’ atau ‘Perbesar Sayap’ atau ‘Ringankan Pesawat’.

Oleh karena itu, jika dikaitkan pada penyebab kanker proximate, Anda bisa membedakannya, kan?

By: Dokter Jason Fung (Cancer – proximate causes – Cancer 5)

Namun, karena penyulut ultimate dari dua pertiga kecelakaan pesawat adalah perawatan yang bobrok atau pilot yang khilaf, solusi ini kurang berfaedah.

Sebaliknya, Anda harus membidik penyebab ultimate—katakanlah dengan mengedit jadwal perawatan atau menambah training pilot. Jika Anda gagal paham tentang ini, berkonsentrasi pada penyebab proximate tampaknya masuk akal—itu adalah HUKUM gravitasi, kan?

Itu hukum, bukan saran, Sob.

Gimana bisa pelatihan pilot yang ditingkatkan bisa ngurangin gravitasi. Jelas nggak berguna, gravitasi ini menyangkal, these gravity deniers.

Ambil contoh lain. Jika Anda menemukan bahwa sports bar sangat sibuk suatu malam, maka Anda mungkin bertanya-tanya mengapa. Penyebab proximatenya adalah bahwa ada lebih banyak orang memasuki bar daripada meninggalkannya.

Ini jelas selalu, selalu benar, tetapi bukan informasi yang berguna.

Jika Anda mengobati penyebab proximate, maka Anda datang dengan solusi seperti, menambah the exit door atau memperbesar ukuran pintu keluar. Pertanyaan sebenarnya yang ingin kita ketahui adalah mengapa lebih banyak orang masuk, dan itu mungkin karena tim baseball lokal bermain.

Jadi solusinya bisa jadi dengan menghindari sports bar ketika tim bermain apabila Anda ingin menjauh dari orang banyak. Sekali lagi, ini tergantung pada pemahaman tentang penyulut ultimate dan tidak tertipu melihat pemicu proximate-nya, yang mana memang tampak menggiurkan karena tampak lebih sederhana.

Sekali lagi, jika dikaitkan dengan penyebab kanker proximate, Anda pasti bisa membuat kesimpulan, kan?

Contoh lain adalah alkoholisme.

Alkoholisme itu lantaran apa sih? Jelas, minum alkohol di luar ambang batas mengakibatkan alkoholisme, bukan? It’s impossible to do otherwise. Tidak mungkin sebaliknya.

penyebab kanker proximate
Makan Junk Food Menambah Potensi Terkena Kanker Berdasarkan ini.

Ini selalu benar, tetapi tetap saja sia-sia.

Jika Anda mengobati penyebab proximate, Anda mendapatkan solusi yang simpel dan tidak efektif seperti ‘Minumlah lebih sedikit alkohol’ atau ‘Jauhkan alkohol dari rumah’. Tetapi salah satu faktor alkoholisme sebenarnya adalah the addictive nature atau sifat bawaan adiktifnya. Jadi menyelami penyebab ultimate memanifestasikan perawatan yang lebih tokcer seperti support group seperti Alcoholics Anonymous.

Masalah ini terjadi pada obat obesitas sepanjang waktu. Sekali lagi, kita menyembuhkan kegemukan dengan memeriksa penyebab proximate ya. Obesitas disebabkan oleh makan terlalu banyak. Solusi? Makan sedikit. Ini selalu benar tetapi sama sekali tidak berguna.

Was the obesity epidemic simply a worldwide, coordinated effort to become undesirably obese and increase our rates of type 2 diabetes and death. Apakah epidemi obesitas hanyalah upaya terkoordinasi di seluruh dunia untuk membulat dengan serempak dan semena-mena lantas melambungkan angka diabetes tipe 2 dan kematian di seluruh jengkal planet bumi?

Really?

Masalahnya adalah, hal ini adalah teori yang dicekokkan lagi dan lagi oleh hampir semua dokter dan periset obesitas. Pokoknya, ini karena terlalu banyak kalori. Ini HUKUM termodinamika, kan?

Itu hukum, bukan saran, Sob.

Sama seperti contoh-contoh sebelumnya, itu adalah penyebab ultimate, oleh sebab itu kita tertarik. For obesity, this turns out to be hormones—insulin and cortisol mostly (see The Obesity Code for full details). Untuk obesitas, ini ternyata merupakan hormon—insulin yang hiper dan kortisol yang tumpah-tumpah (lihat The Obesity Code untuk rincian lengkap).

Namun, kita memang fokus pada kalori sih tapi tetap bagai orang bermata minus karena ini adalah jawaban yang sederhana namun mubazir.

Sekarang mari kita kembali ke kanker. Apa yang mengundang kanker?

Jawaban yang paling enteng, salah satu yang selalu valid tetapi omong kosong adalah bahwa kanker merupakan penyakit mutasi genetik. Tapi ini hanya penyebab proximate, bukan yang ultimate, dan sialnya, kita telah terlambat selama 50 tahun dan telah menghamburkan miliaran dolar untuk penelitian.

Hampir semua kanker mengandung mutasi genetik, oleh karena itu mutasi ini harus membenihkan kanker. Ini hanya penyebab proximate.

Apa yang mengundang mutasi itu?

Itulah pencetus ultimate, dan hanya dengan berkonsentrasi pada penyebab ultimate Anda sanggup merakit apa bedanya. Onkogen adalah gen (awalan onco—terkait dengan kanker) adalah gen yang berpotensi membangkitkan kanker. Mereka pertama kali dijelaskan oleh para ilmuwan National Cancer Institute pada tahun 1969 dan yang pertama, gen src (diucapkan sark) ditemukan setahun kemudian dalam retrovirus ayam.

Penyebab Langsung Proximate dan makanan
Fast Food Memicu Kanker Menurut di Mari

Begitu mereka mulai mencari gen yang terkait dengan kanker, ternyata ada berton-ton dari mereka. Faktanya, gen yang ada sangkut paut dengan kanker dapat ditemukan pada siapa saja, kapan saja. Ini disebut proto-onkogen (proto-awalan berarti pertama atau original).

Mereka, pada esensinya adalah gen normal, itulah sebabnya mereka bisa aja kedapatan di mana-mana. Gen-gen ini krusial dalam menentukan kapan sel akan mereplikasi dan membelah. Ketika bermutasi, gen-gen ini menjadi super aktif, memerintahkan sel untuk terus berkembang biak. Pertumbuhan yang tidak diatur—adalah definisi kanker.

Gen lain yang ditemukan disebut gen penekan tumor. Sekali lagi, ini adalah gen normal yang bertugas menghentikan pertumbuhan sel bila perlu, dan memerintahkan sel untuk menjalani apoptosis atau kematian sel yang terprogram. Jika gen ini berhenti bekerja dengan baik, sel-sel akan terus beranak pinak secara nggak tepat.

Pertumbuhan yang tidak teregulasi—hampir merupakan super definisi kanker. Jadi onkogen adalah akselerator, sementara itu remnya adalah gen penekan tumor.

Jika onkogen dihidupkan secara tidak akurat, pertumbuhan akan merajalela dan subur banget. Jika rem nggak berfungsi, pertumbuhan akan merajalela. Jadi, inilah teori yang keren banget, selama Anda nggak berpikir terlalu keras. Gen menjadi bermutasi dan menyebabkan kanker (penyebab proximate atau langsung).

Jika Anda dapat mengidentifikasi 2 atau 3 gen yang bertanggung jawab atas, katakanlah, kanker payudara, maka Anda dapat merancang obat untuk menendang mutasi genetik dan pada akhirnya kanker bisa disembuhkan.

Sialnya, nggak ada yang berpikir serius tentang apa yang menerbitkan mutasi ini (penyebab ultimate). Semua raja-raja kuda dan semua personil raja hanya berasumsi bahwa mutasi ini hanya random belaka.

That’s pretty bizarre. Aneh banget, Sob.

Ini seperti mengatakan bahwa pesawat menabrak terus-menerus karena ketidakseimbangan gaya angkat dan gravitasi, tetapi apa yang menyebabkan ketidakseimbangan itu adalah beberapa peristiwa acak yang terus terjadi jutaan kali dalam setahun.



Tapi di situlah kita berada pada tahun 2006, ketika effort gigantis lain dilakukan untuk membuktikan Teori Mutasi Somatik—The Cancer Genome Atlas (TCGA).

In 2006, the $100 million project to sequence 10,000 tumours began. Pada 2006, proyek $ 100 juta untuk mengurutkan 10.000 tumor dimulai. Dengan teknologi canggih, mereka dapat mengurutkan sel tumor dan mencari mutasi yang melahirkannya. Ini akan memberi para ilmuwan target yang bernas untuk obat dan biologik mereka.

Pada 2009, ia menerima $100 juta lagi dari National Institute for Health dan $175 juta dari pemerintah AS dalam pendanaan stimulus. TCGA akhirnya diperluas ke Konsorsium Genom Kanker Internasional yang lebih besar yang melibatkan 16 negara. Dana yang maha besar ini, tentu saja, menguras dana dari investigasi ke paradigma kanker lainnya.

Kita semua mempelajari Teori Mutasi Somatik.

Para ilmuwan mencari beberapa mutasi yang dapat menjelaskan mayoritas dari setiap kanker spesifik (seperti kromosom Philadelphia atau BRCA pada kanker payudara). Pada saat 2015 bergulir, Anda bisa mengatakan mereka menemukan beberapa mutasi terkait kanker.

How many? Berapa banyak? Glad you asked. Senang banget lho, akhirnya Anda bertanya. Mereka mengidentifikasi 10 juta mutasi berbeda.


(((10 juta. Berbeda. Mutasi)))

Ada mutasi yang berbeda dari pasien ke pasien, tetapi juga beberapa mutasi berbeda bahkan dalam tumor terkutuk yang sama pada pasien yang sama.

O… M… G…

Rata-rata sel tumor memiliki lebih dari 200 mutasi saja. Dan itu hanya 1 sel. Dalam seluruh massa kanker, ada lebih banyak dari itu. Dan menurut SMT, kita entah bagaimana diminta untuk percaya bahwa semua 200 mutasi entah gimana secara acak merakit diri di sana, sementara sel di sebelah mengumpulkan 200 mutasi yang sama sekali berbeda dan yang hanya memungkinkan mereka untuk hidup berdampingan.

Bukankah seenggaknya salah satu dari mutasi ini berakibat fatal bagi sel?

Peluang bermain ini karena kesempatan acak saja agak kurang dari kesempatan saya memenangkan Lotere Powerball. Jadi, SMT meminta kita untuk percaya bahwa semua mutasi random yang berlainan ini entah bagaimana masih ngasih hasil akhir yang homogen—kanker?

Dan ini terjadi di hampir setiap orang dari kita? Setiap hari?

Mengapa setidaknya satu dari mutasi acak ini nggak membikin saya sanggup bernapas di bawah air dan membuat saya bermutasi sehingga punya kemampuan ngasih komando pada ikan? Jika sulit banget untuk mengakumulasikan 200 mutasi secara acak yang memungkinkan kanker menjadi kanker, lalu mengapa itu terjadi begitu sering?

Penyebab-Kanker-Proximate-atau-Langsung

It is estimated that 50% of the general population have colonic adenomas (precancerous lesions) by the age of 80, as seen in both autopsy studies and colonoscopy screening.

Estimasi bahwa 50% dari populasi umum memiliki adenoma kolon (lesi prakanker) pada usia 80, seperti yang terlihat pada kedua studi otopsi dan skrining kolonoskopi. The same is true in prostate cancer, where 80% of men over age 90 will have evidence of cancer. Hal yang sama berlaku pada kanker prostat, di mana 80% pria di atas usia 90 akan memiliki bukti kanker.

Penyebab kanker proximate, masih saja belum dipahami. Tidak hanya itu, tetapi sekali lagi, kita memiliki bukti bahwa angka menanjak dengan ekspres seiring waktu.

Di Jepang, level penyesuaian usia kanker prostat diperkirakan 22,5% antara tahun 1965 dan 1979, tetapi merayap menjadi 34,6% pada 1980-an. Jelas, ada sesuatu yang mendorong mutasi genetik non-random ini menjadi kanker. Sesuatu (penyebab ultimate) melecut mutasi gen onkogen dan penekan tumor ini (penyebab proximate) ke arah pertumbuhan.

Itu berarti teori ‘mutasi random’ SMT ini sepenuhnya salah. Or, I should be Aqua man. Atau, saya harus menjadi Aqua Man? Salah satu dari dua pernyataan itu korek. And I don’t breathe underwater. Dan saya tidak bernapas di bawah air.

Leave a Reply

Your email address will not be published.