Tips Cantik Langsing ala Parisian

Tips-Cantik-Langsing-ala-Parisian

Tips cantik langsing ala Parisian. Maksudnya?

Saya jatuh cinta dengan Paris. Siapa yang tidak? Dan sejak saya jatuh cinta kepadanya, saya menjadi sering memperhatikan gaya berpakaian mereka melalui Youtube. Saya juga mengikuti akun instagram yang memotret keseharian gaya berpakaian mereka di jalanan.

Mereka itu, sungguh kece!

Saya juga skinny. Tetapi, wajar saya skinny, setiap Sabtu saya hanya minum air putih, selasih atau chia sheed, kopi, minyak kelapa atau minyak olive oil, jus sayuran, atau kaldu ayam. Atau dengan kata lain, saya fasting nyaris 36 jam, atau berpuasa (hanya mengonsumsi cairan—air dan minyak sehat—) selama hampir 2 hari.

Sementara Senin sampai dengan Jumat, saya membebaskan diri menggasak makanan apa saja. Nasi megono, nasi padang, roti, pizza, martabak orin, bakso, ayam richeese, nasi uduk, sebut semua nama benda pemuas gastronomi, saya adalah penggemar nomor wahid.

Saya mengikuti kaidah yang dibicarakan oleh dokter Jason Fung yaitu feast and fast, yin and yang, pesta dan puasa. Sehingga saya tidak stres, dan di sisi lain, saya tidak menggemuk, serta kondisi kesehatan saya juga tidak menurun—prediabates tipe 2 sudah saya usir.


Bagaimana dengan olahraga?

1. Sampai dengan hari ini saya masih menjadi member gym, dan biasanya saya weight lifting atau mengangkat beban sangat berat untuk membuat baby fat atau lemak yang bersisa di tubuh ini enyah. Tapi, karena saya akan melakukan long backpacking di Asia Tenggara pada bulan Juli sampai dengan entah (sepuasnya), saya mulai membiasakan tubuh saya tidak bersentuhan dengan benda di Gym.

2. Saya berjalan kaki kemana-mana. Meski ini Jakarta, saya tidak takut panas, tidak ngomel saat gerah, dan mengenai polusi udara, saya mempunyai penangkalnya yaitu masker penutup mulut.

3. Saya memilih naik tangga dibandingkan eskalator. Kantor saya di lantai 41, tetapi biasanya saya naik turun tangga ke lantai 40 atau 39 ketika ingin pipis. Ketika saya harus makan siang, pada saat di lobby, saya memencet angka 35, dan naik tangga ke 41.

4. Saya selalu melewati jembatan penyeberangan, yang mana anak tangganya bikin cemas karena lumayan tinggi.

5. Saya naik kendaraan umum; Commuterline, dan Transjakarta.

6. Nyaris setiap hari saya berolahraga high intensity short interval.

7. Melakukan yoga seminggu dua kali.

8. Saya brisk walk a.k.a berjalan kaki melihat pohon, langit biru, mendengar kicauan burung seminggu sekali.


Bagaimana menurunkan hormon cortisol—hormon ini adalah salah satu pemain utama penyebab kegemukan juga.
Tips Cantik Langsing ala Parisian.

Kuncinya adalah jangan terlalu stres berkepanjangan. Gelisah, marah, sedih, khawatir adalah rasa yang wajar, namun saya memutuskan tidak memeliharanya. Saya memilih untuk menerima, lantas merasakan sensasi semua rasa yang hinggap kemudian saya buang.

1. Saya melakukan meditasi vipassana yaitu berkonsentrasi pada gerakan perut saat bernapas.
2. Menangis ketika ingin mewek.
3. Saya menulis journal gratitude (diary bersyukur).
4. Saya ‘membuang sampah’, berkeluh kesah dan bercerita kepada sahabat saya—Jojo. Namun, hanya kepada Jojo. Saya bertemu dengannya setiap pulang kantor, dan sebelum berangkat ke kantor, jika pagi hari tidak terlalu hectic/ rusuh.
5. Karena saya sedang dating detox—tidak berkencan dengan siapa pun—, untuk memenuhi kebutuhan self-love, saya kadangkala memeluk tubuh saya sendiri.
6. Saya mempraktikkan mindful atau sadar dengan aktivitas yang sedang dikerjakan.
7. Menggambar untuk menghilangkan penat. Mengusahakan tidur cepat dan bangun subuh.
8. Tidak mengkritik orang lain secara langsung, atau terlalu menjadikan segala sesuatu menjadi persoalan alias woles aja lah, Bray.
9. Tertawa meski tidak sedang ingin tertawa. Karena bahagia itu menular, begitu pula kesedihan dan emosi yang lain.
10. Menyimak orang lain berbicara dengan penuh atensi, sehingga mengurangi drama.
11. Tidak menonton TV.
12. Mengurangi asupan berita atau politik Indonesia yang seringkali terlalu dibuat-buat dan lebay.
13. Bercanda.
14. Bernyanyi di kamar mandi.

Di atas adalah hal-hal yang telah dan sedang saya lakukan, dan hasilnya, ternyata sanggup menghilangkan kelebihan lemak sebanyak 20 kg, menaikkan stamina tubuh, memberantas depresi, membunuh putus asa, dan membuat saya merasa hepi.

Kita kembali ke diet perempuan Perancis.

Sejujurnya, karena saya tidak tinggal di Paris (jika boleh memilih, saya lebih menyukai tinggal di New York City), saya tidak tahu pasti, habit apa yang biasa mereka lakukan, oleh karena itu saya akan menerjemahkan artikel yang ditulis oleh Rebecca Plantier di blognya.

Kamu boleh membaca versi aslinya tentu saja. Namun, untuk kamu yang lebih nyaman membaca versi bahasa, silakan melanjutkan membaca. Pertama, kita mulai dengan kebiasaan anak-anak Perancis yang diajarkan orang tua mereka.

10 Eating Rules French Children Know (But Most Americans Don’t)
Sepuluh Aturan Makan Anak-anak Perancis (Tapi Kebanyakan Orang Amerika Tidak Mengajarkannya)

Akhir-akhir ini, bagaimana cara orang Perancis makan, gaya berpakaian, umur—mereka awet muda dan tetap stylish dan setrong meski sudah berusia lanjut—menjadi buah bibir. Sehingga, Rebecca Plantier sebagai orang Amerika yang mempunyai tiga orang anak berdarah Perancis, add her two cents to the conversation, setidaknya bisa menambahkan wawasan pada hal apa yang sedang ngehits.

Dia tinggal di Perancis sebelum menjadi ibu, namun akhirnya, anak-anaknya mengajarkan tentang apa pun yang ingin dia ketahui mengenai segala seluk beluk orang Perancis: makan enak dan tetap langsing serta sehat. Dan ini bukan hanya tentang apa yang kamu makan, tetapi juga bagaimana, kapan dan mengapa. Ya, memang benar sih, orang Perancis menikmati junk food sesekali, dan kadang mengemil di antara jam makan, tetapi mereka tidak melakukannya setiap hari. Ada kode etik untuk makanan, baik untuk orang dewasa dan anak-anak sama saja.

Tips-Cantik-Langsing-ala-Parisian

Di postingannya, dia menyimpulkan 10 pelajaran hidup, yang diajarkan oleh anak-anaknya mengenai perkara memamah biak. Yaitu:

Eat, but not all day long.
Makanlah, tapi tidak sepanjang hari.


Makan hanya tiga kali sehari, ditambah tradisional “gouter,” camilan sepulang sekolah, yang mana bisa berupa a pain au chocolat (roti cokelat), buah-buahan atau applesauce/ saus apel. Dengan pola makan ini—bukan 7 sampai 8 kali dengan porsi kecil—, ketika waktu makan tiba, kamu akan sangat menikmati hidanganmu karena kamu lapar.

Eat real foods and generous portions.
Makan real food (bukan instan dan hasil olahan pabrik) dan porsi secukupnya (di Amerika porsi makan yang disajikan selalu banyak).


Konsumsi makananmu tiga kali sehari tanpa mengemil di antara jam makan berarti, ketika kamu duduk di kursi makan, kamu dapat makan dengan lebih menikmati apa saja yang terkapar di piringmu – dan itu termasuk makanan pembuka, hidangan utama, keju dan makanan penutup. Dan ingat, mereka makan bukan dengan porsi raksasa. Contoh menu makan siang kemarin:
Makanan pembuka: Lentil salad/ salad kacang-kacangan.
Hidangan utama: ayam panggang, kacang hijau
Sajian keju: Vanilla yogurt
Penutup: Apel dan irisan jeruk … dan itu di kantin sekolah umum (kantin umum bisa menggambarkan kebiasaan warganya).


Choose water.

Memilih air putih. Tips Cantik Langsing ala Parisian.


Secara umum, orang Perancis tidak meminum cairan berkalori. Pada saat makan, air (baik air putih biasa atau sparkling) adalah minuman yang biasanya dipilih. Orang dewasa mungkin memilih untuk menyesap segelas atau dua gelas anggur, tetapi gelas kecil saja, bukan ukuran fishbowls.

Sit down.
Duduk manis. Tips Cantik Langsing ala Parisian


Sangat jarang melihat orang-orang makan sambil berjalan atau belanja. Tidak ada cup holders/ pemegang cangkir di caddies, dan bahkan di sebagian besar mobil pun tidak ada. Kamu makan di kursi makan, tidak di depan layar TV atau komputer, ketika kemudian kamu meninggalkan meja, kamu bisa melakukan aktivitas lain dengan lebih fokus.


Eat lighter at night.

Makan lebih light/ringan di malam hari. Tips Cantik Langsing ala Parisian


Makan siang adalah acara utama. Makan malam biasanya ringan saja: sup, salad, telur dadar, hidangan pasta sederhana. Makanan penutup mungkin yoghurt atau buah. Dengan melakukan hal itu kualitas tidurmu menjadi jauh lebih baik.

When the kitchen closes, it’s CLOSED.

Ketika pintu dapur ditutup, itu artinya acara yang berkenaan dengan kunyah mengunyah sudah tamat untuk hari itu. Tidak mengemil setelah makan malam.

Know your limit, then stop.
Mengetahui limitmu, kemudian berhenti.

Ini artinya kamu tahu betul kapan kamu merasa sungguh lapar, kapan sudah kenyang. Jangan dipaksakan sampai termuntah-muntah.

Taste your food, guess the ingredients.
Mengidentifikasi makananmu (asam, manis, gurih, pahit), dan menebak bahan bakunya.


Orang Perancis tidak hanya jatuh cinta pada makanan lezat dan minum anggur yang fantastis, mereka juga senang membahas tentang hal itu. Mendiskusikan bagaimana rasanya meleleh di lidah, apa bahan dasarnya dan bagaimana cara memasaknya akan mempertinggi kesadaran; anak-anak pun suka bergabung dengan percakapan. Mereka belajar tentang real food, dan dari mana asalnya.

Get cooking!
Membiasakan memasak! Tips Cantik Langsing ala Parisian


Seiring dengan minat dan penasaran akan bahan baku apa yang dipakai, maka akan datang pula keinginan untuk mengetahui proses memasak makanan. Dengan sedikit arahan, anaknya yang berusia 2 tahun bisa mengupas apel (anak itu telah mengikuti kelas memasak) dan dengan senang hati bergabung ketika membuat kue tart. Anak-anak dengan bersuka cita akan membantu menempatkan sayuran segar atau pasta ke dalam panci, atau membuat kue cokelat dari awal. Ikut serta dalam kegiatan memasak akan mempertinggi apresiasi, dan membangun kebiasaan yang baik bagi kehidupan—lebih menghargai segala sesuatu.

Eating well is not a sin; it’s a pleasure.
Makan bukanlah dosa; itu adalah suatu kesenangan.


Tidak takut memakan makanan berkalori tinggi dan berlemak – sederhana atau rumit prosesnya bukan suatu persoalan – adalah salah satu kesenangan hidup, tidak perlu merasa bersalah, dan wisata kuliner bukanlah hal yang akan menimbulkan rasa depresi sesudahnya. Terutama ketika memakannya tidak berlebihan atau porsi secukupnya.

Suatu ketika, ketika mereka mengunjungi keluarga di Amerika, pelayan menanyakan sesuatu pada suaminya (orang Perancis) “done working in that?”
Mengacu pada piring makanan.
Jawabannya: “Makan adalah kesenangan, Mademoiselle, bukan pekerjaan!”

Leave a Reply

Your email address will not be published.