Cara Langsing? Pahami Resistensi Insulin

Cara-Langsing-Pahami-Resistensi-Insulin

Cara langsing itu gimana sih? Harus makan apa ya supaya bisa kurus? Kedua pertanyaan itu mungkin yang selalu Anda pikirkan dan membuat Anda penasaran. Ada 1001 cara untuk melangsing. Tetapi, manakah yang paling efektif? Nah, jika Anda telah bosan diet ini itu, mengapa tidak mencoba membaca penyebab dasarnya. Misalnya mengetahui tentang resistensi insulin. Apaan sih itu?

Paradigma resistensi insulin adalah kunci dan gembok. Insulin adalah hormon yang bekerja pada reseptor hormonal pada permukaan sel agar memiliki efek. Hal ini sering disebut sebagai anak kunci dan gembok. Kuncinya adalah reseptor insulin yang mana menjaga gerbang menuju sel tertutup. Bila kunci yang kompatibel (insulin) dimasukkan, maka pintu gerbang terbuka untuk membiarkan glukosa dari darah di dalam sel. Glukosa ini kemudian kapabel menyalakan mesin sel.

Begitu Anda melepaskan kuncinya (insulin) maka gerbang menutup kembali dan glukosa dalam darah tidak lagi bisa masuk ke dalam sel. Apa yang terjadi selama fenomena resistensi insulin? Secara klasik, kita membayangkan bahwa kunci dan gembok tidak klop.

Kuncinya (insulin) mampu membuka gembok (reseptor) tapi hanya sebagian dan tidak terlalu baik. Akibatnya, glukosa tidak bisa melewati gerbang secara normal. Hal ini menghasilkan jumlah glukosa di dalam sel yang lebih rendah dari jumlah normal. Glukosa, yang sekarang diblokir oleh gerbang tertutup, menumpuk di luar sel dalam darah, yang dapat kita deteksi sebagai gula darah tinggi dan membuat diagnosis klinis diabetes tipe 2.

Ini juga telah digambarkan sebagai keadaan kelaparan internal karena sel tersebut memiliki sedikit glukosa di bagian dalam. Reaksi spontannya adalah meningkatkan produksi insulin (kunci).

Karena setiap tombol bekerja kurang baik dari sebelumnya, tubuh terlalu banyak menghasilkan jumlah kunci untuk memastikan bahwa cukup banyak glukosa masuk ke dalam sel. Sebuah teori rapi yang bagus. Masalahnya, beneran, sumpah, paradigma ini jauh dari kenyataan, Sis.

Pertama, apakah masalahnya insulin, atau reseptor insulin? Nah, sekarang sangat mudah bagi  kita melihat struktur insulin dan struktur reseptor insulin pasien resistensi insulin. Anda cukup mengisolasi insulin atau beberapa sel dan memeriksa strukturnya dengan alat molekuler yang mewah.

By: Dokter Jason Fung (A New Paradigm of Insulin Resistance – T2D 13)

Segera menjadi jelas bahwa tidak ada yang salah dengan insulin atau reseptornya. Jadi apa, dong, problematikanya? Satu-satunya kemungkinan yang tersisa adalah ada sesuatu yang mengacau-balaukankan sistem atau gumming up the system. Beberapa jenis blocker atau penghalang yang mengganggu mekanisme kunci dan gembok. Tapi apa? Ada banyak teori. Peradangan. Stres oksidatif.

Semua kata kunci yang biasa muncul saat dokter sama sekali tidak tahu. Dengan model ini, kita tidak memiliki gagasan nyata apa yang menyebabkan resistensi insulin. Tanpa memahami apa yang menyebabkan resistensi insulin, kita tidak memiliki kesempatan untuk mengatasinya. Lalu ada paradoks sentral resistensi insulin hati.

Mari saya jelaskan. Insulin memiliki dua tindakan fundamental pada hati. Ingat bahwa insulin naik saat Anda makan. Ini memberitahu tubuh untuk berhenti memproduksi glukosa di hati (glukoneogenesis) karena ada banyak glukosa yang masuk dari perut (makanan). Ini dimediasi melalui jalur FOX01. Tindakan utama kedua di hati adalah meningkatkan produksi lemak (De Novo Lipogeneis (DNL)). Hal ini untuk mengatasi masuknya glukosa yang masuk ke tubuh sehingga tidak bisa menggunakan cara yang benar. Ini dimediasi melalui jalur SREBP-1c. Jadi, jika hati menjadi resisten terhadap insulin, maka efek insulin harus turun untuk kedua respons ini.

Artinya, hati harus terus membuat glukosa, dan berhenti membuat lemak. Tapi itu hanya kasus glukoneogenesis. Artinya, selama resistensi insulin, hati terus membuat glukosa baru seperti yang diangan-angankan. Tapi DNL (membuat lemak baru) terus berlanjut dan justru meningkat. Jadi efek insulin pada DNL tidak tumpul tapi diakselerasi!

Apa-apaan, nih?


Bagaimana mungkin hati yang kebal terhadap insulin ini secara selektif resisten terhadap satu efek insulin namun memacu impak yang lain? Di sel yang identik, sebagai respons terhadap tingkat insulin yang sama, dengan reseptor insulin yang ekuivalen?

Itu tampak gila. Sel yang serupa adalah resistensi insulin dan insulin super sensitif pada saat bersamaan! Bagaimana kita bisa menjelaskan paradoks ini? Kita membutuhkan paradigma baru resistensi insulin yang lebih sesuai dengan fakta.

Sebenarnya, kita bisa memikirkan resistensi insulin sebagai fenomena overflow, bukan kunci dan gembok. Kita sesungguhnya udah ahem dan paham bahwa dalam kondisi resistensi insulin, untuk memindahkan glukosa ke sel ‘kebal insulin’ jauh lebih njelimet dan sulit daripada sel normal. Tapi tidak berarti pintu itu macet.

Sebagai gantinya, mungkin sel itu sudah dipenuhi glukosa sehingga glukosa baru nggak bisa masuk. Bayangkan sel adalah kereta bawah tanah. Saat pintu terbuka, penumpang di luar (glukosa dalam darah) berbaris dengan cara yang tertata rapi ke dalam kereta bawah tanah yang kosong (sel).

Sumber Gambar

Biasanya, nggak butuh banyak stimulus untuk menjebloskan glukosa ini ke dalam sel. Tapi selama resistensi insulin, perkaranya bukan karena pintu tidak terbuka. Persoalannya, mobil kereta bawah tanah (sel) sudah meluap dengan penumpang (glukosa). Sekarang glukosa di luar sel tidak bisa masuk dan dibiarkan penuh sesak di peron.

Insulin mencoba untuk mendorong glukosa ke dalam sel seperti Japanese Subway Pushers, tapi mereka tidak dapat melakukannya karena penuh. Jadi, sepertinya sel ini tahan terhadap efek insulin, namun sebenarnya masalahnya adalah sel tersebut sudah meluap. Jadi, the knee jerk reaction adalah memproduksi lebih banyak insulin (pushers) untuk membantu mendorong glukosa ke dalam sel. Yang mana memang bekerja, tapi hanya untuk sementara. Jadi, sel tidak dalam keadaan ‘kelaparan internal’. Cara langsing akan sulit dicapai lah jika begini.

Sebaliknya, sel dipenuhi dengan glukosa. Glukosa mulai menyebar ke dalam darah, yang sepertinya glukoneogenesis belum dihentikan, lantas secara konsisten terjadilah resistensi insulin. Tetapi, sebenarnya insulin dan reseptornya baik-baik saja; mereka hanya dibanjiri oleh toksisitas glukosa eksogen.

Tapi apa yang terjadi dengan produksi lemak? Dalam model klasik resistensi insulin, paradoksnya adalah DNL melambung, tidak mengalami degradasi yang sangat mirip dengan sensitivitas insulin yang lebih semampai daripada resistensi. Tapi dalam model overflow, DNL akan ditumpuk karena sel tersebut mencoba melepaskan diri dari kelebihan glukosa dengan menghasilkan lemak ekstra. Sel meluap dan tidak dalam mode ‘kelaparan internal’.

Mengapa ini sangat penting? Karena memahami paradigma baru ini akan mengarah pada jawaban bagaimana resistensi insulin berkembang dan apa yang bisa kita lakukan. Masalahnya tidak terletak pada insulin atau reseptor insulin. Keduanya normal. Masalahnya adalah sel itu benar-benar penuh dengan glukosa.

Sumber Gambar

Jadi, apa penyebabnya? Jawabannya kemudian tampak jelas—ini soal terlalu banyak glukosa dan terlalu banyak insulin. Dengan kata lain, insulin itu sendiri yang menyebabkan resistensi insulin. Kita tidak perlu mengejar bayangan mencari beberapa penyebab resistensi insulin misterius. Cara langsing sekarang udah mulai terbayang, kan?

 Begitu kita mengerti bahwa glukosa berlebihan dan insulin meluber merupakan penyebab resistensi insulin, maka cara langsing menjadi lebih mudah. Juga, sekarang kita bisa memikirkan pengobatan yang rasional. Kurangi insulin dan kurangi glukosa. Begitu Anda mengembalikan resistensi insulin, Anda bisa menyembuhkan diabetes tipe 2.

Leave a Reply

Your email address will not be published.