Tips Kurus Cara Mengurangi Nafsu Makan

Tips-Kurus-Cara-Mengurangi-Nafsu-Makan

Tips kurus cara mengurangi nafsu makan. Beneran nih nafsu makan bisa ditekan?

Mengontrol nafsu makan adalah hal yang penting dan seringkali menjadi problematika utama saat kita menurunkan berat badan.

Pertanyaan lanjutannya:

  • Apakah dengan makan sedikit tetapi lebih sering bisa mencegah lapar?
  • Jika kita mendengarkan saran untuk makan 6 atau 7 kali sehari dengan porsi kecil apakah bisa menekan nafsu makan?

Jawaban untuk kedua pertanyaan tersebut saya serahkan kepada Anda. Namun, saya juga pernah melakukan keduanya, dan jawabannya, saya menjadi lebih lapar lagi saat saya sering memamah biak, dan akibatnya, pipi saya membulat, perut saya juga membuncit, ukuran baju saya berubah menjadi XL. Iya kan?

Saran untuk makan-dengan-porsi-kecil-namun-sering, tujuannya adalah untuk mencegah rasa lapar, sehingga kita bisa memilih jenis makanan yang lebih sehat atau makan lebih sedikit. Di permukaan ini tampak masuk akal. Begitu pula dengan paradigma kalori-masuk-dikurangi-kalori-keluar juga sepertinya terdengar sangat logis. Sama seperti emas palsu, yang mengilap di luar, namun tetap saja jika kita menelitinya lebih dalam kita akan tahu bahwa palsu tetap saja palsu, dan jika kita menjualnya ke pedagang emas, mereka tidak akan mau membelinya. Dan kita bukan orang yang mudah dibodohi bukan? Jadi, mari kita bedah hal ini lebih mendalam.

Jika memang saran untuk makan-sepanjang-waktu-dengan-porsi-kecil-bisa-mencegah-rasa-lapar, tentu tidak akan ada orang yang mengalami obesitas dengan pola makan seperti itu. Kenapa kita berasumsi ini adalah pola diet yang benar? Karena seseorang telah mengatakannya lagi dan lagi sehingga kita menganggap itu sebagai sebuah teori yang benar. Dan biasanya, karena ada promotor besar di balik semua itu yakni industri makanan ringan. Karena kalau kita tidak mengemil, siapa yang mau membeli produk mereka?

Mari kita membuat beberapa situasi analogi. Misalkan Anda kebelet pipis alias ingin buang air kecil. Metode mana yang lebih mudah?

  • Tahan sampai Anda menemukan toilet dan pipis sampai selesai.
  • Atau berkemih sedikit-sedikit dan tahan, nanti lanjutkan lagi dikeluarkan di lain waktu, terus begitu sepanjang hari.

Kita semua paham betul bahwa sekali kita mengeluarkan urin, kita tidak sanggup menghentikannya sampai selesai.

Atau, contoh lainnya. Katakanlah Anda haus, dan Anda sedang puasa ramadhan, mana yang lebih masuk akal?

  • Menjauh dari minuman yang segar dingin, dan menunggu sampai beduk magrib.
  • Atau minum sedikit-sedikit saja sepanjang hari.

Mana yang lebih memuaskan dahaga Anda? Menunggu dan meminum air es sampai kenyang atau meminumnya sedikit-sedikit?

Sekali lagi, Anda dan saya tahu benar bahwa, pada saat Anda sangat haus, sekali kita memulai meneguk air es dingin, kita tidak dapat menghentikannya sampai gelas kosong. Dalam kedua kasus ini, lebih mudah untuk menunggu. Karena setelah memulai sesuatu, secara naluri, kita ingin menyelesaikannya sampai puas (kandung kemih kosong, haus terpuaskan, makan sampai kenyang). Seperti segala sesuatu di dalam hidup ini, ada inersia (kecenderungan untuk terus melakukan apa yang sudah dimulai) minum, makan dan berkemih.

Contoh lainnya, Anda tidak bisa membiarkan anak kecil main air setiap 10 menit sekali, karena sekali dia nyemplung ke kolam/ bak, dia tidak akan bisa disuruh keluar dari bak mandi. Ini adalah perilaku yang normal, jadi mengapa Anda tidak menerapkannya pada pola makan Anda?

Beberapa orang berkeyakinan bahwa makan sedikit akan memuaskan Anda sehingga Anda dapat menghindari makan terlalu banyak. Jika ini memang benar, lantas apa gunanya ada hidangan pembuka atau appetizer? Hors d’oeuvre secara harfiah artinya adalah dilayani ‘di luar makanan utama’. Untuk tujuan apa? Apakah untuk merusak nafsu makan kita, sehingga kita tidak menyentuh hidangan utama (yang mana telah dibuat dengan usaha keras dan menghabiskan waktu lama), masa sih logikanya seperti itu? Enggak dong. Tujuan dibuatnya appetizer adalah mengoda kita dengan sepotong benda lezat imut menggemaskan agar kita memakan hidangan lebih banyak.

Dalam bahasa Prancis, ini bisa juga disebut amuse bouche – yang berarti harfiah ‘sesuatu yang menghibur mulut’. Mengapa? Agar kita menginginkan lebih daripada si imut tapi enyaaak sekali itu. Appetizer tidak dibuat agar Anda tidak memakan hidangan rumit dan mahal yang telah disiapkan oleh koki. Hampir semua kebudayaan mempunyai tradisi untuk mengasah nafsu makan, bukan untuk menumpulkannya. Jadi makan porsi kecil, tidak memuaskan secara kuantitas, akan membuat kita menjadi lebih lapar. Makan sedikit-sedikit malah akan membuat nafsu makan Anda menjadi lebih ganas dibandingkan memakan sesuatu sampai kenyang.

Sekarang coba Anda pikirkan waktu dimana Anda tidak terlalu lapar, yaitu pada saat sarapan. Namun, Anda memaksakan diri Anda untuk sarapan, karena setiap orang mengatakan itu adalah saat yang sangat penting dan merupakan fondasi energi pada hari itu. Dan hal yang mengejutkan terjadi. Sebelum Anda menyuapkan sesuatu ke mulut Anda, Anda merasa tidak terlalu lapar, namun sekali saja Anda mengigit makanan Anda, Anda akan mulai memakan segalanya dan tidak dapat menghentikannya. Ini yang terjadi kepada saya, berkali-kali, dan terjadi juga kepada Anda. Apalagi ditambah karena saya sangat sadar dengan fakta ini.

Makan akan mengasah nafsu makan. Dapet logikanya, McFly? Kita sudah mengetahui ini setidaknya 150 tahun! Makan sepanjang waktu sehingga Anda bisa makan lebih sedikit benar-benar saran yang bodoh. Jangan terjebak dengan itu. Jika Anda mendengar ahli gizi atau dokter memberikan saran ini, pergi cepat, sejauh-jauhnya. Mereka akan membunuh Anda dengan sarannya yang bodoh.

Tips Kurus Cara Mengurangi Nafsu Makan

Jadi tips apa yang benar-benar efektif agar nafsu makan Anda meningkat tajam dan menyabotase usaha menurunkan berat badan Anda? Diet-mengurangi-kalori adalah jawabannya. Mengontrol porsi, atau mengurangi kalori adalah strategi weight loss yang selalu membuat Anda menjadi semakin lapar. Dan fakta ini telah terbukti.

Dalam sebuah studi terkenal mengenai obesitas, peneliti telah mempelajari beberapa subjek, mereka kehilangan 10% berat badan mereka, kemudian diikuti dengan peningkatan hormon lapar selama setahun ke depan. Ghrelin (kita akan membahas ini nanti) atau hormon lapar—meningkat dengan luar biasa. Peptida YY adalah hormon kenyang turun dan menukik tajam.

Setelah setahun mempertahankan berat badan mereka, ada perbedaan besar pada kadar hormon. Ghrelin lebih tinggi (lebih lapar). Peptida YY lebih rendah (lebih lapar). Peneliti telah menerjemahkan ini pada perbedaan yang terukur terutama pada tingkat rasa lapar di beberapa kelompok.

Kelompok itu memang mengalami nafsu makan yang tidak dapat dijinakkan karena hormon lapar mereka mendorong mereka untuk makan lagi dan lagi. Dan, sialnya, biasanya pasien disalahkan atau dikenal dengan “Blaming the Victim”. Ketika pasien mengikuti saran omong kosong ini, dan mereka kembali menggemuk, orang akan berpikir bahwa pasien itu tidak mematuhi saran diet, yang mana sebenarnya tidak semua kasusnya di sisi KEPATUHAN.

Mereka tidak dapat melawan hormon yang dikendalikan oleh rasa lapar, jadi kita harus menghentikan tuduhan yang telah diam-diam kita lontarkan kepada pasien yang menggemuk. Itu bukan kesalahan mereka. Masalahnya adalah di SARAN UNTUK MAKAN DENGAN PORSI KECIL. Strategi ini dijamin gagal. Lagi pula lapar adalah naluri dasar untuk bertahan hidup. Ya kita bisa menekannya selama beberapa hari. Namun, kita tidak dapat melakukannnya selama berminggu-minggu atau bertahun-tahun. Ini sesuatu yang mustahil.
Orang-orang yang telah berhasil menurunkan berat badan secara fisik, merasakan lebih lapar dibandingkan orang yang tidak pernah diet mengurangi kalori. Anda tidak dapat memecahkan masalah ini sampai Anda memahami bagaimana menjinakkan rasa lapar. Dan apakah jawabannya?

Tentu saja adalah puasa makan. Ada beberapa penjelasan yang logis mengenai hal itu. Dan kita akan membahasnya nanti. Intinya adalah, jika Anda makan setiap saat, Anda akan menjadi lebih lapar. Jika Anda mengganti jam makan Anda dengan minum air, rasa lapar Anda akan menghilang.

Jadi pertanyaan apakah tips kurus cara mengurangi nafsu makan, yang selama ini menjadi teka-teki sudah terjawab, kan?

Sampai di sini saja untuk saat ini. Jumpa lagi di postingan selanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.