Puasa Intermittent, Menopause dan melangsing

Puasa-Intermittent-Menopause-dan-melangsing

Puasa intermittent diterapkan pada perempuan menopause bisa membuat mereka melangsing, apakah ini fakta atau mitos? Sesungguhnya Dalam posting blog terakhir, kami membagikan tips eminen untuk wanita yang struggling dan merasa sulit sekali untuk meramping. Seperti yang Anda ketahui, kami telah membahas kalo mau sakses, ya harus konsisten, Sob.

Emang sih, Anda nggak meski taat dengan rejimen itu-lagi-itu-lagi setiap minggunya, tetapi Anda perlu melakukan perubahan-ke-bentuk-latihan-puasa-lebih-ayu, jika ingin dapetin hasil yang ciamik.

Dalam posting blog minggu ini, di tips paling top untuk para perempuan yang bergulat dengan timbangan, kita akan berbicara tentang clean fasting a.k.a puasa bersih yang mana vital banget.

Intermittent Fasting dan Menopause harus melakukan clean wasting. What is ‘clean’ fasting?

Puasa bersih, apaan tuh? Puasa bersih selama puasa berarti Anda hanya mengonsumsi:

  1. Air.
  2. Garam alami (Himalayan, Celtic).
  3. Dan magnesium.

Anda juga dapat mengkonsumsi teh dan kopi, TETAPI tanpa lemak dan tanpa tambahan pemanis—alami atau buatan/ artifisial. Sumber lemak dapat termasuk krim kental, minyak MCT, minyak kelapa (Virgin Coconut Oil), butter/ mentega, ghee, susu almond tanpa pemanis, atau krim kelapa atau susu.

By: Megan Ramos (Women and Fasting: Top Tips for Women Going Through Menopause Part 2)

Indeed, saat pertama kali pasien berpuasa 24 atau 36 jam, saran yang kami berikan adalah bubuhkan sedikit lemak pada teh atau kopi. Bahkan boleh menyeruput kaldu. Kenapa demikian? Ini supaya mereka patuh.

Faktanya, kami masih ngerjain hal itu sampai hari ini kok, namun kami menganggap item-item ini sebagai aids atau bantuan dalam proses transisi dari makan-beberapa-kali ke mode puasa.

Setelah Anda dapat berpuasa with ease, damai dan nggak tersiksa, Anda perlu memangkas sokongan ini, lantas fokus pada ‘membersihkan’ periode puasa Anda.

New comers atau para pendatang baru di dunia perpuasaan, dan mengaplikasikan metode ini sering gol besar di awal karena adanya perubahan dramatis dalam diet mereka, tetapi jika terlalu sering, pada akhirnya mereka nggak sanggup melangsing lagi.

Mengapa demikian? Karena banyak dari kita berjuang dengan:

  1. Resistensi insulin yang cukup parah dan.
  2. Ketidakseimbangan hormon.

Mayoritas aid itu mengandung energi makanan, oleh karena itu, wajar adanya jika nyebabin level insulin kita merayap.

Jika tujuan kita adalah combat dengan diabetes tipe 2 (DMII) atau obesitas, yang mana merupakan penyakit insulin tumpah-tumpah dalam tubuh, menambahkan lebih banyak insulin nggak akan nyelesein masalah, Sob. Impaknya, si insulin makin melimpah. Jadi sekali lagi, kita mesti memangkas insulin. Caranya? Ya, jangan minum manis atau minum lemak.

Juga, jika kita mengkonsumsi jenis minuman di atas saat kita berpuasa, gimana mungkin kita bisa berharap untuk melumerkan lemak tubuh yang terpendam?

Secangkir a bulletproof coffee or tea, sering bergelimang lemak, yang sanggup mengisi bahan bakar kita selama sekitar 4 hingga 6 jam.

Itu berarti selama 4 hingga 6 jam dari periode puasa Anda, bahan bakar akan dipenuhi oleh si kopi, jika begitu kapan tubuh dapet giliran untuk menge-drop lemak tubuh yang eksesif atau tebal itu? Yang dipanggang tentunya lemak dari kopi dong.

Sekali lagi, Anda kan ingin tubuh Anda ‘berpesta’ dari lemak tubuh bukan dari krim atau mentega dalam minuman, oleh sebab itu, jangan tambah lemak ke situ.

Clinical Observations a.k.a Pengamatan Klinis

Seringkali, pria dapat manfaatin ‘roda latihan’ tadi, bahkan secara berlebihan, dan tetap sanggup menurunkan berat badan dan mencapai tujuan mereka tanpa menabrak plateaus.

Tetapi setelah bertahun-tahun kami telah menyaksikan para wanita akhirnya hit a wall alias mentok dan nggak ada kemajuan dalam progress mereka.

Sebagian besar wanita berjuang to kick the training wheels to the curb atau malah menjadikan aid tadi sebagai sandaran karena ngasih kenyamanan.

Sepanjang sejarah manusia, perempuan telah menjadi pengasuh yang dominan. Dan sepanjang jalan kenangan itu para wanita menjadikan makanan sebagai alat pampering, sehingga keluarga dan komunitas tetap bisa menjadikan para perempuan sebagai ‘tempat’ bertumpu. Jadi puasa intermittent bisa sangat membantu para ibu-ibu yang sudah menopause.

After a stressful day a cup of coffee with a few tablespoons of heavy cream does not seem like that big of a deal.  Setelah hari yang super tegang atau bikin stres, secangkir kopi dengan dua sendok krim kental sepertinya bukan masalah superb.

Sebagian besar wanita mengatakan mereka dapat menemukan comfort dalam minuman creamy dan berpikir itu adalah hal yang apik karena itu bukan cheesecake atau sekantong keripik kentang seperti di masa lalu.

Puasa-Intermittent-Menopause-dan-melangsing
Sumber Gambar: styledstock

How bad can it really be? Seberapa buruk itu bisa terjadi?

Over the years I have fought some women tooth and nail to drop creamer and sweetener from their tea and coffee after months of plateauing and trying to do extended fasts without results. Selama bertahun-tahun saya bertarung agar mereka mau menjatuhkan creamer dan pemanis dari teh dan kopi, pasca berbulan-bulan plateau atau nggak ada perbaikan, meski telah mencoba ngerjain puasa panjang. Semuanya tampak nihil. Tanpa hasil. Zero. None.

Akhirnya mereka berkomitmen untuk memotong krim dan stevia/ pemanis atau menyerah. Dan setiap kali seorang wanita setuju untuk menyingkirkan krim, berat mereka mulai melt off, pokoknya meleleh dengan asik.

Yang interesting adalah seberapa jauh feeling wanita menjadi lebih stabil dan puasa terasa lebih mudah. Banyak yang melaporkan bahwa puasa terasa sulit banget, akibatnya, sering kali membuat mereka nyendok lebih banyak krim ke dalam minuman mereka. Tetapi ketika mereka menyetop total 100%, puasa menjadi jauh lebih enteng. Tiba-tiba 24 jam terasa seperti angin, dan bahkan puasa tiga hari bukanlah problematika gigantis.

Kiat dan trik untuk memotong krimer dan pemanis:

  • Tambahkan sejumput garam alami seperti garam Himalaya ke kopi hitam atau teh agar nggak terlalu pahit.
  • Gunakan kayu manis untuk mempermanis minuman Anda atau cukup rebus kulit kayu manis dalam air, agar rasa air lebih sedap.
  • Ambil beberapa lembar daun mint, kucurkan lemon dan tambahkan ke dalam air panas untuk membuat teh peppermint ala DIY (Do It Yourself), ini adalah penekan nafsu makan yang luar biasa, plus bebas kafein.
  • Cobalah berbagai teh herbal baik dalam air panas maupun dingin supaya lebih enak.

Ikuti tautan ini untuk informasi yang lebih terperinci tentang mengapa kopi bulletproof, susu, dan pemanis dapat menjadi ‘tanjakan terjal’ untuk menurunkan beberapa kilogram.

Jadi, kesimpulannya adalah puasa intermittent sanggup membikin perempuan menopause melangsing. Dalam posting kami berikutnya, kami akan berbicara tentang pentingnya diet padat nutrisi supaya Anda bisa melangsing.

Leave a Reply

Your email address will not be published.