Kurus Ramping Testimonial Pasien “S”

Kurus-Ramping-Testimonial-Pasien-S

Kurus ramping testimonial pasien bernama “S” ini sangat krusial. Saya menerima surat yang sangat bagus dari Mr. S tentang kesuksesannya dalam menaklukkan diabetes tipe 2. Saya telah mengeditnya sedikit dan menuliskannya kembali di sini dengan seizinnya. Ini dia cerita tentang menjadi kurus ramping testimonial pasien diabetes bernama “S”.

Saya bekerja sebagai professional di industri mapan dan dengan tingkat kesejahteraan yang cukup tinggi  sampai dengan akhir 30-an. Saya tinggal di Inggris. Oleh karena itu saya biasanya memeriksakan kesehatan saya (general check up) secara berkala. Gaya hidup saya termasuk jarang bergerak dan tentu saja tidak sempat berolahraga. Saya memanjakan diri saya dengan  sering meminum gula-tidak-natural dalam bentuk minuman bersoda, suplemen, makanan cepat saji, dan berbotol-botol alkohol.

By: Dokter Jason Fung  (Diabetes Success Story I – Mr “S”)

Saya telah sangat terbiasa dengan gaya hidup seperti ini sedari muda. Meskipun hasil medical tidak terlalu mengecewakan, namun berat badan saya selalu menjadi masalah, saya selalu berada di zona kegemukan, dan ini sudah berlangsung selama 7 tahun. Saya sungguh merasa semuanya baik-baik saja, meskipun saya tahu, suatu ketika nanti saya tidak akan sesehat ini lagi. Pada tahun 2013, hasil medical keluar cukup mengejutkan, di dalam sampel urin saya ditemukan glukosa.

Angka glukosa dalam urine menunjukkan jumlah di atas 10mmol/ L (sementara nilai normal adalah 6). Setelah saya melakukan tes darah lebih lanjut, hasilnya adalah 10mmol/ L meskipun HbA1c saya 10,5%  (normal di atas 6%, diabetes lebih dari 6,5%). Tidak ada riwayat diabetes di keluarga saya, dan ini membuat saya sedikit syok. Saya tidak bisa bekerja sampai saya berhasil mengendalikan situasi. Apa yang menyebabkan gula darah saya melonjak? Apa yang mempengaruhi kondisi kesehatan saya?

Saya tahu sekarang dan saya bisa mengendalikan gula saya secara alami tanpa perlu khawatir. Kuncinya adalah memiliki will power, keyakinan mental dan pengetahuan supaya semuanya dapat terkontrol.

Dokter saya meresepkan Metformin tapi saya menolak untuk menggunakannya. Saya tidak mau mengandalkan pada obat dan menjadi ‘korban’ lainnya.

Saya tahu bahwa saya bisa mengalahkan diabetes alami tipe 2. Diabetes tipe 2 terkait dengan pilihan dan gaya hidup. Jika kamu mengerti tentang diabetes, kamu bisa mengenyahkannya. Kurang dari 3 bulan setelah perawatan medis tahunan saya, gula darah puasa saya adalah 4.5mmol / L dan HbA1c saya adalah 6,1% (non-diabetes). Dokter saya sangat terkejut dengan hasilnya, dan mengatakan bahwa tidak mungkin untuk menghilangkan diabetes tanpa obat dalam jangka waktu sesingkat itu.

Tapi buktinya, saya telah berhasil. Mereka mencari alasan lain (apakah ada kemungkinan lain selain diabetes mengapa gula darah saya melonjak). Namun, gula tinggi merupakan tanda ketidakseimbangan metabolik dan ada sesuatu yang perlu diubah.

Orang-orang masih salah paham mengenai diabetes sampai dengan hari ini. Glukosa darah tinggi adalah simptom, bukan penyakit. Menurut Dr Fung, masalahnya adalah terlalu banyak insulin. Sekarang saya menyadari bahwa kadar insulin saya tidak normal karena asupan gula saya sangat tinggi. Jika saya berolahraga dan mempertahankan berat badan yang sehat, saya tidak akan pernah terkena diabetes secepat ini.

Gejala glukosa tinggi merupakan peringatan bahwa insulin saya berlebihan dan pasti akan banyak konsekuensi kesehatan lainnya. Saya mulai memahami bahwa kadar insulin yang tinggi dapat menyebabkan masalah jantung, kanker, dan penyakit lain. Begitu saya mengetahui diagnosisnya, saya langsung menghadapinya.

Saya berolahraga setiap hari setidaknya 30 menit. Saya lebih menekankan olahraga di bagian kaki, karena sebagian besar darah diproduksi di kaki. Saya ingin mendorong sel darah merah segar yang diproduksi setiap 2-3 bulan sekali. Olahraga juga membuat respons sel darah merah yang lebih baik terhadap insulin.

Perubahan yang paling penting adalah diet saya. Saya mulai jarang makan. Kudapan saya juga hanya apel dan plum. Kadang saya kelaparan tapi saya banyak minum air. Saya makan berbagai jenis kacang, dengan kuantitas yang cukup banyak juga. Saya telah menukar kebiasaan sarapan buruk saya. Tadinya saya selalu sarapan bubur oatmeal jumbo dengan bubuk kayu manis, sekarang saya makan blueberry segar.

Untuk makan siang, saya makan tuna, buah zaitun, dan daun salad, tanpa roti. Saya makan ikan salmon/ putih yang dipanggang dengan minyak zaitun extra virgin dan ramuan dan bumbu yang berbeda disertai sayuran segar setiap malam. Saya tidak makan nasi, kentang, pasta, atau roti. Permen telah menjadi musuh saya, dan jika saya mengidam makanan manis saya mensubtitusi dengan buah-buahan dan air. Saya tidak menyentuh alkohol, jus buah, minuman bersoda, minuman energi/ suplemen, dan hanya meminum air putih dan teh herbal.

Saya melakukan ini terus menerus selama 2-3 bulan. Saya memiliki sesuatu untuk dibuktikan kepada dokter yang selalu meragukan dan mengatakan mustahil saya akan sukses. I’ve had the last laugh.

Menghapus gula buatan dari diet adalah hal yang sulit tapi tidak absurd. Indera pengecap saya menjadi lebih sensitif  pasca mengonsumsi makanan alami selama beberapa minggu. Buah mulai terasa lebih manis dari yang pernah saya ingat sehingga hasrat-mengidam-makanan-manis saya lebih terpuaskan. Kacang-kacangan, meski gurih, sudah mulai terasa manis juga bagi saya.

Sebenarnya, rasa yang berbeda mulai muncul dari apapun yang saya makan. Gula pengganti, pengawet, penyedap rasa, dan garam yang disunting secara artifisial menyembunyikan rasa alami yang sangat halus ini sehingga kita telah melupakannya. Itu tidak mudah dan menantang secara mental. Saya kecanduan gula dan sangat sulit menghentikannya. Ini seringkali membuat saya cemas, dan saya mengalami withdrawal symptoms, sehingga saya merasa bad mood, frustasi, dan marah yang mana orang yang saya cintai sering menjadi korban.

Setelah beberapa minggu pertama ini semua mulai mereda, tapi saya harus benar-benar menerapkan ‘cold turkey‘ agar bisa berhasil dan akhirnya hasilnya  sepadan. Syukurlah, keluarga saya mendukung karena hal itu tidak mudah bagi mereka, tapi mereka sangat berperan sehingga saya bia berhasil.

Dua bulan memasuki babak baru untuk saya. Saya menemukan situs, blog, dan video dokter Fung. Saya langsung menghubungi dia dan langsung mendapat balasan. Dia sangat membantu dengan menjawab semua pertanyaan saya, mendukung semua tindakan saya, dan memberikan saran lebih lanjut. Berkat dokter Funglah saya mengerti mengenai insulin dan efek sampingnya.

Sumber Gambar

Ini memuaskan dahaga saya tentang hausnya saya akan ilmu pengetahuan, dan saya telah selesai melakukan banyak riset dan menarik kesimpulan yang akan saya bahas dan diskusikan nanti. Tujuan awal saya adalah makan dengan sehat, memperbaiki organ tubuh saya yang rusak, dan menjaga gula darah pada saat bersamaan.

Saya sekarang penuh energi, kehidupan keluarga kembali menyenangkan dan saya sehat. Sekarang, saya tidak menganggap diri saya sebagai penderita diabetes. Saya dihadapkan pada godaan setiap hari, tapi saya bisa mengatasinya. Ada cara untuk mempertahankan gaya hidup sehat tanpa mengorbankan kesenangan dalam hidup. Tapi hal yang menjijikkan tetap saja terjadi, dokter masih melabeli saya sebagai penderita diabetes, karena saya memiliki episode glukosa darah tinggi yang telah tercatat secara resmi meskipun gula darah saya sekarang normal dan saya menganggap diri saya sehat.

Label ‘Diabetes Tipe Dua yang disembuhkan’ akan lebih sesuai dan merupakan bukti kerja keras dan kepercayaan untuk membuatnya begitu. 100 tahun kemudian mereka akan melihat ke belakang dan melihat betapa salahnya kita karena pekerjaan dan dedikasi profesional seperti Dr Fung dan beberapa orang yang telah mengumpulkan hasil dan cerita yang serupa dengan ini untuk membuktikannya sebaliknya. Sekarang saya bisa menikmati makanan saya, tapi ‘moderasi’.

Saya dulu mengalami obesitas dan kecanduan ‘produksi insulin yang berlebihan’. Sebaliknya, orang lain mungkin lebih cenderung memiliki respons pankreas yang terlalu sensitif. Ini juga menghasilkan kelebihan insulin dan dikombinasikan dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat, dan terciptalah resistensi insulin. Seperti yang telah dikatakan oleh Dr Fung, bahwa respon diet pada diabetes tipe dua maka kita harus sanggup mengontrol/ mengurangi asupan makanan, mengendalikan/ mengurangi respons insulin Anda, mengendalikan/ mengurangi dan menyembuhkan diabetes Anda. Ide tentang mengirim surat tentang kurus ramping testimonial pasien ini membuat saya semakin bersemangat.

Meski ada satu hal yang menganggu, dari sudut pandang yang sia-sia, saya mendapatkan kembali six pack saya, jadi saya tidak ingin kehilangannya karena saya juga terlihat good looking! Namun, dan PALING PENTING, saya ingin tetap sehat demi keluarga kecil saya. Saya ingin melihat anak-anak saya tumbuh, dan mudah-mudahan melihat anak-anak mereka tumbuh juga.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang kasus saya, Anda dipersilahkan untuk bertanya dan saya akan menanggapi karena ini adalah tugas saya untuk berbagi dan tidak menyembunyikan hal ini.

Kurus Ramping Testimonial Pasien bernama “S” jadi mencerahkan, kan?

Leave a Reply

Your email address will not be published.