Syarat Langsing dan Kurus? Puasa dan Autophagy

Syarat-langsing-dan-kurus-adalah-paham-tentang-prinsip-autophagy

Syarat langsing dan kurus itu apa, sih? Bener, hal menyebabkan kita bisa langsing adalah autophagy? Lantas, apa yang dimaksud dengan autophagy? Kata itu berasal dari bahasa Yunani auto (sendiri) dan phagein (makan). Jadi kata itu secara harfiah artinya ialah makan diri sendiri. Esensinya, ini adalah mekanisme tubuh untuk menyingkirkan semua mesin sel tua yang rusak (organel, protein dan membran sel) bila si tubuh tidak mempunyai energi yang cukup untuk menopangnya. Ini adalah proses yang diatur dan teratur, tujuannya adalah untuk ‘mendepak’ dan mendaur ulang komponen seluler.

Ada proses serupa yang dikenal juga disebut apoptosis yang juga dikenal sebagai kematian sel terprogram. Sel, setelah sejumlah divisi, diprogram untuk mati. Meskipun hal ini mungkin terdengar traumatis pada awalnya, tetapi buktinya, proses ini vital dalam menjaga kesehatan. Misalnya, Anda punya mobil. Anda mencintai mobil ini. Anda memiliki kenangan indah bersamanya. Anda cinta bukan kepalang saat mengendarainya.

Tapi setelah beberapa tahun, si mobil mulai terlihat agak mengenaskan. Setelah beberapa saat kemudian, sang mobil tampak bobrok. Mobil itu menghabiskan biaya jutaan setiap tahun untuk dipelihara. Dia mogok melulu. Apakah lebih baik menyimpannya saat si mobil hanya sebongkah sampah? Ya enggaklah. Jadi Anda menyingkirkannya dan membeli mobil baru yang manis.

Hal yang sama terjadi pada tubuh kita. Sel menjadi tua dan bermutu rendah nyaris seperti sampah. Lebih baik mereka diprogram untuk ‘dibinasakan’ saja saat masa pakainya selesai.

By: Dokter Jason Fung (Fasting and Autophagy)

Kedengarannya sangat kejam, tapi itulah hidup, ya kan? Itulah proses apoptosis, dimana sel-sel sudah ditakdirkan mati setelah disetir berulangkali. Ini seperti menyewa mobil. Setelah beberapa waktu, Anda menyingkirkan mobil, tidak peduli apakah masih bisa dipakai atau tidak. Kemudian Anda membeli mobil baru. Jadinya, Anda nggak perlu paranoia, apakah si mobil akan ngadat secara nggak terduga. Situasi aman terkendali.

Proses yang ekuivalen juga terjadi pada tingkat sub-seluler. Anda nggak perlu mengganti sekujur mobil. Terkadang, Anda hanya perlu mengganti baterai, membuang yang lama dan merilis yang baru. Hal ini juga terjadi pada sel. Alih-alih membunuh seluruh sel (apoptosis), si tubuh hanya ingin mengganti beberapa bagian sel. Itu adalah proses autophagy, dimana organel sub-seluler hancur dan yang baru dicetak kembali untuk menggantikannya. Selaput sel tua, organel dan puing-puing seluler lainnya dapat disungkit. Hal ini dilakukan dengan mengirimkannya ke lisosom yang merupakan organel khusus yang mengandung enzim untuk mendegradasi protein.

Autophagy pertama kali dijelaskan pada tahun 1962 ketika para periset mencatat naiknya peringkat jumlah lisosom (bagian dari sel yang berfungsi sebagai sang penghancur ‘barang’ rongsok) di sel hati tikus setelah menginfus glukagon. Ilmuwan pemenang hadiah Nobel Christian de Duve menciptakan istilah autophagy. Bagian sub seluler yang keropos dan protein yang tidak terpakai ditandai untuk diremukkan dan kemudian dikirim ke lisosom untuk menyelesaikan pekerjaan.

Salah satu pengatur utama autophagy adalah kinase yang disebut target mamalia dari rapamycin (mTOR). Ketika mTOR diaktifkan, itu menekan autophagy, dan saat tidak aktif, itu akan menundanya.

Kekurangan nutrisi adalah penggerak utama autophagy. Ingat bahwa glukagon adalah sejenis hormon yang cara kerjanya  berlawanan dengan insulin. Ini seperti permainan yang kita mainkan saat anak-anak – ‘opposite day’ atau jungkat-jungkit. Jika insulin naik, glucagon akan turun. Jika insulin turun, glukagon naik. Saat kita makan insulin naik dan glukagon turun. Bila kita tidak mengunyah maka insulin (puasa) anjlok dan glukagon melambung. Eskalasi glukagon ini menstimulasi proses autophagy. Faktanya, puasa (melahirkan dan menumbuhkan si glukagon) dan merupakan booster yang gigantis untuk autophagy.

Esensinya, ini adalah merupakan bentuk pembersihan sel. Sang tubuh mengidentifikasi perangkat seluler usang dan di bawah standar lantas menandainya untuk dihancurkan. Ini adalah akumulasi dari berjibun-jibun sampah, yang mungkin bertanggung jawab atas banternya efek penuaan.

Puasa sebenarnya jauh lebih bermanfaat daripada sekadar merangsang autophagy. Ia melakukan dua hal yang jempolan. Dengan merangsang autophagy, kita membersihkan semua protein lama dan bermutu rendah dan juga bagian-bagian selular yang sudah aus. Pada saat bersamaan, puasa juga merangsang hormon pertumbuhan, yang merupakan sinyal untuk tubuh kita agar mulai memproduksi beberapa sel imut, elok dan performanya prima. Kita, aktualnya, merenovasi  total si tubuh ini.

Anda kudu menyingkirkan barang-barang lama sebelum Anda bisa menyusupkan barang-barang baru. Pikirkan ketika Anda merenovasi dapur. Jika Anda memiliki lemari es hijau limau tahun 1970 yang buruk rupa, Anda perlu membuangnya sebelum memasukkan yang baru. Jadi proses destruksi (pemindahan) sama pentingnya dengan proses mencipta/ kreasi. Jika Anda hanya berikhtiar memasukkan kabinet baru tanpa menendang yang lama, itu akan sangat tengik. Jadi puasa sebenarnya bisa membalikkan keseluruhan proses penuaan dengan menyingkirkan sampah seluler lapuk dan mensubtitusinya dengan bagian baru.

Autophagy adalah proses yang diatur dalam level tertinggi. Jika mengamuk, di luar kendali, ini akan merugikan, jadi harus dikontrol dengan hati-hati. Pada sel mamalia, total penipisan asam amino adalah sinyal kuat untuk autophagy, namun peran asam amino per sel lebih bervariasi. Namun, kadar asam amino plasma hanya sedikit berbeda. Sinyal asam amino dan faktor  pertumbuhan/ sinyal insulin diperkirakan berkumpul di jalur mTOR—kadang-kadang disebut pengatur vital pensinyalan nutrisi. Jadi, selama autophagy, komponen sel samah yang sudah aus dipecah menjadi komponen asam amino (blok bangunan protein). Apa yang terjadi dengan asam amino ini? Pada tahap awal masa lapar, kadar asam amino mulai melambung. Diperkirakan bahwa asam amino yang berasal dari autophagy ini dikirim ke hati untuk melakukan proses glukoneogenesis. Mereka juga dapat dipecah menjadi glukosa melalui siklus asam tricarboxylic (TCA). Nasib ketiga asam amino yang potensial harus ‘dijebloskan’ ke dalam protein baru.

Konsekuensi mengumpulkan protein bermutu kelas cere plus udah tua bangka dapat dilihat dalam dua kondisi—Penyakit Alzheimer (AD) dan kanker. Penyakit Alzheimer’s melibatkan akumulasi protein abnormal—baik amyloid beta atau protein Tau yang mengaduk-aduk dan memorak-porandakan sistem otak.

Jadi masuk akal, dong, bahwa proses seperti autophagy—yang mana memiliki kemampuan untuk membersihkan protein lama—dapat mencegah perkembangan Alzheimer. Jadi autophagy bukan hanya sebagai syarat langsing dan kurus tapi lebih daripada itu.

Sumber Gambar

Pertanyaan selanjutnya, apa yang ‘membunuh’ autophagy? Makan. Glukosa, insulin (atau penurunan glukagon) dan protein semua mematikan proses pembersihan diri ini. Dan itu tidak perlu banyak. Bahkan sejumlah kecil asam amino (leusin) bisa mengerem autophagy.

Jadi proses autophagy ini akan menjadi unik pada saat puasa—sesuatu yang tidak ditemukan dalam pembatasan kalori atau diet sederhana.

Harus ada keseimbangan di sini, tentu saja. Anda sakit karena terlalu banyak autophagy dan juga akan tumbang jika terlalu sedikit. Yang membuat kita kembali ke siklus hidup alami—pesta dan puasa.

Tidak diet secara terus-menerus. Hal ini memungkinkan pertumbuhan sel saat makan, dan pembersihan sel selama puasa—selevel. Semua esensi hidup itu tentang keseimbangan. Jadi sekarang terjawab ya, apa syarat langsing dan kurus yang paling fundamental? Udah nggak penasaran lagi, kan?

2 thoughts on “Syarat Langsing dan Kurus? Puasa dan Autophagy

Leave a Reply

Your email address will not be published.