Manfaat Serat untuk Kurus Langsing

Manfaat-Serat-untuk-Kurus-Langsing

Manfaat serat untuk kurus langsing itu beneran ada atau hanya bualan? Apakah serat itu? Adalah bagian makanan yang tidak dapat dicerna, tidak akan hancur, dan tidak akan pernah diserap. Mereka hanya numpang lewat, bentuknya pun akan selalu sama.

Ada dua jenis serat:

  1. Larut dalam air.
  2. Tidak larut.

Makanan nabati sering mengandung sejumlah jenis serat. Serat memiliki beberapa manfaat kesehatan yang diakui—membentuk massa, viskositas, dan fermentasi. Massa yang meningkat mungkin bisa mengisi perut kita dan oleh karena itu membuat kita makan lebih sedikit. Bisa juga memperlambat waktu pengosongan lambung. Di usus besar, serat meningkatkan massal tinja dan dengan demikian menurunkan waktu transit.

Hipotesis yang tepat, hal ini akan menurunkan tingkat kanker usus besar dengan ‘membersihkan’ usus sehingga bisa dikatakan memperlicin makanan yang melintas melalui usus besar.

Serat larut seringkali dapat meningkatkan viskositas pada usus dan oleh karena itu mengubah penyerapan nutrisi lainnya. Beberapa serat yang mengandung makanan nabati dapat mengandung asam fitat yang dapat bertindak sebagai anti-nutrisi. Profit untuk kita adalah sanggup mengurangi penyerapan. Mengurangi penyerapan gula dan mengurangi respons gula adalah manfaat lainnya.

Meningkatkan viskositas memperlambat pergerakan makanan melalui perut dan usus halus. Ini juga dapat mengganggu pencampuran makanan dan enzim pencernaan, mengganggu formasi micelle, dan mengubah difusi dan interaksi nutrisi dengan permukaan mukosa.

Kombinasi dari kejadian ini mengakibatkan memperlambat penyerapan lemak dan absorbsi karbohidrat, yang mana membuat kita kenyang. Fermentasi serat bisa menghasilkan senyawa yang menguntungkan. Ada pendapat bahwa serat memberi makan ‘bakteri baik’ dalam usus kita dan oleh karena itu memberi manfaat. Asam lemak rantai pendek juga bisa diproduksi yang mungkin membawa khasiat.

By: Dokter Jason Fung  (The Role of Fibre I – Hormonal Obesity XVI)

Serat mendapat perhatian publik di tahun 1970an. Dari pekerjaan misionaris dan perbandingan dengan populasi asli, menjadi jelas bahwa apa yang disebut Penyakit Peradaban (penyakit jantung, obesitas, diabetes, stroke, kanker dll) cukup langka di antara penduduk asli yang mengikuti pola makan dan gaya hidup tradisional. Di daerah perkotaan, seiring gaya hidup penduduk asli menjadi kebarat-baratan, penyakit ini mulai bermunculan.

Sumber Gambar

Beberapa peneliti, Dr. Cleave yakin bahwa penyakit ini disebabkan oleh meningkatnya konsumsi karbohidrat olahan—terutama gula dan tepung putih. Ini bisa disimpan pada suhu ruang tanpa takut rusak—faedah besar. Hal ini memungkinkan si tepung untuk dibawa dalam jumlah besar dan jarak yang jauh.

Pada tahun 1960an dan awal 1970an, perdebatan tentang penjahat diet utama berkobar bolak-balik antara lemak makanan dan karbohidrat olahan. Pendulum akhirnya berayun untuk meminimalisir lemak, yang mengharuskan peningkatan asupan karbohidrat. Karena sebagian besar karbohidrat dalam makanan Barat disuling, tujuan mengurangi lemak tidak sesuai dengan penurunan karbohidrat olahan. Akibatnya, hipotesis karbohidrat cepat jatuh ke dalam kelompok si haters. Kemungkinan lain muncul dengan sendirinya.

Mungkin, bukan karbohidrat yang menjadi pelakunya tapi kekurangan serat itulah masalahnya. Hipotesis memiliki keuntungan besar karena kompatibel dengan hipotesis lemak makanan dan dengan cepat mendapatkan hasil. Makanan tidak dimurnikan tradisional yang termasuk karbohidrat cenderung sangat tinggi seratnya.

Denis Burkitt, seorang ahli bedah misionaris yang menghabiskan banyak waktu di Afrika, adalah salah satu pendukung hipotesis diet serat.

 Pada saat Pedoman Diet untuk Amerika dilepaskan pada tahun 1977, ada sebuah rekomendasi untuk “Mengkonsumsi makanan dengan pati dan serat yang memadai”. Ini diabadikan di jajaran Mitos Diet. Serat itu bagus untukmu. Tetapi, tetap ada masalah. Sulit untuk menunjukkan dengan tepat bagaimana hal itu baik untukmu.

Salah satu pemikiran Dr. Burkitt adalah, bahwa serat menurunkan risiko kanker usus besar dengan mempercepat perjalanan dari tinja melalui usus besar. Percobaan besar pun dilakukan, pasien diminta makan dengan serat. 88.757 wanita dalam Studi Kesehatan Perawat proseptif dipelajari untuk mengidentifikasi apakah asupan serat meningkat akan mengurangi risiko kanker kolorektal. Meskipun periode follow up 16 tahun, tidak ada penurunan yang signifikan dalam risiko kanker usus besar karena asupan serat meningkat. Sepertinya ada tanggapan datar. Menambah serat lagi dan lagi sepertinya tidak memberikan manfaat tambahan. 

Uji coba terkontrol secara acak mencoba untuk menunjukkan manfaat serat pada lesi prakanker yang disebut adenoma. Kanker kolorektal sering timbul dari adenoma namun biasanya membutuhkan waktu antara 5 dan 10 tahun untuk berkembang. 1303 pasien diacak untuk asupan serat tinggi atau asupan biasa. Dengan median 34 bulan menindaklanjuti, tidak mungkin untuk mendemonstrasikan keuntungan.

Sumber Gambar

Nah, suplementasi serat dengan sendirinya nampaknya sangat sedikit manfaatnya dalam mengurangi risiko kanker. Mungkin, kita lebih baik meneliti penyakit jantung. Jadi, percobaan Diet dan Reinfarction dilakukan dengan tujuan menjawab pertanyaan apakah diet rendah lemak atau serat tinggi akan bermanfaat untuk penyakit jantung. Dalam studi DART, 2033 pria diacak untuk berbagai diet setelah serangan jantung untuk melihat apakah ada diet tertentu yang mengurangi risiko serangan jantung kedua. Yang mengejutkan, diet rendah lemak The American Heart Association tampaknya tidak mengurangi risiko sama sekali. Diet Mediterania (diet tinggi lemak) sepertinya memberi manfaat. Inilah yang ditunjukkan Dr. Ancel Keys bertahun-tahun yang lalu.

Percobaan baru-baru ini juga tampaknya mengkonfirmasi bahwa memakan makanan tinggi lemak alami seperti kacang-kacangan dan minyak zaitun bermanfaat dalam pencegahan penyakit jantung. Jadi mengonsumsi lebih banyak lemak bisa bermanfaat. Bagaimana dengan serat?

Mereka yang mendapat suplemen serat sepertinya tidak mendapatkan keuntungan. Tidak hanya itu, tapi meningkatkan serat sebenarnya bisa meningkatkan risiko kematian!

Yowzers.  That came out of the blue.

Meskipun tergila-gila dengan roughage, sulit untuk menjawab pertanyaan “Apakah manfaat serat?” Penggunaan serat untuk menurunkan berat badan memiliki hasil yang beragam.

Meskipun ada antusiasme awal untuk pendekatan ini, namun sebagian besar meninggal karena kurang berhasil. Sebagian besar waktu kita memikirkan makanan, kita memikirkan kandungan nutrisi mereka. Vitamin dan mineral yang dikandungnya. Kunci untuk memahami serat adalah menyadari bahwa manfaat serat bukan sebagai nutrisi, tapi sebagai anti-nutrisi. Kita memikirkan makanan dan vitamin menambahkan hal-hal baik ke tubuh

Serat memiliki kemampuan untuk mengurangi penyerapan dan pencernaan. Dalam kasus gula dan insulin, ini adalah hal yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published.