Tips Kurus Langsing Makan Lemak Tinggi

Tips-Kurus-Langsing-Makan-Lemak-Tinggi

Tips kurus langsing makan aja makanan berlemak tinggi. Beneran seperti ini?

Baiklah. Begini penjelasannya.

Bagaimana caranya agar kita bisa melangsing? Tentunya, selama ini kita telah mengira, kunci meluruhkan lemak itu sangat mudah. Tetapi, sayangnya, teori jadul tentang meramping memang sudah benar-benar kadaluarsa.

Apa sih sebenarnya yang terjadi di lapangan? Apakah jika kita mengurangi porsi dan berolahraga jor-joran bisa membuat kita menjadi langsing? Oleh karena itu, mari kita melihat studi yang telah dilakukan the gigantic Women’s Health Initiative.

Ini adalah berita hoax super kejam dari diet rendah lemak.

Ini adalah sebuah studi National Institute for Health yang masif, mahal dan ambisius yang diterbitkan pada tahun 2006. Penelitian yang super duper kece dan ciamik. Hampir 50.000 wanita telah direkrut untuk uji coba ini. Studi ini merupakan standar emas absolut dalam percobaan ilmu medis, dan mungkin merupakan penelitian yang sangat krusial.

By: Dokter Jason Fung (The Cruel Hoax of the Low Fat Diet—Calories Part IX )

Bagaimana cara kerja penelitian ini?

  1. Relawan diobservasi selama 7,5 tahun secara intensif.
  2. Jumlah yang diamati adalah sebanyak 19.541 perempuan.
  3. Para perempuan ini diedukasi agar mengurangi asupan lemak sebesar 20% dari kalori harian.
  4. Mereka diminta untuk menambah porsi sayuran sebanyak 5 piring/ hari, dan biji-bijian sampai dengan 6 piring/ hari.
  5. Selama setahun pertama, diadakan 12 sesi konseling dan wawancara.
  6. Aktivitas kelompok harus dilaporkan.
  7. Kampanye pesan disebarkan dan meminta umpan balik dari setiap individu.
  8. Wawancara dilakukan dengan cara mendengarkan secara reflektif.

Hal ini konsisten dengan rekomendasi dari badan nutrisi pada era itu (tahun 1993-1998). Jika kita melihat grafik di bawah ini, sepertinya konsultasi diet ini cukup berhasil mengubah kebiasaan makan. Jumlah asupan kalori berkurang dari 1.788 menjadi 1.446 kalori/ hari. Pengurangan kalori 361,4 kalori/ hari selama lebih dari 7 tahun. Total awesomeness!

Apakah hasilnya?

  1. Persentase kalori dari lemak berkurang dari 38,8% menjadi 29,8%.
  2. Karbohidrat dari biji-bijian meningkat dari 44,5% menjadi 52,7%.

Yang harus digarisbawahi, bahwa tujuan penelitian ini bukan untuk melihat pengurangan berat badan namun mengurangi kalori dari lemak.

Hal penting lainnya adalah kuantitas olahraga ditingkatkan. Dan beginilah hasilnya, aktivitas fisik sehari-hari menanjak dari 10 METs/ minggu menjadi 11,4 METs/ minggu. (METs adalah ukuran aktivitas fisik). Dengan kata lain, aktivitas fisik melambung sebanyak 14% selama 7.5 tahun.

The control group, sebaliknya hanya mendapatkan salinan Dietary Guidelines for Americans, tetapi, tidak melakukan kontak dengan ahli gizi lainnya.

Sialnya, hasil yang mencengangkan malah terjadi. Alih-alih bisa mengenyahkan lemak dengan mengikuti diet rendah kalori tinggi olahraga (eat less, move more), para pengikut studi ini malah menggemuk. Bobot rata-rata pada awal penelitian adalah 76,8 kg dengan Indeks Massa Tubuh sekitar 29,1. Jadi sesungguhnya apa yang terjadi?

Kelompok The Eat Less, Move More awalnya tampil memukau dan menggebrak panggung, karena sanggup menendang jauh si lemak sebanyak lebih dari 2kg selama tahun pertama. Tetapi, pada tahun kedua, berat badan mulai kembali, dan sudah sangat jelas bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara dua grup. Bahasan tentang tips kurus langsing makan hidangan lemak tinggi makin menarik, Sob.

Mengurangi kalori sebanyak 361 kalori/ hari setiap hari selama 7 setengah tahun dan meningkatkan olahraga sebesar 14% hasilnya tidak jauh beda dengan orang yang tidak berdiet atau tidak olahraga. Dengan kata lain, semua usaha adalah sia-sia.

Kamu mungkin berasumsi bahwa lemak mereka kita telah menjadi otot oleh karena itu mereka menjadi lebih berat. Sayangnya, lingkar pinggang mereka tetap sama tuh, podo bae.

Strategi melangsing dengan mengurangi makan dan menambah porsi olahraga selama 7,5 tahun ternyata tidak menurunkan berat badan sama sekali, untuk mencapai sekilo pun tidak sanggup.

Dan bagian terburuknya adalah, selama 7,5 tahun berdiet, lingkar pinggang meningkat dari 89,0 menjadi 90,1 cm, dan WHR meningkat dari 0,82 menjadi 0,83. Ini mengindikasikan bahwa bukan hanya gagal untuk melangsing, tetapi lebih seram lagi, mereka malah semakin menggemuk.

Selama saya melakukan praktik, banyak pasien yang mengatakan kepada saya, “Saya nggak ngerti, kenapa saya nggak bisa langsing, padahal saya udah ngurangin porsi dan menambah durasi olahraga.”

Sumber Gambar

Dan saya mengerti betul apa yang dirasakan oleh para pasien. Karena, strategi melangsing dengan cara itu sudah dipastikan akan gagal total.

Pertanyaan pentingnya adalah apakah mengurangi kalori merupakan tindakan bodoh? Ya. Strategi mengurangi makan adalah kabar hoax yang super jahat. Mengapa? Karena banyak orang yang mempercayai hal itu. Jahat karena kita terlanjur percaya karena yang mengucapkannya adalah para ahli yang bisa dipercaya. Ini jahat, karena saat kita gagal melangsing, kita akan menyalahkan diri sendiri. Kita musti melempar teori ini ke tempat sampah, tempat asalnya.

 Izinkan saya mengatakan sebuah fakta sejelas mungkin. Makan terlalu banyak tidak menyebabkan obesitas. Berolahraga terlalu sedikit tidak menyebabkan obesitas. Karena itu, makan lebih sedikit dan bergerak lebih banyak tidak akan menyembuhkan obesitas. Buktinya sudah banyak. Terima itu.

Mari kita rekap apa yang kita ketahui sejauh ini.

  1. Pandangan konvensional tentang obesitas kita berasal dari Pengurangan Kalori sebagai model Primer. Namun, bukti konklusif menunjukkan bahwa mengikuti diet mengurangi diet rendah lemak tidak akan menurunkan berat badan. Model ini sudah terbukti salah kaprah.
  2. Tubuh bertindak sebagai termostat, bukan skala. Ada Body Set Weight (BSW) tertentu. Upaya untuk menurunkan berat badan Anda di bawah BSW akan menghasilkan aktivasi mekanisme untuk mendapatkan kembali berat tersebut. Ini termasuk rasa lapar yang luar biasa dan turunnya total pengeluaran energi (TEE).

 Jadi gimana dong caranya supaya kita bisa melangsing? Kita butuh teori baru yang menjelaskan mengapa kita bisa menggemuk? Apa sih yang nyebabin obesitas? Apa etiologi kegemukan? Kita perlu paham penyebab utamanya sebelum kita tahu cara ngobatinnya. Apa yang mengatur BSW? Apakah makan segambreng menyebabkan obesitas?

Pertanyaan apakah benar bahwa tips kurus langsing makan hidangan berlemak tinggi apakah benar begitu adanya? Sabar, kita akan sampai di sana…

Leave a Reply

Your email address will not be published.