Rahasia Kurus Diet Jangka Panjang Pasti Gagal

Rahasia-Kurus-Diet-Jangka-Panjang-Pasti-Gagal

Rahasia kurus diet jangka panjang tidak efektif, dijamin Anda pasti gagal. Benarkah?

Kita telah menjelajahi berbagai kemungkinan, bagaimana tubuh beradaptasi jika kita mengurangi kalori. Dan kita juga telah menemukan bahwa tubuh bertindak lebih mirip termostrat, bukan skala. Kelakuan si tubuh, seolah-olah ia memiliki Body Set Weight (BSW), dan biasanya, selalu berusaha keras untuk mempertahankan berat badan, si tubuh tidak ingin adanya kenaikan ataupun penurunan. Tapi berapa lama si tubuh sanggup mempertahankan si adaptasi ini? Jika kita mempertahankan berat badan tertentu, akankah tubuh kita, pada akhirnya sanggup mengenali bahwa kita telah mempunyai BSW baru? Jika dilihat sekilas saja, sepertinya ini asumsi yang masuk akal. Tapi beneran nggak ya?

By: Dokter Jason Fung ( Why Diets Don’t Work in the Long Term – Calories Part VII )

Rahasia Kurus Diet jangan Terus-Menerus Karena akan Mereduksi Pengeluaran Energi

Mari kita meneliti beberapa studi terbaru untuk menjawab pertanyaan penting ini. Atau presistensi termogenesis adaptif jangka panjang pada subyek yang telah mempertahankan berat badan berkurang oleh Dr. Rosenbaum dkk. Dalam penelitian ini, 21 subyek direkrut dan diberi makanan cair yang terdiri dari 45% karbohidrat selama satu tahun dan Total Energy Expenditure (TEE) diukur. Seperti yang diharapkan, selama fase penurunan berat awal (10% dari berat badan) TEE berkurang. Seiring turunnya berat badan, tubuh mencoba untuk mengembalikan lagi ke berat badan semula dengan memangkas TEE. Esensinya, tubuh membikin kokoh si BSW dan mencoba kembali ke berat semula. Tapi berapa lama ini sanggup bertahan? Yang menarik adalah bahwa TEE berkurang sepanjang setahun penuh. Bahkan setelah satu tahun menurunkan berat badan, ke ukuran yang baru, TEE masih terus saja melandai,  rata-rata hampir 500 kalori/ hari.

Dengan kata lain, pengurangan TEE ini dimulai hampir segera setelah pengurangan kalori dan bertahan dalam waktu lama—-setidaknya 1 tahun dan menjadi semakin kuat. Tidak tampak bahwa BSW ini telah berubah sama sekali. Tidak ada tanda bahwa BSW telah berubah. Tubuh masih berusaha kembali ke BSW yang asli. Ingat, bahwa penurunan berat badan ini tercapai tanpa perubahan komposisi makanan—hanya jumlahnya yang dikurangi (strategi pengendalian porsi).

Mari kita menerapkan ini ke dalam aturan diet. Kita mulai dengan makan 2.000 kal/ hari dan membakar 2.000 kal/ hari. Kemudian kita memutuskan untuk menurunkan berat badan dan mengurangi kalori menjadi 1.500 kal/ hari. Tubuh kita segera mengurangi TEE menjadi 1.500 kal/ hari. Pada awalnya, kita kehilangan beberapa kilogram, tapi kemudian penurunan berat badan kita berhenti meski kita masih makan lebih sedikit dari sebelumnya. Karena TEE telah berkurang, kita diserang rasa dingin yang luar biasa, lelah, lapar dan uring-uringan, tetapi, kita tetap patuh dengan memakan lebih sedikit, terus dan terus. Namun, meskipun kini telah lebih dari 1 tahun, keadaannya persis sama. Kita merasa payah dan berat badan tidak turun, padahal kita telah mengusahakan agar makan hanya 1500 kalori/ hari.

Akhirnya, kita berpikir bahwa kita harus kembali ke diet normal 2.000 kal/ hari. Berat badannya merayap naik karena sekarang ia makan 2.000 kalori/ hari dan hanya mengeluarkan 1.500. Sound familiar? Thought so… Itu karena semua yang saya gambarkan di sini telah dijelaskan dengan baik dalam 100 tahun terakhir! Ini sebenarnya mulai masuk akal.

Misalkan kita adalah manajer pembangkit listrik. Setiap hari, kita menerima 2.000 ton batu bara dan membakar 2.000 ton batu bara. Kita juga menjaga pasokan batu bara siapa tahu pasokan tidak cukup (kita harus punya gudang penyimpanan). Sekarang, tiba-tiba, kita hanya menerima 1.500 ton batubara. Kira-kira, di imajinasimu, apakah yang akan kamu lakukan? Jika kita terus membakar 2.000 ton batu bara, kita akan membakar toko batubara dengan cepat, lantas pembangkit listrik kita akan modyar alias sekarat. Pemadaman massal di seluruh kota. Anarki dan penjarahan dimulai. Bos kita akan berteriak dan membentak betapa bodohnya kita lantas mengatakan sesuatu seperti, “your ass is FIRED!”

Masalahnya, pastinya, adalah bahwa ia benar 100%. Karena kita, sebagai manajer pembangkit listrik ini, tidak akan sebodoh itu. Begitu kita sadar pasokan kita hanya 1500 ton barubara, kita akan mengurangi daya outpun kita menjadi 1500 batubara. Sebenarnya, kita bahkan hanya bisa menggunakan 1.400 ton saja untuk berjaga-jaga. Beberapa lampu padam, tapi tidak ada pemadaman listrik. Anarki dan penjarahan sanggup kita hindari. Bos akan mengatakan, “Great job. Anda tidak sebodoh yang saya duga. Raises all around.”

Sekarang, mari pikirkan tubuh kita. Kami makan 2.000 kalori/ hari dan membakar habis 2.000 kalori/ hari. Kita memulai diet, jadi sekarang kita makan hanya 1.500 kalori/ hari. Apa yang terjadi? Nah, tubuh tidak sebodoh itu. Ia tidak mau mati.

Mengapa kita menganggap bahwa the Mother Nature adalah orang yang benar-benar tolol? Hal super mendasar yang kita lakukan adalah mengurangi TEE kita menjadi 1.500 kalori/ hari dan mempertahankannya selama dibutuhkan. Kita tahu, faktanya, bahwa inilah yang terjadi. Sudah terbukti berkali-kali. Kami terus saja tidak percaya dan berharap bahwa strategi pengurangan kalori, yang saat ini kami jalani, akan berhasil.

Itu tidak akan berhasil. Face it. Kita hanya percaya karena otoritas nutrisi selalu memberi tahu kita bahwa itu akan berhasil. Padahal tidak. Mother Nature tidak bodoh. Oleh karena itu, pengurangan kalori konvensional tidak bekerja dalam jangka panjang.

Pertanyaan bahwa rahasia kurus diet jangka panjang itu dijamin pasti gagal, sudah terjawab kan?

Leave a Reply

Your email address will not be published.