Kunci Kurus Mengurangi Porsi Makan Bukan Solusi

Kunci-Kurus-Mengurangi-Porsi-Makan-Bukan-Solusi

Kunci kurus mengurangi porsi makan sesungguhnya bukan solusi. Untuk apa Anda berlapar-lapar selama beberapa dekade jika hasilnya adalah nihil.

Ini merupakan kelanjutan dari seri Kalori. Anda bisa mulai di sini untuk bagian I, dan bagian II. Kita sedang mendiskusikan asumsi dalam Pengurangan Kalori sebagai model Primer (CRAP) …

Asumsi #4 Gudang Lemak di tubuh kita pada dasarnya tidak diatur.

Semua sistem dalam tubuh diatur. Jika Anda mempertimbangkan sistem di dalam tubuh, itu adalah sistem yang diregulasi. Misalnya, tinggi atau pendeknya seseorang—diatur oleh hormon pertumbuhan. Gula darah—ditangani oleh insulin dan glukagon, antara lain. Seks—merupakan wewenang testosteron dan estrogen. Tiroid—dikuasai oleh hormon perangsang tiroid dan tiroksin bebas. Dan lain-lain sebagainya. Setiap fungsi tubuh berada di bawah beberapa sistem regulasi—biasanya hormonal (endokrin, parakrin, autokrin dll). Kita dicekoki suatu kepercayaan bahwa pertumbuhan sel lemak esensinya tidak diregulasi. Tindakan sederhana misalnya makan, tanpa adanya intervensi dari hormon lain akan mengakibatkan penumpukan lemak dalam tubuh kita. Ekstra kalori dibuang menjadi lemak dengan cara yang sama seperti orang membuang beberapa sisa kentang ke dalam karung.

By: Dokter Jason Fung ( Why Caloric Reduction Doesn’t Work – Calories Part III )

Faktanya—kita sudah tahu bahwa pada dasarnya ini sebuah kekeliruan besar. Kita telah menemukan jalur hormon baru dalam regulasi penumpukan lemak/ new hormonal pathways in the regulation of fat growth setiap saat. Leptin adalah salah satu penentunya. Adiponectin adalah jalur potensial yang menentukan bagaimana lemak ditimbun. Hormone sensitive lipase mungkin juga signifikan. Kortisol berperan juga, begitu pula dengan lipoprotein lipase (LPL) dan adipose triglyceride lipase (ATGL). Dan, tentu saja, teman lama kita yang tersayang, INSULIN. Kita akan berbicara tentang insulin lebih banyak, jauh lebih detail di postingan selanjutnya. Lebih mendalam.

Bahasan tentang kunci kurus mengurangi porsi makan bukan solusi semakin menarik.

Jadi, mari kita rekap… Inilah 4 asumsi utama dalam teori Pengurangan Kalori sebagai Primer (CRaP) yang semuanya salah:

  1. Kalori masuk dan kalori keluar bersifat independen.
  2. Kita mengontrol kalori masuk.
  3. Kita sanggup mengontrol kalori keluar.
  4. Bagaiman lemak disimpan di tubuh kita pada dasarnya tidak diatur.

Penting untuk dicatat bahwa dalam model ini, ini adalah hubungan kausal. Artinya, makan terlalu banyak menyebabkan obesitas. Oleh karena itu, dari sudut pandang ilmiah, kita dapat dengan mudah menguji hipotesis ini. Kita bisa melakukan ini dengan memanipulasi variabel makan. Menurut hipotesis CRaP, makan terlalu banyak menyebabkan obesitas. Oleh karena itu, mengurangi makan akan menghilangkan obesitas. Kita telah membuat ramalan semu bahwa dengan memangkas kuantitas maka lenyaplah si obesitas.

Kunci Kurus Mengurangi Porsi Makan dan Pengeluaran Energi Basal (BEE) diasumsikan tidak terpengaruh oleh perubahan asupan kalori.

Itu adalah studi yang mudah dilakukan. Kita tunjuk beberapa orang, lantas kita beri mereka makanan agak banyak, dan perhatikan apakah mereka sanggup kehilangan berat badan dan hidup bahagia selamanya. Bam. Kasus ditutup. Hubungi komite Nobel. Untungnya, Brother, penelitian tersebut sudah dilakukan.

 Studi pertama dilakukan hampir 100 tahun yang lalu. Berjudul “Studi Biometrik tentang Metabolisme Basal pada Manusia”, dilakukan pada tahun 1917 di Laboratorium Nutrisi Carnegie di Washington, dengan menunjuk 12 pemuda sehat sebagai ‘bahan’ penelitian. Mereka dimasukkan ke dalam diet ‘semi-kelaparan’ yang terdiri dari 1400-2100 kalori per hari dan kemudian diamati dengan pengukuran pengeluaran energi.

Itu tidak benar-benar seperti diet drastis, mengingat beberapa diet rendah kalori yang ada di luar sana sekarang. Banyak penelitian saat ini, seperti studi LOOK AHEAD yang baru saja diterbitkan menggunakan tingkat asupan kalori yang sangat mirip.

Apa yang terjadi pada tubuh jika Anda tiba-tiba membatasi asupan kalori? Menurut hipotesis CRaP, Total Energy Expenditure (TEE) harus tetap sama. Mengurangi kalori dan mempertahankan TEE konstan akan menghasilkan pembakaran lemak untuk energi dan pasien akan sanggup melangsing. Kedengarannya brilian, ya kan?

Namun, pada realitanya, TEE turun secara substansial—30% merupakan kekalahan telak. Orang-orang itu mengeluh terus-menerus karena menggigil kedinginan, meskipun mereka telah menggunakan pakaian berlapis-lapis. Denyut jantung dan tekanan darah turun. Orang-orang menunjukkan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan ditandai rasa lemas selama melakukan aktivitas fisik. Dengan kata lain, metabolisme mereka dimatikan.

Mari pikirkan apa yang terjadi di sini. Anggap saja orang-orang ini biasanya makan 3000 kalori per hari. Karena mereka tidak sedang dalam kondisi melangsing atau menggemuk, mereka membakar 3000 kalori per hari. Sekarang kita batasi kalori hingga 2000 kalori per hari. Dengan sekitar 1/3 pengurangan kalori, tubuh merespons dengan mengurangi pengeluaran kalori (shutting down).

Kalori dibutuhkan untuk memanaskan tubuh. Jadi, tubuh mematikan panas tubuh. Hasilnya—pasien merasa kedinginan, tidak peduli berapa lapis pakaian yang telah mereka kenakan. Kalori dibutuhkan untuk memompa jantung. Jadi, tubuh memperlambatnya. Hasilnya—denyut jantung melemah. Kalori dibutuhkan untuk menjaga tekanan darah. Jadi, tubuh menurunkannya. Hasilnya—tekanan darah menukik lemah. Kalori dibutuhkan untuk berpikir (otak adalah metabolik yang sangat aktif). Jadi, tubuh itu menurunkannya sedikit. Hasilnya – ketidakmampuan berkonsentrasi. Kalori dibutuhkan untuk bergerak. Jadi, tubuh itu memperlambar gerakannya. Akibatnya—lemah letih lesu ketika mengerjakan aktivitas fisik.

Dengan kata lain—-tubuh sedikit banyak memaksakan pengurangan pengeluaran kalori di seluruh organ. Sama seperti pemotongan anggaran rumah sakit dimana setiap orang mendapat pengurangan anggaran ‘di seluruh bagian’. Mereka mendatangkan malapetaka di rumah sakit dan menimbulkan musibah pada tubuh mereka.

Mengapa tubuh melakukan ini? Logika saja, karena badan kita luar biasa pintar dan si badan tidak mau mati konyol. Pertimbangkan hal ini, jika seseorang biasanya makan 3000 kalori sehari. Sekarang, dia hanya makan 2000 kalori sehari. Jika dia terus mengeluarkan 3000 kalori setiap hari, dia akan segera membakar semua persediaan lemak tubuhnya, lalu cadangan proteinnya dan lantas dia akan segera mati. Bagus. Kenapa dia dengan sukarela mau melakukan hal bodoh itu? Hal yang cerdas untuk dilakukan adalah dengan segera mengurangi pengeluaran kalori hingga 2000 kal/ hari untuk mengembalikan keseimbangan. Mengapa kita menganggap bahwa hasil kreasi Mother Nature sangat bodoh? Kita berasumsi bahwa mengurangi kalori sebanyak 1/3 tidak akan mengurangi energi basal? Ya, Anda telah salah berasumsi, Sister.

Orang yang rasional akan menyesuaikan diri dengan diet baru 2000 kalori per hari dengan mengurangi pengeluaran energi menjadi 1900 kalori. Inilah yang dilakukan tubuh. Karena itu adalah hal PINTAR yang harus dilakukan.

Apa yang terjadi lemak tubuh kita? Orang-orang pada awalnya sanggup mengenyahkan lemak tubuh mereka, tapi apa yang terjadi selanjutnya mungkin sudah tidak asing lagi bagi semua orang yang telah mencoba untuk diet. Setelah percobaan berakhir, mereka kembali menggemuk, malah lebih gembrot. Saat mereka kehilangan berat badan, mereka juga menipiskan otot dan lemak. Ketika mereka kembali gendut, seluruh anggota tubuh membulat, dan semuanya ditimbun menjadi lemak tubuh.

Mari pikirkan hal ini dalam diet Caloric Restriction as Primary (CRaP) standar. Katakanlah kita memberlakukan pembatasan kalori harian 500 kalori per hari, dengan beberapa saran seperti ‘kontrol porsi’ atau beberapa omong kosong semacam itu. Saya berasumi TEE dikurangi menjadi 500 kalori sehari. Saya berasumsi orang itu menjadi kedinginan, lelah, lapar dan (mungkin) mudah tersinggung. Berat badan awalnya akan berkurang, tapi akan menggemuk kembali saat tubuh melakukan penyesuaian. Saat mereka menjalani diet, semua berat badan akan kembali, bahkan lebih gemuk. Terdengar familiar bagi siapa saja? Kedengarannya akrab bagi semua orang.

Kunci Kurus Mengurangi Porsi Makan Bukan Solusi sudah bisa Anda pahami, kan?

Leave a Reply

Your email address will not be published.