Rahasia langsing bahasa yang dipergunakan harus tepat agar tubuh bisa paham. Maksudnya gimana?
Loha? Apa kabar?
Ketika kamu ingin berkomunikasi dengan orang asing, menurutmu, jika kamu bersikeras menggunakan bahasa ibumu (bahasa jawa misalnya) dan wong londo itu bersikukuh memakai bahasa Belanda, dan kalian berdua tidak mau mengalah, katakanlah, mengganti dengan hal yang bisa dipahami bersama, misalnya memakai bahasa tubuh, apakah obrolan kalian bisa nyambung? Saya rasa, kamu akan sibuk sendiri memaparkan kenapa Ahok bisa dipenjara, dan orang yang di depanmu, khusyuk dewekan menjelaskan mengapa mengendarai sepeda kemana-mana itu seru.
Begitu pula jika kamu ingin melangsing. Kamu harus paham, mekanisme apa yang terjadi di dalam sana tuh, di tubuh kita. Mengapa dia memutuskan membakarnya sampai habis? Atau mengapa dia malah menimbunnya menjadi lemak.
Ok, untuk jelasnya, mari kita baca bersama-sama penjelasan oleh dokter ini.
Currency (mata uang) sangat berguna, karena mewakili cara pengukuran dan pertukaran yang disepakati bersama. Artinya, jika kita semua menerima dolar Amerika sebagai mata uang pertukaran kita, maka barang-barang yang berbeda seperti bus atau bawang bisa diukur dalam satuan yang sama. Bus itu mahal dan harganya lebih tinggi dan bawang lebih murah dan harganya lebih rendah. Tapi semuanya diukur dalam dolar dan kedua belah pihak menerima dolar sebagai mata uang pertukaran.
Jika satu pihak memutuskan untuk menggunakan dolar dan yang lainnya menerima kerang laut atau garam (seperti yang digunakan dalam beberapa budaya primitif), maka tidak mungkin ada kata sepakat. Tidak ada mata uang umum. Pembeli ingin menggunakan dolar dan penjualnya menginginkan kerang laut. Tidak sependapat. Kedua belah pihak perlu menyepakati bagaimana melakukan perdagangan. Itu adalah nilai mata uang bersama, apakah itu dolar, kerang laut, Bitcoin atau emas. Hanya ada kekuatan selama kedua pihak sepakat.
Ini seperti bahasa yang sama. Bahasa Inggris sangat berguna karena banyak orang yang mengatakannya. Oleh karena itu, di Amerika Serikat, sangat mungkin Anda bisa berbicara bahasa Inggris dan ada orang yang mengerti Anda. Di China, bahasa Mandarin lebih bermanfaat daripada bahasa Inggris, tentu saja dengan alasan yang sama, karena kedua orang mampu berkomunikasi.
Microsoft mendominasi perang software karena itu yang paling populer, yang otomatis membuatnya paling berguna. Pastinya bukan the blue screen of death, atau Microsoft Bob yang membuatnya paling bermanfaat. Man, aku benci that stupid paperclip. Membuatku ingin menyodok mataku sendiri. Tapi Microsoft adalah standar umum, yang membuatnya mudah dipakai.
Bahasan tentang rahasia langsing bahasa yang dipergunakan harus tepat agar tubuh bisa paham, sepertinya semakin menarik.
Tapi jurnal kali ini adalah tentang nutrisi dan obesitas. Jadi, mata uang apa yang paling umum digunakan untuk membahas kenaikan berat badan? Kebanyakan orang berpikir bahwa ‘kalori’ adalah the common currency atau mata uangnya. Gula mengandung kalori yang tinggi dan selada memiliki sedikit kalori. Oleh karena itu, gula mungkin adalah makanan mahal dan selada ialah makanan murah.
Ada cara lain, tentu saja untuk mengukur makanan yang berbeda. Kamu bisa menimbang mereka. Jadi 1/2 pon gula sama dengan 1/2 pon selada. Ini hanya mata uang yang berbeda. Kamu bisa membuat Aturan Hukum Termodinamika yang sama untuk berat badan seperti untuk kalori. Jika kamu makan 1/2 pon makanan, baik itu gula atau selada, berat badanmu akan bertambah sebanyak 1/2 pon. Lagi pula, bagaimana caranya kamu bisa menggemuk? Apakah berat badan berasal dari udara bebas? Apa yang lakukan untuk bisa melangsing? Lemak tubuh meluruh dengan sendirinya? Termodinamika adalah hukum, bukan saran umum. Dalam kedua kasus (berat dan kalori), kebingungan timbul dari kesalahpahaman tentang termodinamika dan lemak tubuh.
Mengapa saya membahas hal ini, karena yang paling krusial adalah untuk melihat apakah tubuh ‘peduli’ tentang kalori. Apakah tubuh punya beberapa mekanisme untuk menghitung kalori? Apakah tubuh memiliki sensor untuk mendeteksi kalori? Apakah kita memiliki bom kalorimeter internal untuk mengukur kalori dan mengubah perilaku / metabolisme berdasarkan kalori? No, no and no.
Tubuhmu nggak peduli dengan kalori. Kalori bukan mata uang yang diterima oleh tubuh kita. Jadi mengapa kamu harus repot-repot menghitung kalori? Kalori adalah kalori. Terus? Who cares? Tentu bukan tubuhmu. Pertimbangkan dua makanan dengan nilai kalori yang sama. Di satu sisi, kamu punya minuman manis bersoda, dan di sisi lain ada sepiring selada. Kalori identik. OK. Lantas? Saat kamu menelan kedua makanan itu, apakah tubuhmu mengukur kalorinya? Tidak.
Efek metabolik kedua makanan tersebut benar-benar berbeda. Gula akan merangsang insulin. Gula tidak akan mengaktifkan hormon satiety/ kenyang lainnya. Dia tidak mengaktifkan reseptor peregangan di perut (sinyal kenyang). Dia tidak mengaktifkan peptida YY, cholecystokinin (hormon kenyang). Sepotong steak, di sisi lain, akan melakukan semua itu. Oleh karena itu, kamu merasa kenyang setelah makan steak, tapi tidak kenyang sama sekali dengan soda.
Jadi, mengapa kita berpura-pura bahwa semua kalori sama? Tidak ada yang setara dengan mereka. Kalori bukan mata uang umum tubuh. Ini seperti kita sedang berwisata ke sebuah tempat dan mengantongi sejumlah kerang laut di saku kita, dan mencoba membayar hamburger di Philadelphia. Semua orang menginginkan dolar dan kita bersikeras menukarnya dengan cangkang kerang. Penjual burger tidak peduli dengan kerang laut. Tubuh kita tidak peduli dengan kalori. Hal yang sama berlaku untuk berat makanan, atau volume makanan.
Rahasia Langsing Bahasa Tubuh bisa Paham Indeks Insulin
Tubuhmu tidak menimbang makanan masuk, dan tidak peduli. Kuncinya adalah bahwa makan satu pon selada dan satu pon gula menghasilkan respons metabolik yang berbeda 180 derajat. Bisa jadi, di sebuah momen, tubuhmu membakar energi itu, dan di momen lainnya, mungkin memutuskan untuk menyimpan sebagai lemak. Volume bukan mata uang umum.
Sekali lagi, tubuh kita menumpuk atau kehilangan lemak sesuai dengan instruksi hormonal yang detail dari otak kita. Lalu apa tanggapan tubuh kita? Insulin. Kenaikan dan penurunan insulin merupakan stimulus utama kenaikan berat badan. Jadi makanan yang merangsang insulin biasanya lebih menggemukkan (cookies). Ada juga yang tidak membuat gendut (kangkung). Jika tubuh peduli dengan insulin (hormon lainnya juga ada yang berperan namun insulin memegang “saham” terbesar), maka kita perlu menggunakan mata uang umum, ucapkan bahasa umum kepada tubuh. Insulin. Kita bisa menerjemahkan makanan dengan seberapa besar hidangan itu sanggup menaikkan insulin. Kalori sungguh tidak dianggap. Marty Kendall di www.optimisingnutrition telah melakukan hal itu.
Dia telah mengkontruksi indeks makanan apa yang bisa mempengaruhi insulin terbanyak. Anda bisa memperkirakan efek insulin makanan berdasarkan karbohidrat bersih (karbohidrat-serat) + 0,54 protein. Meski begitu, formula ini hanya menyumbang sekitar 50% efek insulin yang diketahui, jadi masih banyak yang perlu kita pelajari. Diet insulinogenik yang paling rendah adalah diet minim karbohidrat, serat tinggi, protein sedang, tinggi lemak alami. Dengan kata lain, a real food, diet LCHF.
Hal yang sama berlaku untuk menghitung karbohidrat. Tubuh Anda pasti merespons karbohidrat, tapi tidak menghitungnya. Beberapa karbohidrat akan menstimulasi insulin dan yang lainnya tidak. Itu berarti semua karbohidrat tidak sama. Karbohidrat olahan sangat merangsang glukosa dan insulin. Dengan mengurangi Karbohidrat, insulin pun menurun.
Jadi ingat, mata uang umum tubuh bukanlah kalori. Tapi tidak juga diet lemak, protein atau karbohidrat. Ini bukan serat. Ini bukan keton.
Satu-satunya mata uang yang benar-benar diperhatikan tubuh adalah insulin. Jika ingin menurunkan berat badan, kurangi insulin. Jika Anda ingin menambah berat badan, tingkatkan insulin. Itulah mata uang umum. Karena tubuh kita hanya peduli dengan insulin, lebih baik kita mempelajari efek insulin dari makanan.
Jadi pertanyaan mengapa rahasia langsing bahasa yang dipergunakan harus tepat agar tubuh bisa paham.