Kunci Kurus Kaitan Antara Kemiskinan Gemuk

Kunci-Kurus-Kaitan-Antara-Kemiskinan-Gemuk

Kunci kurus kaitan antara kemiskinan dan kegemukan itu apa ya? Apa hubungannya dengan kunci bisa menjadi kurus langsing singset cantik atau tampan good looking?

Begini.

Saya sering melihat mamah-papah-muda-masa-kini tampak bangga menggendong batita-balita mereka yang obesitas. Pipi gembil, perut bulat, kulit terang, sepertinya merupakan simbol kesuksesan. Tidak sedikit yang menjadikan bocah-bocah itu sebagai model instagram. Gemuk vs Tajir Melintir sepertinya sudah menjadi kekeliruan yang kebablasan. Jangan salah, saya pun melawan permasalahan yang sama, ibu tiri saya beranggapan bahwa gemuk, montok itu penanda hidup senang. Sungguh luar biasa sulit untuk meluruskan hal yang sudah terlanjur bengkok menahun ini. Dia menyayangkan saya yang sengaja membuat perut saya lebih datar dari sebelumnya. Untungnya saya tinggal sendiri, sehingga cerewetnya ibu saya bisa saya hindari (kecuali lebaran). Ha ha ha.

Padahal untuk melangsing itu butuh perjuangan yang sangat berat. Sebaliknya, sangat mudah untuk menggemuk dan menjadikan makanan sebagai pelampiasan alias food therapy kita. Dan merupakan jalan berliku dan terjal serta menukik tajam untuk memberi pengertian pada si tubuh saat dia mengidam sesuatu yang tidak sehat terlalu sering (sesekali nggak papa) seperti makanan olahan bergula tinggi atau tepung-tepungan.

Tapi ya sudahlah ya, ibu tiri saya sudah terlalu sepuh untuk diedukasi, jadi mari kita mengedukasi diri kita sendiri dengan membaca penjelasan dokter dari Kanada ini. Sebetulnya, ini merupakan pengamatan tentang Amerika, bukan di Indonesia, tetapi benang merahnya tetap sama kok.

By: Dokter Jason Fung.

Kemiskinan berkorelasi sangat erat dengan obesitas seperti yang dapat kita lihat dalam peta obesitas di Amerika Serikat. Peningkatan prevalensi obesitas di seluruh Amerika Serikat juga segera terlihat. Meskipun ada banyak kontribusi genetika terhadap obesitas, perubahan ini telah terjadi dalam satu generasi tunggal. Oleh karena itu, kenaikan obesitas pada tingkat populasi harusnya bukan karena faktor genetika saja. Hal ini juga cukup penting bahwa obesitas saat ini di Amerika jauh lebih banyak dibandingkan tahun 1990.

Berikut adalah peta pendapatan rata-rata di Amerika Serikat. Meskipun korelasinya tidak sempurna, negara bagian dengan pendapatan median terendah cenderung memiliki obesitas paling banyak.

Dengan pendapatan rata-rata tahun 2012 sebesar $ 36,850, Mississippi adalah negara termiskin di Amerika Serikat. Mereka juga memiliki tingkat obesitas tertinggi sebesar 34,4%.

Pengurangan Kalori sebagai teori Primer mengatakan bahwa obesitas adalah masalah makan lebih banyak dan bergerak lebih sedikit. Sebuah spin-off ini adalah teori Food Reward. Teori ini mendalilkan bahwa kualitas makanan yang memuaskan yang membuat kita makan berlebihan.

Tapi orang kaya mampu membeli lebih banyak makanan dan bisa lebih memuaskan. Orang miskin hanya mampu memberi makanan yang murah. Orang kaya bisa mendapatkan makanan yang jauh lebih enak, tidak peduli harganya lebih murah atau mahal. Jika orang menemukan bahwa steak adalah makanan yang bermanfaat, orang kaya bisa membelinya dan makanya mereka membelinya. Oleh sebab itu, obesitas harusnya lebih menjamur di kalangan orang kaya. Tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Orang miskin cenderung menderita lebih banyak obesitas.

Terkadang, orang yang benar-benar putus asa akan menanggapi dengan sebuah teori bahwa orang kaya bisa membayar biaya gym dan karena itu lebih aktif secara fisik. Hal ini menyebabkan obesitas lebih rendah. Mungkin olahraga kurang terorganisir di lingkungan yang kurang makmur. Karena sebagian besar olahraga itu gratis (berjalan, push-up, dll.), Saya tidak tahu bahwa teori ini masuk akal. Olahraga, seperti yang telah dibahas sebelumnya, adalah pemain minor dalam obesitas.

Selanjutnya, ada teori lain yang mengatakan bahwa mereka yang bekerja di kantor lebih tidak aktif dibandingkan pekerja fisik. Namun para pekerja yang mengandalkan fisik (pekerja konstruksi, petani, dll) cenderung berada di sisi bawah skala gaji.


Mungkin untuk yang hidup di bawah garis kemiskinan sulit mendapatkan makanan ini, terutama di US.

Bandingkan dengan gaya hidup pengacara yang terikat di kantor atau kucing gemuk Wall Street. Mereka mungkin menghabiskan waktu hingga 12 jam sehari bertengger di depan komputer mereka. Pengerahan tenaga fisik terbatas pada perjalanan dari meja mereka ke lift. Namun obesitas lebih tinggi pada kelompok yang lebih miskin dan lebih aktif secara fisik.

Sebuah teori terkait yang mendapat popularitas di tahun 1970-an adalah Thrifty Gene Hypothesis. Gagasan ini adalah bahwa kita secara genetik cenderung untuk mendapatkan berat badan sebagai mekanisme bertahan hidup. Di zaman modern dengan persediaan makanan yang berlebihan, kita terpaksa melawan mekanisme tubuh kita sendiri.

Kelemahan yang paling jelas, tentu saja, adalah bahwa obesitas modern dimulai pada tahun 1977. Kelaparan yang meluas belum menjadi bagian dari lanskap Amerika sejak pergantian abad yang lalu. Seperti yang dapat Anda lihat dalam grafik, sebagian besar peningkatan obesitas terjadi dalam satu generasi.

Selanjutnya, rasio lemak tubuh 10% (cukup ramping) sudah cukup bagi seseorang untuk bertahan hidup tanpa makanan selama lebih dari sebulan. Menghindari kelebihan lemak tubuh sama pentingnya untuk bertahan hidup sama seperti terlalu sedikit lemak tubuh. Seekor hewan gemuk yang besar adalah makanan yang enak untuk singa daripada yang kurus. Hewan gemuk cenderung lebih mudah ditangkap juga. Akan ada seleksi genetik untuk menghindari kurus berlebihan dan obesitas berlebihan. Teori ini juga memprediksi kenaikan obesitas dengan kemakmuran ketimbang sebaliknya.

Sebenarnya, ada hewan yang dirancang untuk menggemuk secara teratur. Misalnya, beruang secara rutin menambah berat badan sebelum hibernasi. Mereka bisa melakukannya tanpa penyakit. Manusia, bagaimanapun, bukanlah salah satu dari jenis hewan ini. Ada perbedaan antara menjadi gemuk dan obesitas. Obesitas adalah keadaan menjadi gemuk sampai pada titik yang memiliki konsekuensi kesehatan yang merugikan.

Apa yang mendorong obesitas pada orang miskin? Hal yang sama yang mendorong obesitas pada orang kaya. Karbohidrat yang menggemukkan.


Jika karbohidrat olahan secara signifikan lebih murah dibandingkan dengan sumber makanan lain, maka orang-orang miskin akan cenderung makan berlebihan. Sepotong roti seharga $ 1,99. Seluruh paket pasta mungkin berharga $ 0,99. Bandingkan dengan keju atau steak, harganya mungkin $ 10 atau $ 20.

Kunci kurus kaitan antara kemiskinan dan kegemukan. Jadi mengapa karbohidrat yang menggemukan ini begitu murah?


Produksi gandum dan jagung mendapat subsidi dari pemerintah. Kita bisa melihat laporan PIRG AS 2011 “Dari Apel sampai Twinkies”.


Jagung, gandum, dan beras menerima subsidi dari departemen Pertanian Amerika. Ini akan diproses menjadi karbohidrat olahan tinggi untuk dikonsumsi.

Jika kita membandingkan subsidi untuk apel dan bahan makanan yang membuat ketagihan (terigu, jagung), kita melihat bahwa makanan yang bersifat aditif menerima hampir 70X subsidi lebih banyak jika dibandingkan dengan apel segar.

Ada 4 jenis makanan aditif yang disubsidi—sirup jagung, sirup jagung tinggi fruktosa, pati jagung, dan minyak kedelai.

Yang paling menyedihkan—apel menerima bantuan paling banyak dari federal di antara semua buah-buahan dan sayur-sayuran. Semua buah dan sayuran lainnya menerima dukungan yang tidak signifikan.

Akibatnya, pemerintah mendukung, dengan uang pajak masyarakat mereka telah membuat kita gemuk. Kemudian, kami menggunakan lebih banyak pajak untuk mendukung program anti-obesitas dan bahkan lebih untuk perawatan medis terkait masalah obesitas. Sepertinya agak menyebalkan. Bahasan mengenai kunci kurus kaitan antara kemiskinan dan kegemukan semakin seru, Sob.

Makan Pizza memang bikin kecanduan, setuju?
Credit: unsplash by Fathul Abrar

Saya tidak percaya ada persekongkolan raksasa untuk membuat kita tetap sakit. Alasan subsidi yang besar hanyalah hasil program untuk membuat makanan terjangkau. Upaya ini dimulai dengan sungguh-sungguh di tahun 1970an. Saat itu, dasar Piramida Makanan adalah roti, pasta, kentang dan nasi. Ini adalah makanan yang kita rasa harus dimakan setiap hari. Tentu, uang mengalir ke subsidi untuk makanan tersebut. Tepung segera menjadi terjangkau bagi semua. Dan kemudian, kita menjadi gemuk dan bertanya-tanya di manakah letak kesalahannya?

Jadi pertanyaan tentang kunci kurus kaitan antara kemiskinan dan kegemukan, sudah terjawab, kan?

Leave a Reply

Your email address will not be published.